facebook twitter instagram linkedin
  • Home
  • Travel
    • Wisata Indonesia
    • Wisata Asia Tenggara
    • Wisata Turki
    • Wisata Dubai
  • LifeStyle
    • Beauty
    • Healthy
    • Fashion
    • Food
    • Hotel
  • Tips
    • Tips Traveling
    • Tips Finansial
    • Tips Kecantikan
    • Tips Kesehatan
  • English Article
  • About Me
  • Kontak Informasi

Travel Blog

 Ketika mengunjungi sebuah kota tentu tidak ingin melewatkan toko buku. Singgah, membaca dan membawa satu atau lebih buku bukan hal buruk. Mengalokasikan dana untuk belanja buku begitu menyenangkan karena artinya ada teman baru di perjalanan maupun sesuatu yang bisa dibawa pulang mengisi ruang.

Beberapa kali traveling di dalam maupun luar negeri selalu ingin membeli buku. Kali ini, Saya mau berbagi cerita saat berkunjung ke toko buku Gramedia Sudirman Yogyakarta. Sejak awal ada rencana mau berlibur ke Jogja tentu toko buku ini tidak terlewatkan masuk ke dalam daftar yang mau dikunjungi.



Apa Sih Hal Menarik di Gramedia Sudirman Yogya?

Ini adalah pertama kali bisa menginjakkan kaki di toko buku Gramedia Sudirman Yogya. Sebelumnya hanya melihat dari postingan media sosial orang lain saja. Ternyata memang banyak sekali buku-buku yang dijual jauh lebih murah dibandingkan di kota Medan.

Bagi bookworm tentu sebuah toko buku seperti surga dunia, begitu pula yang sudah Saya bayangkan bisa masuk ke dalamnya. Ingin membawa pulang keseluruhan koleksi buku yang ada disana tetapi memikirkan bagasi yang sudah penuh belanja beragam hal di Bandung.

Hal menarik di Gramedia Sudirman Yogya ini adalah desain arsitektur yang unik. Sejak awal turun dari ojek online, Saya pun langsung takjub melihat bangunan khas Eropa yang berdiri kokoh di hadapan Saya. Warna putih tampak indah meskipun saat itu langit mulai menggelap karena hujan segera turun membasahi bumi Jogja. Terdapat monumen Ki Hajar Dewantara pada bagian depan toko buku ini yang memang sebelumnya sudah ada sejak lama dan kini dipercantik lagi.



Ruangan dari toko buku ini cukup besar karena terdiri dari empat lantai. Saat itu, untuk lantai dasar menjual sepeda, beragam tas, dompet dan lain sebagainya. Menuju lantai dua terdapat beragam alat tulis yang unik, kartu ucapan, map, jam dinding dan beragam produk lucu lainnya. Ketika berada di lantai 3 barulah surga buku terpampang nyata, bisa pilih sepuas hati disesuaikan dengan budgetnya.




Gramedia Sudirman ini merupakan yang terbesar di Jogja makanya tidak heran pula jika koleksi buku yang dijual pun relatif lengkap. Beberapa koleksi yang tidak ada di Medan tentunya ada disana. Saya pun sempa khilaf melihat semua koleksinya karena memang judul yang jarang di Medan ada di toko ini.

Fasilitas Gramedia Sudirman

Dengan bangunan toko buku Gramedia yang besar ini maka terdapat halaman parkir yang lumayan luas pula. Jika kalian membawa kendaraan tidak perlu khawatir karena nyaman untuk memarkirkan mobil atau motor.




Saya sendiri memang naik ojek online dikarenakan memang sedang traveling di Jogja maka tidak punya kendaraan pribadi yang bisa dibawa. Oh ya, Saya juga tidak ada sewa motor karena lebih nyaman naik kendaraan umum saja untuk kesana kesini.

Btw, jika kamu bawa barang atau tas juga tidak perlu khawatir karena ada tempat penitipan barang. Ruangan juga nyaman karena ada AC setiap lantaiya tapi jangan pula duduk baca di lantai ya. Meskipun tidak ada bangku duduk, kamu mending beli buku dan duduk santai saja di cafe yang ada di lantai 1.

Tentunya menyenangkan sekali ada waktu yang diluangkan untuk bisa mengunjungi toko buku ketika traveling begini. Saya pun bisa melihat aktifitas warga lokal terutama mahasiswa yang mana Jogja memang dikenal sebagai kota pelajar.

Lokasinya juga tidak jauh dari kampus UGM lho apalagi memang letaknya di persimpangan maka mudah sekali untuk ditemukan. Gedung putih yang unik akan langsung menonjol dan menjadi sorotan. Yuk bisa mampir ke Toko Buku Gramedia Sudirman Jogja bagi kawan melalak cantik yang mau berlibur ke Jogja.

Toko Buku Gramedia Jogja
Jl. Jend. Sudirman No.54-56, Kotabaru, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55224
Jam Buka:
Senin/Minggu: 09.00 s/d 21.00











 Bepergian sendiri bukan menjadi hal menakutkan saat ini. Tentu bukan menjadi sebuah momok mau berlibur di dalam maupun luar negeri bagi seorang female solo traveler. Beragam info bisa dengan mudah didapatkan agar perjalanan bisa lebih menyenangkan. Ingin sendiri maupun rombongan adalah sebuah pilihan.

Bagaimana jika seorang solo traveler mau liburan sendiri di Jogja? Apakah aman liburan di Jogja sendirian? Adakah tips aktifitas seru bisa dilakukan sendiri aja disana? Yuk baca selengkapnya di bawah ini!

Tips Liburan di Jogjakarta


Aktifitas Seru Dilakukan Sendirian di Jogja

Kawan melalak cantik yang sudah sering bepergian sendiri tentu tidak khawatir lagi mau berlibur kemana pun. Terkadang bahkan sudah punya self defense dan tahu apa saja yang perlu dihindari. Selain itu, biasanya sudah tahu apa saja kegiatan yang ingin dilakukan agar lebih bahagia dan menikmati setiap perjalanannya.

Saya sudah beberapa kali melakukan solo traveling ke Jogja bahkan bisa dikatakan hanya sekali bepergian bersama rombongan ke Jogja pada tahun 2017 lalu. Itu adalah dalam rangka kegiatan menghadiri konferensi nasional dari salah satu lembaga milik negara.

Memang bepergian bersama tim akan menyenangkan karena beramai-ramai dalam melakukan aktifitasnya. Namun, kalian harus pula punya kesempatan meskipun sekali untuk bisa bepergian ke Jogja. Apakah akan lebih seru sendiri atau beramai-ramai?Tentunya ada kesan masing-masing yang tidak bisa digabungkan begitu momennya.

Berhubung ada banyak yang mengirimkan pesan melalui DM instagram mengenai aktifitas seru yang bisa dilakukan oleh solo traveler di Jogja. Nah, inilah beberapa yang sudah saya lakukan dan memang dalam waktu singkat serta hanya di sekitar pusat kota saja.

1. Jalan Santai Saat Siang dan Malam di Malioboro

Siapa sih yang tidak kenal dengan Kawasan Malioboro? Pastinya sudah sangat familiar nama kawasan tersebut di telinga warga Indonesia bahkan mungkin juga mancanegara. Bisa mengelilingi setiap sudutnya adalah sebuah impian tersendiri bagi Saya pada jaman dulu sebelum akhirnya bisa menginjakkan kaki disana berkali-kali.

