Pengalaman Pertama Nge-Grab ke Kualanamu International Airport

by - April 06, 2017

Rasa bahagia dan syukur tak terhingga dihaturkan kepada Sang Pencipta sejak membaca sebuah email pengumuman yang menyatakan bahwa aku terpilih sebagai salah satu peserta Sarasehan Nasional Dunia Maya 2017 yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Yogyakarta, 1-3 Maret 2017, 


Email pengumuman yang dikirimkan oleh panitia tersebut pun terus dibaca berulang kali. Ada rasa khawatir dan ragu jika saja pengumuman itu tidak benar namun kekhawatiran tersebut tidak berlangsung berhari-hari, rasa-rasa yang tidak enak mulai berkurang ketika pada tanggal 23 Februari 2017 tepatnya pukul 16:44 wib masuk sebuah email notifikasi dari panitia penyelenggara yang isinya merupakan bukti reservasi dan pembayaran E-tiket pesawat Garuda Indonesia.

Aku pun langsung membuka email tersebut dan membalas dalam beberapa kalimat kepada panitia. Penerbangan pulang dan pergi dari Medan-Yogyakarta serta Yogyakarta-Medan sudah terjadwal. Aku hanya tinggal membawa diri dan perlengkapan pribadi menjalani perjalanan ini ( wah betapa nikmatnya rezeki dari Allah SWT ).

Rabu, 1 Maret 2017
Perjalanan Medan -Yogya
(Sssstt..... Transit Jakarta)

Setelah melakukan pertimbangan, akhirnya aku memutuskan untuk membawa koper dalam perjalanan ke Yogya kali ini karena aku berfikiran bahwa perjalanan ini bukan ala backpacker yang biasa kujalani. And you know, ternyata banyak juga perlengkapan diri yang kubawa sehingga koper berukuran sedang pun terisi penuh (padahal cuma 3 hari doang) dan sebuah tas ransel ukuran untuk membawa leptop juga penuh yang isinya oleh-oleh untuk sanak saudara di Yogyakarta.

Penerbangan yang sudah terjadwal pukul 12.20 wib dan aku harus berangkat ke bandara dua jam sebelumnya untuk mengantisipasi agar tidak terjadi keterlambatan. Pagi itu sekitar pukul 07.30, aku masih berkeliling seputaran kampus Universitas Muhammadiyah Sunatera Utara (UMSU) yang tidak jauh dari rumah, tujuannya adalah mencari paket internet agar perjalanan tetap lancar untuk urusan publikasi di sosial media (anak sosmed sekale) dan untuk mencari informasi yang dibutuhkan selama perjalanan serta tentunya untuk memesan transportasi online (red: Grab).

Sekitar pukul 08.30 wib aku sudah mulai bersiap-siap dan menghubungi salah seorang teman yang juga berangkat dari Medan, ternyata temanku tersebut sudah berangkat karena ia menggunakan transportasi umum (red: Damri). Awalnya sih kita sudah mengobrol untuk pergi bareng dan mempertimbangkan beberapa moda transportasi yang menuju bandara namun akhirnya memutuskan pergi masing-masing karena jarak rumah kita berbeda.

Aku memutuskan untuk menggunakan transportasi online (red: Grab). Pada pukul 09.00 wib, aku mulai membuka aplikasi Grab dan melakukan orderan perjalanan tujuan ke Kualanamu International Airport. Dengan biaya yang terjangkau di kantong, aku bisa duduk dengan santai selama perjalanan. Nah, menurutku Grab ini sangat membantu perjalanan jauh seperti ini apalagi aku yang memang tidak ada pengantar dari rumah menuju bandara.



Kenapa Memilih Grab?

Akhir-akhir ini, pemberitaan di media banyak yang membahas mengenai Grab. Dalam pemberitaan diinfokan adanya kecemburuan dari segi penghasilan antar driver moda transportasi A dengan yang lainnya dan menjadikan situasi semakin memanas. Hal itu menjadi salah satu bukti bahwa banyak masyarakat yang suka melakukan perjalanan menggunakan Grab.

