Kehangatan Jawa Ciptakan Rasa Perjalanan Ketika Solo Travelling
Salam Jum'at kedan melalak
Sudah lama tidak berbagi keceriaan dan kebahagian serta moment-moment dalam perjalanan. Hari ini, hati ingin terus berbagi di hari jum'at ini. Insha Allah semua berkah dunia akhirat.
Cerita hari ini mengenai perjalanan Saya saat di pulau Jawa.
Kehangatan Jawa begitu mengenang di hati dan memori.
Journey #1 Road to Bandung
“Beli selendang minum es dungdung, selamat
datang di kota Bandung”.
Suara indah pramugari cantik maskapai
hijau QG-927 yang sedang berpantun menarik perhatian penumpang sekitar pukul
14.10 wib di Bandara Husein Sastranegara Bandung. Perjalanan ini anti
mainstream karena aku belum pernah bertemu siapa pun yang ada di kota tersebut.
Aku hanya mendapatkan referensi dari seorang teman dari Medan bahwa ia memiliki
teman di Bandung dan orang tersebut yang bisa kujumpai selama di sana.
Kehangatan
Teman & Warga Setempat
Aku dan teman baruku belum saling mengenal
dan bertemu sebelumnya namun ia berbaik hati menjemputku dari bandara. Temanku
tersebut dengan teman lainnya mencarikanku penginapan di kos cewek. Aku
disambut dengan hangat dan mereka memberikan pelayanan terbaik selama di
Bandung. Bahkan segala biaya makan dan transportasi selama di Bandung dibayar
oleh mereka. Warga setempat juga sangat ramah, penjual makanan di beberapa
rumah makan pun menunjukkan sikap yang bersahabat dengan tutur kata yang lembut
dan sopan santun. Saat aku berbelanja di pasar kembang, pasar baru trade center
dan pasar cibaduyut, harga yang dipatokkan juga tidak terlalu tinggi serta para
pedagang yang ramah menawarkan pengunjung untuk singgah ke toko mereka.
Wisata
Malam Asia Afrika
Malam hari, aku diajak teman-teman
tersebut menghabiskan waktu menikmati wisata malam di seputaran Asia Afrika.
Pada saat itu,baru saja diselenggarakan konferensi Asia Afrika (KAA) di
Bandung. Ada beberapa tiruan gambar para tamu yang menghadiri KAA tersebut.
Para wisatawan pun memanfaatkan moment untuk berfoto di samping tiruan gambar
tersebut. Aku tentu ikut andil berfoto di sebelah gambar presiden Indonesia,
Bapak Jokowi. Selain itu, wisatawan juga dapat menikmati wisata di mesjid raya
Bandung dan di pinggir jalan ada huruf-huruf besar yang tersusun menjadi
tulisan BANDUNG serta ada ayunan di antara huruf-huruf tersebut. Para wisatawan
dapat berfoto sambil duduk-duduk santai di kursi-kursi yang sudah disediakan di
depan tulisan BANDUNG tersebut.
Journey#2
Road to Jogja
Perjalanan dari Bandung dilanjutkan ke
Jogja. Aku mengambil perjalanan malam dengan menggunakan kereta api dari
stasiun Kiaracondong Bandung. Kenikmatan yang tak ternilai adalah moment
bermalam di kereta api sambil mengobrol dengan para penumpang lainnya. Aku
berkenalan dengan orang baru selama di kereta. Ada banyak warga yang memiliki
karakter berbeda-beda namun mereka tetap hangat dan asik diajak untuk
berbicara. Aku pun tidak merasakan takut di perjalanan meskipun hanya
sendirian.
Kehangatan
Kota Pelajar
Jogja memberikan nuansa yang benar-benar
hangat. Kota pelajar memang pantas sebagai sebutan kota ini. Ada banyak
kampus-kampus terbaik disini. Mahasiswa-mahasiswa terbaik dari seluruh
Indonesia ada disini. Masyarakat disini juga sangat ramah. Malam itu aku
berjalan sendirian menelusuri Jalan Malioboro, abang-abang tukang becak menanyakanku
dengan bahasa Jawa,”arek nandi toh mbak, melaku-laku dewe waye”. Yah, aku
merasakan kesejukan mendengar pertanyaan dari orang-orang sekitar. Aku yang
menginap di hotel sendirian pun tidak merasakan ketakutan karena memang Jogja
ini kota wisata yang memberikan kesan kenyamanan kepada siapa saja.
Di Siang hari, aku pun berbelanja
sendirian di Pasar Beringharjo dan seputaran Malioboro. Harga yang tidak tinggi
membuat nyaman berbelanja, tanpa perlu menawar hingga rendah. Barang-barang
yang dijual juga unik dan kreatif. Para penjual juga menunjukkan keramahtamahan
sehingga sebagai pembeli tidak ragu untuk melihat-lihat barangnya terlebih
dahulu. Aku pun sempat berkenalan dengan pemilik sebuah distro yang ada di
seputaran Malioboro. Ia ternyata dosen dan pelatih taekwondo di Universitas
Gajahmada. Awalnya aku takut juga saat diantarkannya menuju kampus UGM namun
ternyata memang orang nya baik. Itulah Jogja memang mampu memberikan kesan
hangat dan membuat selalu rindu ingin kembali menikmati Jogja.