Pada masa sekolah, bayangan tentang Malioboro itu sebagai kawasan seru yang diisi oleh para wisatawan maupun penduduk lokal. Bisa dengan mudah mencari jajanan lokal, oleh-oleh serta melihat para musisi jalanan di sekitarnya.

Meskipun sekarang sudah sedikit berbeda suasana Jogja tapi tetap memiliki kesan tersendiri di hati Saya. Awal kedatangan pada tahun 2012 memang masih sangat seru dengan kemacetan dan kepadatan di sisi kanan dan kiri jalan. Penjual, pengunjung, pengamen semua ada tumpah ruah jadi satu di jalanan.

Kini, kawan melalak cantik yang sendirian pun tetap bisa lakukan beberapa kegiatan di kawasan Maliboro ini. Cobalah untuk naik becak berkeliling beberapa wilayah lainnya dengan harga yang terjangkau pula atau mau naik andong juga tidak masalah sekaligus dukung ekonomi rakyat lokal.

Tips Liburan di Jogjakarta


Jika mengambil penginapan di kawasan Malioboro maka bisa berlama-lama keliling di sekitar sini. Siang hari main ke Museum Benteng Vredeburg, lanjut jalan sampai ke Keraton juga tidak membuat kaki lemas tapi ada rasa lelah donk.

Mau belanja sekarang bisa langsung masuk saja ke Teras Malioboro, ini memang pemindahan dari lapak jualan sebelumnya yang banyak di pinggir jalan. Mau cari suasana pasar pun masih di Malioboro bisa saja masuk ke Pasar Beringharjo. Ingin makan cepat saji di dalam mall pun ada lho itu Mall Malioboro sambil ambil duit ke ATM ya disitu juga bisa.

Nah, malam hari pun bisa lihat beragam atraksi seni, misalnya saja di salah satu toko oleh-oleh ada yang mempertunjukan seni musik di depannya sehingga akan ramai yang berdiri sambil nonton tentunya. Begitu pula di depan Pasar Beringharjo, ada biasanya musisi yang menunjukkan skill bermusiknya.

Masih kurang puas dengan seni itu, ada pula penampilan seni seperti tarian jaran kepang diiringi nyanyian dan permainan alat musik. Menurut Saya, itu sepertinya memang disediakan langsung oleh pemerintah daerah karena dari segi kostum pun sudah memang lebih terlihat proper sih.

Tips Liburan di Jogjakarta


2. Nikmati Ice Cream Tempo Gelato

Sekedar beli es krim Gelato mungkin bisa saja di kota asal kamu saja tetapi akan ada kesan tersendiri ketika nikmatinya di Jogja. Saya pun sudah sering beli es krim Gelato di Medan tapi dengan suasana bangunan yang lebih unik itu buat Jogja menjadi beda.

Ada beberapa cabang Ice Cream Tempo Gelato yang bisa kamu kunjungi. Pilih saja sesuai kemauan dan memang sama saja yang disajikan tapi lokasinya kan berbeda meskipun vibes hampir sama juga. Saya infokan ke kawan-kawan beberapa lokasi seperti Tempo Gelato Tamansiswa, Tempo Gelato Kaliurang dan Tempo Gelato Prawirotaman. Nah, Saya memilih lokasi yang terakhir diinfokan karena memang belum pernah yang kesitu juga makanya mau coba hal baru.

Tips Liburan di Jogjakarta


3. Hunting Buku di Gramedia

Udah biasa banget sih masuk toko buku terutama Gramedia yang di kota mana aja pun ada cabang lho. Sebagian kawan-kawan pasti menanggapi seperti itu, tenang dulu deh. Toko Buku Gramedia memang ada banyak cabang di Indonesia tapi untuk Jogja memang harus dikunjungi juga terutama Gramedia Sudirman.

Tips Liburan di Jogjakarta


Hayo kenapa kira-kira? Dari luar saja sudah bisa melihat bangunan khas dengan arsitektur mahal seperti jaman Belanda. Di bagian depan terdapat patung setengah badan Ki Hajar Dewantara sebagai simbol pendidikan itu sendiri maka cocok sih ada di depan sebuah toko buku. Selain itu, harga buku disini semua serba murah banget, bisa khilaf mau borong aja deh.

4. Wisata Sejarah dan Budaya ke Taman Sari

Sempat hits bermunculan foto-foto masyarakat yang melakukan pre-wedding di Taman Sari. Begitu pula postingan anak-anak instagram yang menunjukkan betapa bagus suasana di dalam kawasan tersebut. Selain itu, tentu memang bangunannya memiliki nilai sejarah dan budaya yang sudah ada sejak lama.

Taman Sari yang merupakan sebuah situs bersejarah dimana merupakan bekas taman atau kebun istana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Setiap hari buka mulai pukul 09.00 wib sampai 15.00 wib, mau sendirian saja tentu tidak perlu takut karena kamu pun akan menemukan guide di dalam serta bisa bayar seikhlas saja. Selain itu, sangat membantu untuk mengambilkan foto kamu selama disana lho, tentu menyenangkan sekali bagi si palilng solo traveling ini.

Tips Liburan di Jogjakarta


5. Masuk ke Keraton Yogyakarta

Punya jatah libur yang tidak banyak dan senang jalan-jalan di Yogya maka harus memasukkan daftar kunjungan pula ke Keraton Yogyakarta terutama bagi kamu yang baru pertama kali. Bagi Saya yang sudah beberapa kali ke Jogja pun tetap senang saja memasuki situs-situs bersejarah disana.

Siapkan budget untuk masuk sekitar 15 ribu saja untuk dewasa dan 10 ribu untuk anak-anak. Jika kamu nantinya bepergian dengan teman yang merupakan warga asing maka dikenakan 25 ribu untuk wisatawan tersebut karena harga 15 ribu untuk wisatawan domestik saja.

Well, gimana? Apakah sudah ingin memulai petualangan di Jogja sendiri saja? Saya pun senang jika bisa berbagi cerita yang berdasarkan pengalaman pribadi. Tentu ada banyak hal seru lainnya bisa dilakukan tetapi Saya hanya bagikan sesuai yang sudah dilalui terutama baru saja liburannya akhir tahun 2022 lalu.

 Sebuah perjalanan semakin berharga jika diisi dengan kenangan indah. Sebagai solo traveler punya kesenangan tersendiri untuk melihat hal-hal baru. Baru pertama kali bisa menikmati pemandangan mewah sepanjang perjalanan naik kereta eksekutif dari Bandung menuju Yogyakarta.

Sebelumnya Saya pernah berpergian dari Stasiun Kiaracondong Bandung menuju Stasiun Lempuyangan Yogyakarta pada tahun 2015. Namun pada saat itu tidak ada moment bisa melihat pemandangan yang indah dan mewah seperti tahun 2023 lalu. Hal ini dikarenakan saat itu memang mengambil kereta malam sehingga sudah tidak terlihat pemandangan indah.

Akhirnya perjalanan kali ini harus bisa melihat pemandangan mewah saat naik kereta eksekutif Bandung-Jogja tahun 2023 lalu. Biaya tiket memang tidak ekonomi karena memang mengambil kelas eksekutif. Ingin sekali bisa duduk santai di kereta nyaman sambil memandangi yang indah sepanjang perjalanan.