Ada beberapa alasan aku memilih naik Grab di antaranya yaitu:

1. Kenyamanan

Perjalanan jauh dari seputaran Krakatau menuju Kualanamu International Airport tentu membutuhkan kenyamanan selama perjalanan. Nah, jika menggunakan Grab, perjalanan yang lama itu terasa lebih nyaman karena suasana dalam mobil yang sejuk dan bersih serta driver juga mengemudi dengan nyaman tanpa ugal-ugalan. Ketika panas dan hujan tentu sangat membantu juga kan sehingga tidak perlu kepanasan maupun kehujanan selama perjalanan (bahkan tetep bisa pepotoan :p )





2.  Driver Ramah

Nah, driver yang ramah tentu menjadi teman perjalanan yang menyenangkan. Selama perjalanan, aku suka mengajak driver mengobrol mengenai banyak hal. Dengan adanya obrolan tentu aku tidak merasa kesepian. Driver Grab itu ramah dan asik diajak ngobrol, inilah alasanku memilih naik moda transportasi online Grab and sometimes ada yang cakep juga (hahhaha ini tambahan semata lah). Jika merasa nyaman, yah aku pasti berikan bintang lima.



3. Harga Terjangkau

Perjalanan dari rumahku yang berada di seputaran Krakatau menuju Kualanamu International Airport hanya Rp.91.000,-. Apalagi dengan adanya promo yang membuat harga normal menjadi lebih murah atau ketika menggunakan GrabPay maupun menukarkan poin yang sudah kita miliki untuk potongan harga. Selama perjalanan pulang dan pergi dari dan ke bandara, aku menggunakan moda transportasi online Grab untuk perjalanan ke Yogya kali ini.

Dengan ketiga alasan tersebut pun, aku sudah suka melakukan perjalanan bersama Grab. Terkadang sehari-hari juga aku naik Grab di kala panas dan hujan, nanti aku ceritakan juga deh pengalamannya, plus dan minus selama perjalanan juga bakalan diceritakan, tungguin aja yah.

Oh yah, ketika kita naik Grab maka biaya tol dan parkir selama di bandara juga ditanggung oleh penumpang. Namun dikarenakan adanya beberapa kasus yang sempat hangat kemaren maka sempat agak susah untuk naik Grab dari bandara menuju tempat tinggal kita. Kamu tidak perlu khawatir karena meskipun begitu tetap ada cara untuk bisa naik Grab agar perjalanan tetap nyaman. Kamu yang belum memiliki aplikasi Grab sudah mulai bisa download dan jika belum paham bisa baca selengkapnya disini atau nanti akan saya tuliskan khusus mengenai caranya.

Nah, setelah tiba di bandara aku pun langsung masuk ke areal bandara dan tentunya segala pembayaran sudah kuselesaikan bersama driver Grab. Aku pun memasuki areal pemeriksaan pertama dan siap untuk melakukan perjalanan ke Yogya. Sepenggal cerita perjalanan ke Yogya sebelumnya juga bisa kamu baca loh. Pengalaman pertama naik Garuda Indonesia juga aku ceritakan selengkapnya disini.












You May Also Like

14 Comments

  1. Selamat Miss. Terima kasih dan silahkan datang kembali. :)

    BalasHapus
  2. Kalo perlu tumpangan aku suka pake Grab juga. Tapi belum pernah nyoba sampe ke bandara gitu. Palingan dalam kota aja ;).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah sesekali boleh juga dicoba kak sampe bandara :D

      Hapus
  3. dari rumah langsung sampai ke tujuan ya , nggak perlu gonta ganti angkutan umum..
    lebih hemat pula
    nggak heran angkutan online seperti ini banyak pemiatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mbak
      iya lebih hemat dan gak repot kan mbak.

      Hapus
  4. aku juga pernah punya pengalaman naik grab
    supirnya cerita banyak juga yang dah kaya ikut nge-grab :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya..
      Supirnya juga suka ngajakin ngobrol kan jadi kita gak bosen.
      makasih yah sudah mampir.

      Hapus
  5. aku juga langganan pakai Grab, lebih mudah dan cepat ....
    terkait keamanan dan kecepatan dapatnya sih kalau aku, kalau biaya terjangkau lah ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas :)
      Saya juga sering naik grab sekarang baik dalam kota maupun sedikit keluar dari kota.heheh

      Hapus
  6. Kita yang tinggal di kota besar memang dimudahkan dengan adanya pemesanan transportasi online. Tinggal duduk manis di rumah menunggu dijemput. dan, harga perkilometernya jauh lebih terjangkau.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak,
      Apalagi malas mengendarai kendaraan sendiri kan mbak sehingga kendaraan online begini cukup membantu.

      Hapus
  7. emang adanya transportasi online sangat membantu dikala disaat waktu yang tepat

    BalasHapus
  8. Naik kendaraan umum kalau dapat driver yang ramah menjadikan perjalanan nyaman dan aman. Pakai grab menjadi salah satu alternatif kalau ke daerah yang baru.

    BalasHapus

Hai, Kawan Melalak Cantik. Berbagi Cerita Disini,yhaa.