Museum Perkebunan Indonesia-2 Medan memiliki daya tarik tersendiri untuk dikunjungi bersama orang-orang tersayang. Saya dan beberapa kawan komunitas Blogger Medan (Blog M) pertama kali lakukan kunjungan wisata ke Museum Perkebunan Indonesia-2 seminggu yang lalu.
Awal mobil terparkir di depan sebuah bangunan yang memiliki nilai arsitektur tinggi ini membuat Saya dan beberapa teman merasa takjub. Memang dari luar sudah terlihat memiliki sentuhan nuansa Eropa. Warna putih khas dan bentuk jendelanya yang sudah punya keunikan tersendiri.
Saya pun mulai turun terlebih dahulu menuju Museum Perkebunan Indonesia-2 yang kemudian membaca tulisan Cafe Avros. Sejak awal langsung membayangkan seru sekali bisa melalak cantik di tengah kota dengan bangunan yang bersejarah.
Memasuki pintu kaca langsung melihat meja dan kursi tersusun rapi layaknya cafe pada umumnya. Terdapat sentuhan warna hijau pada alas bangkunya dan selebihnya lebih berwarna coklat serta putih. Saya pun langsung memasuki cafe dan menuju pintu berikutnya di ruang tengah yang ternyata menuju ke dalam museum.
Mengenal Sejarah Museum Perkebunan Indonesia-2
Pendirian Museum Perkebunan Indonesia
Museum Perkebunan Indonesia digagas dan didirikan oleh seorang tokoh perkebunan Indonesia, Bapak Soedjai K. melalui Yayasan Museum Perkebunan Indonesia. Nah, perlu diketahui juga bahwa MUSPERIN memiliki tema dan slogan yang bagus sekali yaitu "Connecting the Past to the Future".
Well, tentunya museum ini diharapkan bisa menjabarkan bahwa dunia perkebunan Indonesia memiliki perjalanan panjang, mencapai kesuksesannya sampai sekarang dan mampu mengantisipasi tantangan masa depan demi kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia.
Gedung museum ini sendiri dibangun pada tahun 1918, waktu itu dikenal sebagai gedung AVROS yang merupakan Asosiasi Umum Perkebunan Karet di Pantai Timur Sumatera yang didirikan pada tahun 1910.
Perancang gedung ini yaitu G.H Mulder yang mana pada waktu itu memiliki gaya arsitektur yang dipengaruhi oleh rasionalisme yang bangkit pada awal abad ke-20.
Perlu diketahui pula, ada MUSPERIN-1 yang sudah beroperasi terlebih dahulu dan letaknya itu ada di Jalan Brigjen Katamso No 53 Medan. Kalian bisa juga berkunjung kesana namun Saya belum ada review khusus karena belum pernah masuk ke dalamnya. Selama ini masih sekedar melewati bangunannya saja.
Apa yang Bisa Dilihat di MUSPERIN-2?
Beragam koleksi mengenai perkebunan bisa dilihat di MUSPERIN-2 ini, ada ruang pameran yang bisa kita akses serta melihat benda-benda bersejarah yang disimpan dalam kotak kaca. Selain itu, beberapa gambar bisa langsung dilihat yang terpajang di dinding.
Banyak penjelasan dari guide yang membantu pengunjung menambah pengetahuan. Ada baiknya memang membawa buku catatan sehingga tidak cepat lupa. Kami memasuki beberapa ruangan disini, sebenarnya ada 4 lantai namun tidak semua boleh diakses pengunjung umum dikarenakan memang ada ruangan yang masih aktif sebagai kantor dan hanya bisa dimasuki oleh pegawai kantor.
Pada lantai 4 terdapat pula ruang menara jam lonceng, pengunjung bisa melihat jam lonceng tua tersebut yang masih aktif berbunyi. Jam tersebut pun sangat bersejarah yang mana dipasang pada tahun 1920.
Menariknya adalah lonceng tersebut akan berbunyi sesuai jam yang ditunjukkan yaitu ketika jam menunjukkan pukul 12 maka akan berbunyi 12 kali. Memang namanya muesum pasti ada saja perasaan yang sedikit menaikkan bulu kuduk apalagi mengingat masa-masa dahulu. Tetapi kalian akan merasa senang terbawa ke cerita yang telah berlalu namun masih bisa dilihat peninggalannya sampai sekarang.
Cara Mengunjungi MUSPERIN-2
Kalian yang ingin segera mengunjungi MUSPERIN-2 ini bisa langsung saja datang ke lokasi yang beralamat di Jalan Pemuda No.2 Medan. Gedung ini sekarang namanya menjadi Gedung BKS-PPS yang pastinya mudah ditemukan karena berada di persimpangan.
Nah, nantinya saat mau masuk bisa beli tiket disana langsung dengan biaya yang sangat terjangkau dan mendapatkan ilmu pengetahuan baru. Kawan melalak cantik tidak perlu khawatir karena akan dipandu oleh guide serta menjelaskan dengan sangat detail.
Tiket Masuk:
Wisatawan Domestik: 25.000)
Wisatawan Mancanegara: 35.000