Cari Tahu Kereta Lodaya

Sejak melihat nama kereta yang akan dinaiki dalam perjalanan dari Bandung menuju Jogja. Saya pun mulai cari tahu dan penasaran tentang keretanya. Nama kereta yang akan digunakan adalah Kereta Api Lodaya. 

Kereta Api Lodaya Bandung Solo Balapan


Saat Saya mencari tahu melalui Wikipedia, terdapat informasi mengenai Kereta Api Lodaya tersebut.  Kereta api Lodaya merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi premium yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia melayani relasi Solo Balapan–Bandung di lintas selatan Pulau Jawa. Kereta api ini menawarkan perjalanan sebanyak dua kali (pagi dan malam) perjalanan pulang-pergi.




Selain mencari tahu mengenai layanan dari kereta api Lodaya itu sendiri. Saya pun penasaran dengan asal usul katanya juga. Akhirnya menemukan informasi dari Wikipedia juga yaitu nama "Lodaya" berasal dari seekor macan putih (atau disebut Harimau Lodaya, maung dalam bahasa Sunda) jelmaan Prabu Siliwangi—salah satu raja yang memerintah Kerajaan Sunda Galuh—ketika berhadapan dengan putranya, Raden Kian Santang.

Saat ini kata lodaya digunakan dalam bahasa Sunda modern untuk menyebut harimau, dan kata maung digunakan untuk menyebut "macan" (hewan dalam genus Panthera, kecuali singa) secara umum. Makin nambah lagi informasi mengenai nama kereta api di Indonesia donk.

Sebagai solo traveler yang menyukai transportasi kereta api maka tidak ingin melewatkan informasi menarik tentangnya. Memang ada kenyamanan tersendiri saat naik kereta baik di dalam maupun luar negeri.




Tentunya mencoba jalur yang ada di Indonesia terlebih dahulu sudah sepatutnya terutama ingin coba beragam jalur di Pulau Jawa. Menikmati pemandangan dalam perjalanan dari Jakarta hingga Surabaya. Jika punya waktu liburan lebih lama sepertinya akan sangat menyenangkan bisa mencoba jalur darat dari Jakarta sampai ke Bali.

Awal Perjalanan Bandung-Jogjakarta dan Kebaikan Porter


Bagi kawan-kawan melalak cantik yang tinggal di Pulau Jawa mungkin sudah terbiasa bepergian naik kereta api disana. Tetapi ada hal berbeda bagi anak Sumatera seperti Saya ketika bisa menjelajahi beberapa kota di Pulau Jawa naik kereta api.

Sejak awal merencanakan perjalanan ini sudah begitu bahagia. Bayangan bisa melihat pemandangan indah selama trip sudah selalu dalam impian. Setiap hari selalu mencari tahu melalui kanal youtube maupun media sosial instagram. Penasaran dengan suasana di perjalanan makanya terus mencari tahu tentang jalur kereta Bandung-Jogja tersebut.

Biasanya suka ambil perjalanan malam agar bisa istirahat saja selama di dalam kereta tetapi saat sudah tahu betapa indahnya pemandangan jalur Bandung-Jogja ini maka pilih kereta pagi adalah plihan tepat. Bahkan rela harus bangun sangat pagi dan segera menuju stasiun agar tidak terlambat untuk menaiki kereta api.

Pagi itu, sebelum pukul 07.00 pagi, Saya sudah bersiap meninggalkan penginapan yang jaraknya hanya 15 menit saja naik ojek online menuju Stasiun Bandung. Terkesan terburu-buru check out tetapi lebih baik datang awal daripada terlambat.

Penjaga penginapan pun tampak heran ketika Saya sudah bergegas keluar dari penginapan. Saat itu, Saya memilih naik ojek sepeda motor karena barang yang dibawa tidak banyak serta demi efisiensi waktu juga.

Begitu tiba di stasiun, ternyata jarak parkiran menuju ruangan lumayan juga jika memikul barang bawaan yang berat. Meskipun hanya bawa satu buah tas tetapi ternyata cukup berat karena sudah diisi aneka barang belanjaan selama di Bandung.

Hal kacau adalah saat membayar tidak punya uang cash yang pas nominalnya sehingga bingung driver mencari uang kembalian. Akhirnya abang ojek online mencari tukaran di warung terdekat karena petugas parkir pun tidak ada duit pecahan.

Saat itu, Saya mengucapkan rasa terima kasih karena menurut pengalaman perjalanan di Bandung ini merasa puas dengan kebaikan orang-orang di sekitar bahkan sejak awal kedatangan. Nah, biasanya Saya jarang sekali pakai jasa para porter atau pemikul barang bawaan penumpang.

Setiba di Stasiun Bandung langsung ada porter masih muda dalam pandangan Saya tentunya, beliau menawarkan jasanya tetapi Saya pun memilih untuk bawa sendiri saja. Entah mengapa saat itu belum begitu tergerak hati. Tetapi ketika sudah berjalan ke dalam ruangan untuk mencetak tiket, ada seorang bapak yang menawarkan diri. Saya pun langsung mengatakan iya untuk dibantu karena sudah melihat penampilan bapak yang sudah berumur. 

Sepanjang perjalanan menuju peron, bapak tersebut mau mengajak ngobrol dan menanyakan hal-hal umum. Saya pun menjawab sesuai pertanyaan dengan ramah pula. Oh ya, bapak itu pun tidak menargetkan biaya angkut barang, bahkan mengatakan beri seikhlas saja. Saya paling tidak tega dengan hal begitu maka lebih memilih memberikan nominal yang mungkin lebih dari normal fee biasanya.

Pengalaman pertama gunakan jasa porter di stasiun dan ternyata sangat membantu sekali. Jarak dari ruang tunggu sampai ke dalam kereta api itu lumayan jauh. Jika saya bawa sendiri pun sudah keberatan dan merasa leleah. Bayangkan jalan bawa diri dan sebuah tas kecil saja sudah pegal ditambah jika harus bawa tas berat begitu.

Satu hal paling membuat tersentuh adalah doa-doa yang dipanjatkan oleh bapak tersebut. Saya paling tidak kuat dengan doa-doa baik yang dilontarkan orang lebih tua. Bapak tersebut banyak sekali mengucapkan kalimat-kalimat kebaikan hingga Saya pun meneteskan airmata selepas bapak itu keluar dari kereta. Sungguh tidak kuat jika melihat orang sudah tua begitu masih harus bekerja dan kerjaannya pun cukup berat begitu.




Pelayanan Crew Kereta Selama Perjalanan


Berhubung pertama kali mencoba kereta api Lodaya dengan rute Bandung-Jogja maka segala sesuatunya masih terasa baru. Pagi itu, berangkat dari Bandung memang belum ada sarapan pagi karena memutuskan untuk coba maakanan kereta saja.

Ternyata memang sudah cukup rapi pelayanan di kereta dimana ada crew yang memang bertugas untuk menjual aneka makanan dan minuman. Jadi, ada dua petugas perempuan saat itu yang harus berjalan dari gerbong ke gerbong lainnya untuk menjajakan dagangan milik PT.Kereta Api Indonesia.