Wisata
Sejarah Vredeburg
Setelah berbelanja, aku melanjutkan
eksplorasi Jogja dengan berwisata sejarah di Benteng Vredeburg. Jogja memang
tidak hanya menampilkan keindahan alam, budaya namun memiliki cerita sejarah
yang bisa dipelajari dari kisah para pejuang terdahulu. Di benteng vredeburg
ada banyak wisatawan lokal maupun internasional, dengan biaya masuk Rp.2000
untuk orang dewasa dan Rp.1000 untuk anak-anak menjadikan benteng ini banyak
diminati serta lokasinya yang di kawasan titik nol km sehingga mudah dijumpai
oleh para wisatawan. Ada banyak miniatur-miniatur dari kondisi rapat pada masa
dahulu, ada juga games yang sudah dirancang seolah-olah sedang berperang pada
masa dulu. Benteng ini juga sudah canggih, semua pengunjung dimudahkan dengan
adanya layar tv LCD yang dapat digunakan untuk mencari sejarah yang ada.
Spirit
of Java
Masyarakat Indonesia memang dikenal
memiliki semangat yang tinggi untuk berjuang menjalani kehidupan namun di Jogja
kita akan menemukan sosok-sosok inspiratif. Banyak warga yang sudah tua tetap
semangat berjualan di seputaran Malioboro. Para pengamen yang ada juga
menunjukkan penampilan musik tradisional yang kreatif dan asik untuk dinikmati
pengunjung.
Bermalam di Bandara Soetta
Ah, pengalaman ini benar-benar pertama
kali untuk Saya. Keesokan harinya puasa, dan Saya harus masih bermalam di
bandara. Dikarenakan terlambat 5 menit saja untuk check in. Dahulu orang-orang
akan takut berada di bandara malam hari, namun jika kita berkomunikasi dengan
baik dengan orang-orang sekitar maka akan menyenangkan. Saya bersyukur karena
bandara Soetta saat ini sudah lebih nyaman karena ada beberapa orang yang juga
berlalu lalang. Saya sempat bingung mencari makanan di tengah malam untuk makan
sahur namun ada beberapa orang yang berbaik hati membelikan nasi padang yang
ada di luar dekat bandara. Saya pun merasakan kehangatan Indonesia. Orang-orang
yang mampu memberikan kenyamanan dalam nuansa Indonesia. Mereka yang juga
bermalam saat itu dari beberapa provinsi Indonesia, ada yang suku padang, suku
bugis. Dari logat mereka berbicara saya bisa paham dari mana mereka berasal.
Ah,indahnya Indonesia. Saya temukan kehangatan Jawa yang ciptakan rasa
kenyamanan, kebahagiaan ketika di perjalanan.
22 Comments
Aaaaakkk kangen Bandung dan Jogjaaaa! Padahal biasanya tiap tahun aku rutin sowan ke Bandung, ngetrip sendiri sambil nostalgia dan meet up sama temen2 kuliahku dulu. Hehehe :D
BalasHapusiya kak
HapusAwak pun kangen Jogja kali.
Berharap bisa kesana tahun ini.
aamiin
Aaaahhh aku pun jadi rindu Jogja lagi, padahal Agustus kemarin baru ke sana. Selain budaya,makanan di sana murah meriah, hihihihi
BalasHapusIya mbak
Hapusrasanya pengen sering ke jogja gitu
serba murah dan nyaman banget.
one day bisa kesana lagi bareng suami
Aamiin
Mantap kali lah abis dari Bandung langsung ke Jogja. Solo traveling memang tak kalah asyiknya :)
BalasHapusIya mbak
Hapusenaknya solo travelling itu bsa sesuka hati mau kemana aja.hihihi
Solo dan Jogja memang gak ada habisnya, bolak-balik ke sana gak ada bosannya.
BalasHapusapalagi Sukoharjo-nya, pas banget :)
thank dan salam kenal Mbak
hai mas :)
Hapussalam kenal juga mas.
kapan ke jogja lagi?
wahhhh...seruuu banget.. ngebayangin ke bdg yk lalu jkt kayanya capek ya mba, tapi seruu
BalasHapusseru banget mbak apalagi moment ketinggalan pesawat.heehee
HapusKapan kita jadinya liburan ke jogja ka?
BalasHapusHayuk segera berangkat.hehehe
HapusBerani yah liburan sendirian gitu ke Jawa.
BalasHapusSemua butuh keberanian ;)
HapusOi melalak cantik, cemana kabar? suka jalan rupanya si kawan ini..sama lah kita kedan :D apalagi ketempat yang makanannya enak enak ya :D hi hi hi
BalasHapusOi kakak
Hapusiya kak
suka kali pun melalak
pengen la melalak ke Denmark
uda impian dari dulu belum tercapai
ajak la kak
hehhe
aku malah blm pnh ke sini
BalasHapusWah
HapusHayuk berangkat mas
hehehe
Bermalam di soeta karena telat check in ?
BalasHapusBeli tiket baru gitu mbak ?
Waaah untung ada yang beliin nasi padang hahaa. Apa toko makanan di soeta itu tutup mbak kalau tengah malam?
So far saya sendiri belum pernah solo travel, dan belum pernah nginap di bandara.
Apalagi besoknya puasa.
bener bener tak terlupakan ya mbak.
Iya mbak
Hapuspadahal pesawat masih disitu.
kami ada sekitar 5 orang yang telat,dan banyak juga yang marah-marah saat itu.
Moment yang memang tak terlupakan mbak.
Penuh kenangan.
Ah, Bandung dan Jogja. Entah kenapa dua kota itu selalu bikin kangen :)
BalasHapusIya bener mas
HapusJogja paling istimewa
Hai, Kawan Melalak Cantik. Berbagi Cerita Disini,yhaa.