Saya masih teringat sensasi berada di sebuah hotel sendirian dan sedikit menakutkan. Kenapa bisa? Yeah,mari menikmati cerita selengkapnya yang membuat televisi dalam kamar hidup dari malam hingga pagi hari untuk menemani.
Sensasi Bermalam di Deluxcious Luxurious Heritage Hotel Penang
Saat traveling tentu pemilihan tempat tinggal sangat menjadi pertimbangan. Nah,sebenarnya saya sudah antisipasi untuk tidak mengambil hotel ini. Awalnya memang tergoda karena penampilan luar yang mewah namun saat melihat lebih jauh mulai merasa ada hal yang aneh hingga membuat takut. Well,akhirnya lebih memilih Hotel Royal Penang pada malam pertama tiba di Penang. Tapi,kenapa bisa kembali ke Deluxcious Luxurious Heritage Hotel?.
Awal Cerita Bermalam yang Menyeramkan
Saya berada di Deluxcious Luxurious Heritage Hotel itu pada malam terakhir di Penang. Awalnya itu dikarenakan teman yang memesankan. Yeah,ini mirip kejadian saya dan Kiki menginap di Red Inn Court Penang yang juga sedikit menyeramkan itu. Memberikan wewenang ke teman untuk memesankan sesuka hati sehingga akhirnya nikmati sendiri.
Saya berfikir bahwa akan ada teman menemani disini,Yuyun pun sudah dihubungi namun tidak bisa pergi malam itu. Finally, saya pun memutuskan untuk pergi keluar terlebih dahulu dan kembali ke hotel sekitar hampir tengah malam dan area hotel ini memang sangat sepi. Teman yang memesankan berfikiran ini yang paling bagus di kawasan itu berhubung lokasinya juga tidak jauh dari Tido Hostel dimana saya bermalam disana sebelumnya.
Baiklah,saya ingin langsung menceritakan pengalaman di hotel tersebut yang penuh sensasi pastinya. Mulai dari biaya deposit yang cukup tinggi hingga resepsionis yang kurang ramah saat mengetahui bahwa saya tidak mau membayar sesuai yang diminta. Kawan melalak cantik juga pasti berfikir deh mau bayar deposit yang lebih mahal daripada harga kamarnya.
Resepsionis Kurang Kooperatif
Saat saya tiba dan turun dari grab, melihat nuansa hotel yang cukup sepi di bagian halaman. Melirik ke samping ada sebuah cafe yang cukup menarik. Dengan dua backpack tentu tidak terlalu sulit namun tetap saja berat ditambah ada satu goody bag isi pakaian kotor. Menghampiri resepsionis tentu menjadi tujuan utama dan memberikan bukti pemesanan yang dilakukan oleh seorang teman. Terlihat sih ekspresi wajah yang standard tanpa kesan baik.
Biasanya bertemu resepsionis pasti ramah melayani dan tersenyum. Seorang cewek yang menjadi resepsionis di hotel tersebut. Dia menjelaskan tentang kamar dan meminta bayaran deposit yang lumayan besar sekitar RM 150. Berhubung sudah mendekati hari mau pulang maka uang cash menipis. Mau pergi ke ATM tentu tidak tepat saat itu berhubung jauh dari tempat keramaian.
Saya pun mengatakan akan membayar esok hari tetapi ia sempat memaksa harus dibayarkan pada saat itu. Finally, saya pun berhasil bicara untuk meyakinkannya meskipun dengan wajah asam. Ia pun mengantarkan ke ruangan yang berada di luar. Sempat shock saat melihat jalur yang dibawanya keluar dari gedung utama. Saya mulai kesal namun berusaha sabar dan akhirnya tiba di kamar bagian luar yang berada di lantai 2. Duh,ekspresi mulai makin tidak manis melihat nuansa yang menyeramkan. Mulai terbayang deh ada yang akan datang menghantui saat malam.
Kamar Sempit Tidak Sesuai Pesanan
Berhubung teman yang memesankan maka saya pun konfirmasi kepadanya tentang kondisi kamar. Ia pun kaget karena tidak sesuai yang dipesan. Awalnya minta single bed malah dikasi double bed,yah namanya tidur sendirian pasti maunya dengan ukuran bed besar. Room pun terlalu sempit dan sudah pasti kamar mandi juga sempit.
Saat masuk ke dalam kamar,saya mulai memperhatikan sekeliling ruangan. So far, bersih dan rapi untuk sprei dan sarung bantal. Ada tambahan bantal kecil juga selain bantal besar utama dengan warna sarung hitam keemasan. Meletakkan tas dan langsung deh rebahan berhubung sudah sangat lelah melakukan perjalanan.
Fasilitas Kamar Standard
Air minum ternyata habis dan lupa beli sebelum ke hotel. Mencari di meja tidak ketemu hingga menghubungi teman minta tolong belikan jika sempat singgah. Eh, ternyata tak kunjung datang sementara sudah kehausan. Saya tidak berfikiran untuk membongkar lemari dan laci sebab takut menemukan hal-hal yang tidak diinginkan. Bukan pertama kalinya merasa takut dengan makhluk halus saat berada di hotel sendirian.
Saya pun mulai mengintip ke kamar mandi. Ruangan cukup bersih dengan beberapa amenities. Handuk tersedia dengan adanya shower air panas juga. Selesai berkeliling kamar mandi,saya pun keluar dan mulai menghidupkan televisi dan pendingin ruangan. Kamar dengan fasilitas dua tempat tidur,sebuah meja,lemari,pendingin ruangan,televisi,mini lemari es, dan kamar mandi di dalamnya cukup sesuai dengan harganya.
Interior dan Eksterior Hotel
Kawan melalak cantik yang melihat dari luar pasti akan tergoda dengan tampilan mewah. Begitu juga saat masuk di lobby dan melihat ke sekelilingnya. Lampu mewah bergantungan,cat berwarna putih di setiap tembok ruangan menambah kemewahan. Saat melewati beberapa kamar yang terbuka juga tampak isinya mewah. Tapi menyedihkan ketika diberikan kamar di luar bangunan utama dengan interior yang standard saja.
Well, sejauh bermalam disana memang tidak nyaman karena bagian luar itu terlihat sangat menyeramkan apalagi kawasan sepi. Berada di bagian samping dengan pintu yang terbuka selalu sehingga orang bisa masuk tanpa diketahui sudah pasti buat takut. Selain makhluk halus tentunya juga takut dengan penjahat atau orang asing yang menggedor dari luar. Overall, saya tidak mau menginap disana lagi karena tidak ada kesan yang begitu menyenangkan apalagi kawasan cukup sepi.
Deluxcious Luxurious Heritage Hotel Penang
Alamat:
15, Jalan Sultan Ahmad Shah, George Town, 10050,George Town,Pulau Pinang,Malaysia
Nomor Telepon:
+60 4-226 9993
Check in time: 15.00
Check out time: Before 12.00