Pada perjalanan kali itu, tidak begitu ramai isi penumpan di gerbong yang saya tempati sehingga lebih leluasa juga tanpa ada orang lain duduk bersebelahan dengan Saya. Ketika crew datang, Saya memutuskan untuk pesan nasi goreng seharga 45 ribu dan air mineral seharga 5 ribu. Cukup sudah pagi itu menghabiskan budget 50 ribu yang cukup worth it demi perjalanan yang lebih nyaman.




Tentu perut terisi kenyang maka perjalanan 7,5 jam itu lebih menenangkan. Saya pun tidak lupa memfoto menu makanan yang dipesan sebagai kenangan yang bisa dibagikan ke kawan-kawan yang ingin coba naik kereta nantinya.

Btw, pelayanan dari staff kereta api sendiri tidak terlalu wah namun setidaknya sudah bertindak normal saja cukup lah. Saat itu, beberapa pengunjung di sekitar Saya pun memesan menu di kereta seperti kopi dan teh. Harga satu cup minuman hangat tersebut senilai 25 ribu dan memang sudah wajar saja dalam kereta seperti ini.

Pemandangan Mewah Perjalanan Bandung-Jogja


Pastinya paling ditunggu oleh kawan melalak cantik adalah pemandangan mewah dalam perjalanan Bandung menuju Jogja. Kenapa dikatakan mewah? Karena memang sangat cantik dan unik sehingga pemandangan tersebut mahal dan mewah. Sekalipun harga tiketnya masih cukup terjangkau tetapi pengalaman perjalanan itu yang tak ternilai dengan uang saja.




Dalam perjalanan ini ada beberapa spot menarik yang memiliki daya tarik tersendiri bahkan saat baru saja tiba di Stasiun Bandung lho. Nantinya ada review khusus tentang Stasiun Bandung, tungguin saja. Pemandangan menawan dengan bangunan klasik yang juga memadukan dengan sentuhan modern menjadikan stasiun semakin indah dilihat dan cantik juga untuk berfoto.

Saya paling menantikan pemandangan serba hijau selama perjalanan karena sudah sangat rindu dengan persawahan, perbukitan, pegunungan yang bisa dilihat dari dalam kereta saja. Konon katanya menurut informasi bahwa jika naik kereta rute Bandung-Jogja ini, memang akan bertemu setidaknya ada lima gunung tercantik Bumi Parahyangan, yaitu ada  Gunung Galunggung, Gunung Sawal, Gunung Cakrabuana, Gunung Haruman, dan Gunung Mandalawangi.




Tentunya ada beragam pemandangan lain seperti jembatan, sungai tetapi Saya pun belum terlalu mengetahui nama lokasi-lokasi yang dilalui. Sepanjang perjalanan hanya takjub melihat keindahan dan kenyamanan selama berada di dalam kereta. Menikmati bisa baca buku juga, me time sambil introspeksi diri dan tentu tidur beberapa menit saat mulai ngantuk.

Sekitar pukul 14.30 waktu setempat, kereta pun tiba di Jogja. Siang itu disambut oleh hujan yang indah di Jogjakarta. Saya pun langsung saja pesan taksi online karena tidak memungkinkan untuk naik ojek motor. Btw, selama masih di Stasiun Yogyakarta, Saya masih merasa tidak menyangka bisa kembali lagi ke Jogja. Selalu punya impian bisa tiap tahun ke Jogja karena memang banyak hal yang dikangenin dan buat ingin selalu kembali.




Adakah kawan-kawan melalak cantik punya pengalaman naik kereta menuju Jogja dari kota manapun di Pulau Jawa? Yuk boleh berbagi ceritanya di kolom komentar ya!










 Bagi solo traveler pasti menjelajahi tempat baru menjadi kesenangan tersendiri. Bahkan jika harus mengulang berkunjung ke tempat yang sama pun bukan sesuatu hal yang menyeramkan. Sebagai si paling hobi melalak cantik maka saya tidak pernah menolak jika harus melihat kembali kota yang pernah didatangi sebelumnya.

Hal yang paling terpenting menurut saya adalah momen itu pasti tetap akan berbeda begitu pula dengan orang yang akan ditemui selama perjalanan. Menginjakkan kaki ke Bandung ke sekian kalinya selalu ada saja hal menarik yang bisa dilihat dan menjadi kenangan tersendiri.

Selama memiliki waktu liburan singkat di Bandung maka kawasan Braga tidak dilewatkan bahkan saat siang dan malam hari. Tentu nuansa akan berbeda makanya harus dilihat langsung dalam beragam kondisi suasana. Siang atau malam tentu tidak berubah tempatnya tetapi momen dan nuansanya saja sih.



Ada Apa di Braga Bandung?

Mungkin bagi yang sudah sering ke Bandung dan menganggap biasa saja pasit terkesan berlebihan jika menganggap Braga itu asik. Tetapi untuk si penjelajah kota maka suasana kota dengan bangunan heritage begitu memiliki kesan tersendiri.

Sebenarnya hampir sama dengan kawasan kota tua lainnya tetapi disini tuh ada banyak gedung perkantoran yang instagrammable menurut saya. Bisa dilihat gedung Bank BJB, gedung BNI yang memang cocok dijadikan spot foto di depannya.



Mengenal Braga

Braga itu sangat terkenal bahkan kategori hits sebagai kawasan yang harus dikunjungi saat bepergian ke Bandung. Selain sebagai jalan protokol serta ada banyak coffes shop, restoran, hotel hingga toko pakaian tentu memang suasananya itu membawa kembali ke masa Belanda tempo dulu yang masih terasa.

Berhiaskan bangunan Eropa di kanan kirinya semakin membawa kita seperti liburan langsung di Eropa lho. Mata dimanjakan dengan arsitektur yang khas begitu apalagi memang bangunan kolonialnya tidak diubah dan diisi menjadi aneka cafe. Semakin menyenangkan jalan kaki di kawasan Braga karena trotoar itu lebar jadi makin nyaman dan terlihat cantiik.

Spot Foto Cakep di Braga

Hayo siapa yang mengejar spot foto cakep saat liburan? Yuk ah kompakan kita ya! Saya juga termasuk si paling hobi berfoto di tempat instagrammable terutama khas dengan arsitektur unik. Kalian bisa temukan donk di Braga, cek yuk dimana aja tuh cocok untuk foto manja.

Bangunan yang masih ada mulai dari masa lalu seperti Bank Denis ( kini sudah menjadi BJB), Societeit Concordia (Sekarang Gedung Merdeka) kemudian ada kawasan Braga City Walk, Taman Braga serta beberapa spot kuliner seperti aneka cafe yang juga instagrammable.


 







 Siapa sih yang tidak berkeinginan liburan akhir pekan sekedar pindah kota? Warga Jakarta sepertinya sudah biasa bepergian dari ibukota menuju Bandung naik kereta. Memang tidak sedikit yang suka pula bepergian naik kendaraan pribadi tetapi jika kawan melalak cantik berasal dari luar Pulau Jawa tentu lebih asik bisa naik kereta api saja.

Pilihan transportasi umum lainnya memang ada banyak dari Jakarta menuju Bandung tetapi tetap termurah itu naik kereta saja. Selain harga yang murah tentu lebih santai bisa duduk menikmati suadana di perjalanan. Ketika mulai lelah duduk pun bisa jalan mengelilingi gerbong. Gimana? Sudah penasaran ingin tahu cerita perjalanan saya ke Bandung beberapa bulan lalu? Yuk simak selengkapnya di bawah ini!



Cerita Awal Beli Tiket 35 Ribu

Sebenarnya tidak ada rencana khusus untuk pergi ke Bandung tetapi saat sudah berada di Jakarta sangat disayangkan untuk melewatkan singgah di kota kembang tersebut. Akhirnya mulai buka aplikasi tiket online yang menyediakan jasa pembelian tiket kereta api.

Setelah cek beragam pilihan jadwal, akhirnya menentukan waktu yang sesuai pada saat itu. Saya pun memilih waktu sore hari agar bisa tiba langsung malam hari di Bandung. Nah, tentu ingin rasanya ketika sudah tiba langsung bisa istirahat saja berhubung memang sudah menjelang tengah malam.

Pemandangan Sepanjang Perjalanan

Mungkin jika mengambil waktu siang hari akan melihat banyak pemandangan seru selama perjalanan. Berhubung jadwal sore hari dan sudah tentu tiba pada malam hari maka tidak ada banyak hal menarik yang bisa dilihat. Suasana sudah gelap gulita pastinya tetapi tentu banyak hal menarik juga untuk diperhatikan di dalam gerbong kereta.

Saat itu, saya duduk bersebelahan dengan seorang pemuda yang juga menuju Bandung. Dikarenakan naik kelas ekonomi maka duudk pun berhadapan dengan penumpang lain. Syukur saja saya sudah memilih kursi langsung saat beli online dan tentu pilih yang menghadap ke depan. Tentu tidak nyaman jika harus berlawanan arah dengan jalannya kereta, bisa pusing membelakangi jalan donk.



Ekonomi Tetap On Time

Jangan kawan melalak cantik pikir bahwa kereta ini tidak on time. Meskipun kelas ekonomi tetapi tetap menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Jadwal kereta berangkat tepat waktu sehingga persiapkan waktu dengan tepat jika mau naik kereta api.



Saat itu, Saya ambil jadwal kereta dari Stasiun Pasar Senen menuju Stasiun Bandung. Memang ada banyak pilihan dari stasiun lainnya tetapi hotel menginap lebih dekat ke stasiun senen juga makanya pilih stasiun tersebut saja.

Pengalaman di Dalam Kereta

Mungkin masih suasana pandemi sehingga saat berada di dalam kereta tetap diberikan masker oleh petugas kereta api. Saat berada di dalam kereta lebih memilih untuk duduk memandangi sekitar saja. Setelah mulai lelah pun langsung pilih untuk tidur karena memang tidak banyak yang bisa dilihat juga.

Selain itu, Saya pun sudah lelah karena banyak melakukan perjalanan selama di Jakarta bahkan sempat keliling Sarinah terlebih dahulu lho. Bayangkan saja gimana lelahnya terlalu banyak aktifitas berjalan tetapi memang sudah hobi ya, namanya juga melalak cantik.

Berhubung ini kelas ekonomi maka tidak ada petugas kereta yang menjual makanan apalagi memang jadwal perjalanan cukup singkat. Saat itu, saya tidak menemukan ada Mba atau Mas yang menjajakan makanan. Entah kalau saat saya sedang tidur dan mereka ada berkeliling ya.

Gimana? Menarik sekali bukan? Sudah bisa sampai di Bandung dengan modal 35 ribu saja. Tentunya untuk ongkos balik beda lagi. Berhubung Saya lanjut ke Jogja maka tiket pulang pun dari Jogja langsung menuju Jakarta. Tungguin aja cerita selanjutnya di blog Melalak Cantik ya!















Bandung selalu memiliki daya tarik tersendiri terutama bagi penikmat sejarah. Penyuka gedung-gedung dengan nilai historis tinggi pasit merasa bahagia ke Bandung. Nah, ketika sudah tiba di Bandung tidak akan melewatkan kawasan Braga donk. 

Siapa yang selalu ingin nikmati kawasan menarik di dalam maupun luar negeri? Yuk tosss dulu deh karena Saya pun senang begitu. Kali ini mau berbagi pengalaman saat mengunjungi sebuah cafe yang ramai di Kawasan Braga Bandung.

Pastinya kawan melalak cantik tahu tentang Jurnal Risa? Well, mari simak tentang pengalaman bisa nikmati sepotong pizza dan ngopi seru disana!



Review Jurnal Risa Coffee Braga

Sejak awal kedatangan di Bandung memang tidak ada buat perencanaan atau wish list termasuk mau masuk Jurnal Risa Coffee ini. Semua berawal dari ajakan teman yang ternyata juga ingin kesana. Menurut informasi dari teman tersebut bahwa Jurnal Risa ini selalu dipenuhi oleh pengunjung yang ramai sehingga susah mendapatkan tempat duduk.

Btw, Jurnal Risa Coffee ini adalah kedai kopi milik konten kreator Jurnal Risa. Oh ya, Kawan melalak cantik perlu ketahui juga bahwa Jurnal Risa ini adalah konten kreator bertema horor yang berasal dari Bandung dan dibentuk oleh Risa Saraswati.


Malam itu merupakan hari kedua tiba di Bandung dan langsung membuat janji temu dengan seorang teman lama. Terakhir ketemu saat ia datang mengikuti kegiatan Pers Mahasiswa Nasional di Medan. Akhirnya bisa ngobrol dan berbagi cerita kembali setelah sekian lama.

Nuansa Jurnal Risa

Awalnya sempat khawatir mau langsung masuk berhubung memang datang kesana masing-masing. Saya pun ragu mau masuk ke dalam cafe terlebih dahulu namun menunggu sendirian di luar juga tidak begitu menyenangkan di malam hari.

Saya memilih untuk berkeliling kawasan Braga sambil menunggu kehadiran teman tersebur. Setelah tiba, kami pun masuk ke dalam cafe bersama-sama. Sudah terpampang beragam menu di papan yang ditempelkan di dinding. 




Aneka cake dan pizza pun terlihat di steling yang bening sehingga mata dimanjakan dengan makanan tersebut. Saya pun sedikit bingung mau pesan menu apa malam itu. Berhubung jarang makan nasi di malam hari maka memutuskan untuk membeli pizza saja.

Ketika memasuki ruangan memang sudah tampak nuansa cantik yang klasik untuk berfoto di dalam cafe tetapi memang cukup ramai pengunjungnya. Tersedia beberapa bangku dan sofa sehingga pengunjung bisa memilih sesuai keinginan dan tempat yang kosong.
\
Dalam bayangan sebelum datang kesini itu adalah ruangannya akan terasa sangat horor. Bisa dibayangkan pemiliknya adalah pembuat konten horor lho. Tetapi meskipun begitu, ternyata masih tetap nyaman dengan pencahayaan sesuai serta tidak seram.

Btw, cafe ini juga cocok untuk mahasiswa yang mau mengerjakan tugas atau pegawai kantor yang pulang kerja mau singgah sebentar. Saya melihat ada banyak mahasiswa membawa laptop sambil diskusi dalam mengerjakan tugas. Begitu pula orang kantoran yang memakai pakaian seragam sepulang kerja.




Menu Jurnal Risa Coffee Braga

Sejauh yang diketahui bahwa Jurnal Risa ini juga punya cabang di Kawasan Dago Bandung. Berhubung Saya mampir ke Kawasan Braga maka hanya intip beberapa menu disana saja. Oh ya, penikmat kopi atau mau minum non kopi juga ada kok.

Nama-nama kopi maupun teh yang dijual diberi nama yang cukup menarik seperti Kopi Susu Si Om, Kopi Khayalan Hendrick, Coklat Penenang William, Teh Kecantikan Elizabeth, Teh Kebahagiaan Ivana dan masih banyak lagi.

Makanan sendiri hanya terlihat dessert dan pizza. Untuk cake itu berupa Carrot Cake, Red Velvet dan beberapa cake lainnya. Pizza juga punya nama unik seperti Mentalitiy, Spicy Slicy, Slow Mo serta beragam nama lain.




Pemesanannya sendiri bisa langsung menuju bagian kasir saja. Informasikan menu apa yang mau dipesan dan langsung dibayar disitu juga. Nantinya minuman maupun makanan akan diantarkan oleh staff dari cafe tersebut.

Mengenai harga tentu masih bisa disesuaikan dengan isi kantong sih. Pelayanan juga masih standard pada umumnya saja. Tidak terlalu ramah dan enggak buruk juga. Intinya ada kesan tersendiri bisa duduk santai sambil ngobrol di Jurnal Risa Coffee Braga Bandung.

Well, gimana kawan-kawan? Sudah merasa tertarik mau lihat langsung? Oh ya, siapa nih yang punya pengalaman juga ngopi di Jurnal Risa Coffee Braga? Boleh banget bagikan cerita di kolom komentar yuk!


Alamat Jurnal Risa Coffee Braga Bandung

Jl. Braga No.45, Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40111

Business Hour:
Senin s/d Kamis: 09.00 s/d 21.00
Jum'at s/d Minggu: 08.00 s/d 22.00 (Kecuali Minggu Tutup 21.00)


Bandros pasti dikenal sebagai makanan khas Sunda yang mana bahan pembuatannya adalah terbuat dari campuran tepung beras, kelapa parut, daun suji dan santan. Nah, kali ini saya tidak membahas Bandros sebagai makanan tetapi Bandung Tour on the Bus. Siapa yang sudah pernah naik Bandros di Bandung? Selengkapnya boleh simak pengalaman melalak cantik yuk!

Bandros Bandung



Bandung Tour on the Bus (Bandros)

Bandros memiliki kepanjangan yaitu Bandung Tour on The Bus yang mana merupakan bus wisata di Kota Bandung. Bandros ini sendiri memang disediakan oleh pemerintah Kota Bandung bagi wisatawan yang hendak berkeliling kota Bandung. Bus ini diresmikan oleh Walikota Bandung Ridwan Kamil.




Pengalaman naik Bandros ini tentunya sangat menyenangkan sekali dimana sebagai sebuah momen yang tak terlupakan saat berlibur ke Bandung. Meskipun ini bukan pertama kalinya menginjakkan kaki di kota kembang tapi baru ini bisa merasakan keliling Bandung naik Bandros.

Berawal dari perjalanan ke Bandung yang tidak mempunyai itinerary spesial sehingga let it flow aja ketika sudah sampai disana. Saat berjalan di Kawasan Asia Afrika langsung punya ide untuk coba Bandros yang memang sudah bolak balik lewat di depan mata. Saya pun berinisiatif mencari tahu lokasi perhentiannya dan cara bisa naik Bandros juga.

Setelah berkeliling sekitar Masjid Raya Bandung, akhirnya menemukan pos perhentian Bandros. Saat itu memang sedang ada yang menanti kedatangan para penumpang. Bergegas mendekati Bandros yang terparkir di depan halaman Masjid Raya Bandung.

Petugas Bandros pun langsung menghampiri dan saya menanyakan beberapa hal termasuk harga tiketnya. Dikarenakan sendirian memang tidak semeriah bersama rombongan namun itu tidak menjadi masalah karena merasakan bahagia yang sama pula.

Biaya Bandros


Jika kalian ingin melalak cantik di Bandung tidak perlu khawatir menghabiskan duit banyak deh. Bisa mengenal Bandung lebih dekat dengan informasi yang cukup didengarkan dan dilihat langsung secara visual dalam waktu yang lebih singkat. Nah, budget yang dikeluarkan pun tidak terlalu besar, semurah biaya makan semangkok bakso plus teh manis dingin segelas deh.

Cukup dengan uang 20 ribu saja sudah bisa mendapatkan boarding pass Bandros. Tentunya kita membayar cash kepada petugas yang sudah ramai berdiri di sekitar Bandros tersebut. Nantinya setelah bayar akan dikasikan karcis berwarna biru sebagai bukti sudah bayar jasa menggunakan Bandros.

Siapa nih yang punya pengalaman naik Bandros juga? Yuk boleh sharing cerita di kolom komentar di bawah ini!

 Sudah jauh berlibur ke luar negeri masih saja menelusuri mall. Siapa tuh orangnya? Tentunya si kakak pemilik blog Melalak Cantik ini. Hal ini bukan suatu hal aneh karena ada banyak pula para pelancong yang juga suka jalan-jalan dan mencoba mall di suatu negara.

Saya pun sudah beberapa kali masuk ke mall ini, teringat kilas balik pertama kali pada tahun 2019. Meskipun sudah ke Penang sejak tahun 2016 tapi belum kesempatan saat itu. Kini sudah beberapa kali bahkan dalam setahun saja.

Mungkin banyak yang akan berkomentar apa saja yang bisa dilihat di sebuah mall. Banyak yang melihat mall itu hampir sama saja isinya sih tapi jika kita mau merasakan atmosfer berbeda dan rasakan langsung interaksi dengan warga lokal maka pilihannya adalah masuk ke mall.



Ngopi Cantik di Starbucks

Kemana pun tidak ketinggalan mencoba kedai kopi asal Amerika ini. Bisa saja nuansa warna ruang hampir sama tapi minuman yang disajikan serta orang-orang yang berada di dalamnya akan tampak berbeda.

Saya pun mengalami langsung ketika berada di Queensbay Mall, ini pertama kali pula bisa nikmati satu cup minuman Starbucks disana. Padahal belum menjadi member tapi langsung saja dibantu diaktifkan keanggotaan dan diberikan kartunya.



Makan Siang di Queens Hall

Bingung mau cari makan apa? Langsung saja menelusuri Queens Hall karena pilihan makanan ada lho. Penikmat menu ala barat ada, mau rasakan masakan negara ASEAN lainnya pun ada, misalnya saja khas Vietnam, Thailand, Malaysia pun tentu ada donk.



Hunting Fashion Items di Beragam Store

Meskipun bukan berniat borong pakaian tapi tidak ada salahnya mampir ke fast fashion store seperti Uniqlo karena mencari produk yang unik dengan harga diskon tentu menyenangkan. Selain Uniqlo bisa pula main ke Brand Outlet atau mencari sepatu Vincci di Padini.

Siapa yang sudah pernah ke Queensbay Mall Penang nih? Apakah ada ide aktifitas lainnya? Yuk boleh kirim komentar di bawah ini,gaes!

Queensbay Mall Penang

Queensbay Mall, 100, Persiaran Bayan Indah, 11900 Bayan Lepas, Pulau Pinang, Malaysia






 Jika dilihat pasti sering sekali menemukan orang Medan yang bepergian ke Penang. Kalian yang suka berlibur ke Malaysia pasti tidak asing menemukan orang Indonesia ada disana. Nah, begitu pula dengan Penang bahkan bisa cuma numpang makan siang doank di Penang lho. Kenapa begitu? Apakah cukup banyak duit orang Medan bisa ke Penang hanya sehari, dua hari, tiga hari saja?

Kawan melalak cantik harus banget simak selengkapnya di bawah ini karena saya akan bagikan informasi mengenai alasan orang Medan suka pergi ke Penang. Terkadang mungkin terkesan tanpa alasan tetapi sesungguhnya ada penyebab bisa begitu mudah untuk sering ke Penang.



Alasan Orang Medan Sering ke Penang

Beberapa hal yang perlu diketahui yaitu:



1. Harga Tiket Murah

Kenapa tidak dibilang terjangkau saja? Karena memang sudah masuk kategori murah sih. Meskipun tujuan untuk berobat atau sekedar jalan-jalan pastinya lebih memilih ke Penang juga karena harga tiketnya bisa murah banget lho.

Terkadang bisa mendapatkan harga tiket pulang dan pergi hanya 400 ribuan saja. Tetapi sekarang memang sudah jarang semurah itu, paling tidak 600 ribuan masih ada sih. Beberapa waktu lalu ketika ada maskapai promo dan baru buka rute Medan-Penang bisa murah banget lho.

2. Banyak Hal Menarik, Nuansa Luar Negeri dan Dekat ke Thailand 

Saya bisa katakan seperti ini karena memang banyak hal menarik yang masih historical. Menelusuri George Town itu saja sudah seperti ke masa beberapa puluh tahun lalu. Lihat langsung bangunan yang khas peranakan, beragam tradisi yang masih kental pula. Tentunya bisa sambil belajar dan nuansanya memang sudah luar negeri.

Selain itu, bisa pula sekalian liburan ke Thailand lho khususnya Hat Yai yang berada di Selatan. Dengan biaya lebih murah dan waktu yang tidak terlalu lama sudah bisa dapat cap passport dua negara nih. Hayo siapa yang sering begitu juga, pergi ke Penang dan dilanjutkan ke Hat Yai. Gimana keseruannya?



3. Surganya Pecinta Kuliner Harga Terjangkau

Bagi kawan-kawan yang suka cari jajanan pasti sangat suka main ke Penang karena ada beragam pilihan kuliner enak dan khas warga lokal. Duit kantong maupun tersimpan di rekening tidak mudah habis karena harganya pun masih terjangkau. Beragam street food juga bisa dicoba dengan citarasa tersendiri yang menggoyang lidah.

4. Perjalanan Singkat, Cukup 45 Menit Saja


Mau liburan ke luar negeri tapi waktu cuti tidak banyak, pilihannya tentu bepergian ke negeri jiran. Jika Kuala Lumpur masih terasa jauh karena dari bandara menuju pusat kota wisatanya pun lumayan menghabiskan waktu. Nah, Penang Airport tidak terlalu jauh menuju beragam tempat menarik.

Tentunya perjalanan yang cukup 45 menit saja ini memudahkan fakir cuti agar bisa tetap liburan ke luar negeri donk. Bisa dengan sehari, dua hari atau tiga hari sudah sampai ke negara yang berbeda. Ini menjadi pilihan untuk traveler yang bosan berada di kota sendiri dan mau suasana lain, naik pesawat dan harga masih murah.

5. Tidak Banyak Syarat Perjalanan

Ini tentu penting sekali karena maunya liburan mudah dan tanpa ribet. Dengan bermodalkan passport saja bisa langsung mengunjungi negara lain. Bersyukurnya masih satu cakupan ASEAN sehingga tidak pakai visa. Kapan saja mau pergi tentu bisa karena tidak menunggu approval untuk visa yang diurus. Bawa passport dan siapkan duit sudah bisa jalan-jalan ke luar negeri.

Gimana kawan-kawan? Apakah kalian juga merasa bahwa alasan ini benar? Mungkin saja ada alasan lainnya, boleh banget kirim komentar di bawah.

 Memang tidak semua orang suka membeli oleh-oleh ketika liburan tapi ada masanya harus membawakan buah tangan untuk orang terdekat yang dikenal. Saya termasuk pejalan yang memang seperti sebuh keharusan membawa sesuatu ke lingkungan kerja karena cukup paham saja dengan hal begitu.

Beberapa waktu lalu, saya pun bepergian ke Bali dan tentu sudah mengalokasikan dana khusus untuk beli souvenir. Daftar nama yang akan diberikan pun tidak ketinggalan bahkan sudah dicatat agar tidak ada yang terlupakan.

Bali memiliki kesan tersendiri bagi para pendatang yang mau menikmati segala keindahan dari Pulau Dewata tersebut. Meskipun niat awal bepergian untuk menyegarkan pikiran, ada tugas belajar atau kerjaan namun tetap ada waktu yang dialokasikan untuk beli oleh-oleh.

Oleh-oleh Krisna Bali

Siapa yang sudah sering main ke Krisna Bali? Kawan-kawan melalak cantik mungkin sudah punya daftar toko atau penjual oleh-oleh tersendiri. Nah, kali ini saya ingin membagikan pengalaman belanja oleh-oleh di Krisna Bali.

Oleh-oleh KRisna Bali


Berawal dari beberapa teman yang juga merupakan peserta pada program dari US Embassy. Mereka mengajak untuk main ke pantai lalu belanja oleh-oleh. Berhubung memang kegiatan selesai sudah sore maka waktu pun yang dihabiskan sampai malam.

Saat itu, kami mendapatkan informasi yang ternyata isu salah mengenai jam buka dan tutup toko souvenir Krisna yang akan dikunjungi. Kami mengunjungi Krisna cabang Kuta ternyata harusnya cabang Tuban buka 24 jam. Bahkan kami menyempatkan diri untuk makan malam terlebih dahulu karena berfikir tokonya buka terus sepanjang malam.

Kawan-kawan perlu perhatikan pula mengenai jam buka dan tutup begini karena bisa saja salah cabang lho. Ternyata memang kami salah mengunjungi toko yang bukan buka selama 24 jam. Saat sudah masuk ke dalam sudah ada informasi dari pengeras suara bahwa toko akan ditutup sekitar 15 menitan lagi.

Saya termasuk pembeli yang sulit untuk belanja cepat jika itu bukan untuk diri pribadi. Berhubung ini oleh-oleh untuk orang lain maka tidak semudah tinggal angkut barang yang dibutuhkan. Tentu harus cek barang dan harga pula, jangan sampai terlalu mahal atau barang biasa saja.

Akhirnya, saya pun tidak membeli apapun dan hanya menunggu teman-teman yang ternyata bisa secepat kilat langsung angkut semua oleh-oleh yang dibeli. Padahal saya pun sudah melihat beberapa items tetapi memutuskan untuk membeli di hari lain saja.

Apa Saja yang Dijual di Krisna Bali?

Pertama memasuki ruangan utama langsung melihat begitu ramainya pengunjung sehingga fokus awal belum langsung ke produknya. Setelah berjalan perlahan-lahan dan mengelilingi keseluruhan maka bisa melihat apa saja yang dipasarkan di Krisna Bali.

Kamu yang mencari produk berbahan kain bisa cek baju, celana, daster, kain Bali atau sejenisnya. Selain pakaian, tentu beragam kuliner seperti cemilan, pie susu atau kopi pun juga ada lho di Krisna. Bagi pecinta aksesoris tentu disini surga banget karena akan menemukan banyak pilihan kalung, gelang yang tradisional.

Oleh-oleh Krisna Bali


Mau cari aromateraphy, lotion, lulur pun ada lho. Pernak pernik, lukisan, sandal, tas juga tersedia dengan beragam model dan warna. Tentunya kawan-kawan bisa sesuaikan dengan budget yang sudah dialokasikan untuk beli oleh-oleh,

Oleh-oleh Krisna Bali


Fasilitas Krisna Bali

Sebagai muslim yang masih sering mencari mushola mka senang ketika tahu ada mushola di Krisna Bali ini lho. Pendiri Krisna Oleh Oleh Bali didirikan Oleh Gusti Ngurah Anom ( Ajik Krisna). Bawa kendaraan pun tidak perlu panik deh karena parkirannya sangat luas sehingga bawa mobil juga masih ada ruang.

Oleh-oleh Agung Bali

Selain berkunjung ke Krisna, saya pun mencari oleh-oleh di Agung Bali dikarenakan pada siang itu diajak oleh teman yang mau mencari sesuatu disana. Saya pun ikut saja dan ternyata tertarik membeli juga beberapa produk.

Oleh-oleh Agung Bali


Menurut saya, nuansanya tidak jauh berbeda sih dengan Krisna. Begitu pula dengan varian produk yang dijual juga hampir sama saja. Dari sisi harga ada sedikit perbedaan sepertinya tetapi tidak terlalu signifikan.

Oh ya, satu lagi itu yang berbeda adalah salah satu merk pie susu. Saat saya mau beli di Krisna ternyata memang tidak memasarkan dari brand tersebut. Saya lupa nama brand pie susu itu tetapi petugas langsung menjawab begitu saat saya tanyakan.

Cabang yang bisa dikunjungi pun lumayan banyak juga lho tetapi saat itu saya ke Sri Dewi karena paling terdekat juga dari penginapan. Sepertinya ada dua kali kesana untuk menemani teman dan sekali lagi mau ada kirim paket barang.

Kalian sudah ke Krisna atau Agung Bali? Mungkin juga pernah mampir ke kedua tempat ini ya? Btw, jika punya referensi tempat beli oleh-oleh lainnya boleh lho komentar di kolom bawah ya!





 Sebuah pengalaman pertama kali bisa menginjakkan kaki di Pulau Dewata. Beragam proses dilalui sampai akhirnya bisa sampai dan mengikuti program dari Kedutaan Amerika di Denpasar, Bali. Bepergian menggunakan maskapai Garuda Indonesia tentu bukan pertama kalinya karena sebelumnya pun sudah pernah berkali-kali.

Hal yang membedakan adalah perjalanan kali ini merupakan sebuah trip ke Bali yang mana memang baru pertama kalinya. Saya pun tidak menyangka jika pesawat yang digunakan adalah Garuda Indonesia dan ukuran pesawat dari Jakarta menuju Denpasar naik ukuran yang besar.

Review Maskapai Garuda Indonesia


Awal Perjalanan Naik Garuda Indonesia

Berhubung pihak panitia meminta untuk memesan terlebih dahulu maka saya pun menyiakan segala sesuatunya termasuk pesan tiket penerbangan pulang dan pergi. Mengecek jadwal dan harga di berbagai apllikasi online travel.

Review Maskapai Garuda Indonesia


Akhirnya menemukan jadwal sesuai beserta harga yang cocok, ternyata memang perjalanan ke Bali itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Harga pesawat untuk pulang dan pergi sudah hampir mirip dengan biaya naik pesawat ke Turki dari Jakarta pulang dan pergi juga.

Saya pun sudah memesan tiket seharga 8 jutaan untuk pulang pergi dan memang harus transit di Jakarta terlebih dahulu. Hanya saja jadwal mepet dari Jakarta menuju Bali, saya hanya punya waktu sejam yang artinya harus segera keluar dan cari pesawat lanjutan. 

Review Maskapai Garuda Indonesia


Entah kenapa setiap naik maskapai Garuda Indonesia ini memang selalu ada vibes tersendiri. Pengalaman, cerita serta orang-orang yang ditemukan selama perjalanan pun lebih berbeda saja. Ada ilmu-ilmu baru dan kesan elegan ketika menjumpai orang-orang saat naik Garuda.

Fasilitas Garuda Indonesia

Meskipun bukan naik kelas bisnis alias masih ekonomi tetapi tetap bisa nikmati fasilitas kok termasuk makanan serta senyum ramah layanan dari para crew pesawat. Mulai dari perjalanan pertama sampai pulang memang untuk menu makanan termasuk biasa saja. Bagi saya yang sudah pernah naik Qatar Airways maupun Emirates maka bisa membandingkan untuk makanan yang diperolah.



Hanya saja, menurut saya dalam hal pelayanan tetap bagus kok. Ketika mulai masuk sampai keluar pesawat disapa dengan baik. Sayangnya saya tidak dapat posisi duduk di sebelah jendela ketika dari Jakarta menuju Denpasar padahal itu pemandangannya indah banget lho.

Meskipun begitu, bukan berarti momen selama di pesawat tidak dapat donk. Bertemu dengan orang yang berada duduk di sebelah tentu menjadi hal menyenangkan. Bertukar informasi dan pengalaman sehingga menambah wawasan pula.







Older Posts

Total Tayangan Halaman

HELLO, THERE!


Hello, There!
Hello, There!
My name is Ririn Famur Wandes Rahayu Lubis. I am from Medan, North Sumatera, Indonesia.

Find More



LET̢۪S BE FRIENDS

recent posts

Labels

Blogger Medan Cafe Medan English Article Lifestyle Blogger Review Cafe Review Fashion Review Hotel Solo Backpacker Tips Fashion Tips Finansial Tips Kecantikan Tips Kesehatan Tips Melalak Cantik Tips Traveling Wisata Asia Tenggara Wisata Indonesia

Postingan Populer

  • T-Garden Medan,Resort and Ranch Instagramable ala Bali
    T-Garden Medan Resort and Ranch menambah daftar tempat wisata baru yang santai dengan konsep nuansa kekinian ala Bali yang instagram...
  • Pengalaman Pertama Nge-Grab ke Kualanamu International Airport
    Rasa bahagia dan syukur tak terhingga dihaturkan kepada Sang Pencipta sejak membaca sebuah email pengumuman yang menyatakan bahwa aku te...
  • Asian Make Up with PIXY TWC Cover Smooth and PIXY Lip Cream
    Setiap wanita selalu ingin tampil cantik dan mempesona. Definisi cantik dari setiap wanita pun berbeda-beda,begitu juga kaum lelaki y...
  • Menikmati Wisata Seni 3D Art Magic Eye Museum Kawasan Bandara Kualanamu
    Menikmati wisata seni 3 dimensi di hari libur memang menyenangkan dan semakin seru apabila dinikmati bersama keluarga, para sahabat mau...
  • Imajinasi, Creativity, dan Teknologi Ciptakan Konten Kreatif Masa Kini
    Kehidupan manusia melalui banyak proses yang tidak sederhana. Manusia yang diciptakan juga berproses hingga akhirnya kembali lagi ke s...

Community

Community
BLOGger Medan
BLOGger Medan

Logo Komunitas BRT Network


Intellifluence Trusted Blogger

Blog Archive

Created with by BeautyTemplates | Distributed by blogger templates