facebook twitter instagram linkedin
  • Home
  • Travel
    • Wisata Indonesia
    • Wisata Asia Tenggara
    • Wisata Turki
  • LifeStyle
    • Beauty
    • Healthy
  • About Me
  • Kontak Informasi

Melalak Cantik- Travel Blog Ririn Wandes

Liburan ke Turki adalah pilihan yang menarik karena negara ini menawarkan beragam pengalaman yang unik dan menarik. Berikut beberapa alasan mengapa harus mempertimbangkan liburan ke Turki.

Haruskah Liburan ke Turki?


Saya teringat moment liburan ke Turki beberapa tahun lalu tepatnya 2021. Tentu saja kenangan tidak terlupakan bisa melihat keindahan negeri tersebut. Penjelajahan pun dimulai dari melihat kota Istanbul yang terdapat di dua benua yaitu Asia dan Eropa.




Daya Tarik Unik Negara Turki


Kekayaan Sejarah dan Budaya Istanbul dimana kota yang berada di persimpangan dua benua ini memiliki bangunan bersejarah seperti Haghia Sophia, Masjid Biru, dan Istana Topkapi.

Kemudian adanya Ephesus merupakan salah satu situs arkeologi paling terpelihara dari peradaban Romawi kuno. Cappadocia juga terkenal dengan formasi batu unik, kota bawah tanah, dan balon udara panas.

Selain kekayaan sejarah dan budaya, tentu saja dengan keindahan alam seperti Pamukkale yang merupakan teras-teras travertine putih yang menyerupai kastil kapas dan kolam-kolam air panas alami. Pantai-pantai yang indah di sepanjang Riviera Turki, seperti Pantai Ölüdeniz dan Antalya.

Kuliner:Masakan Turki yang kaya akan cita rasa dan rempah, dari kebab, baklava, hingga sarapan tradisional Turki yang lengkap. Teh dan kopi Turki menjadi minuman khas yang merupakan bagian penting dari budaya lokal.

Aktivitas dan Petualangan balon Uuara di Cappadocia sebagai pengalaman unik untuk menikmati pemandangan dari ketinggian. Jika suka menyelam dan snorkeling tentu saja harus menyempatkan untuk singgah di Laut Aegean dan Mediterania dengan menawarkan spot menyelam yang menakjubkan.




Suka Pendakian dan Trekking? Jangan lewatkan pula pegunungan seperti Taurus dan kawasan alami lainnya cocok untuk aktivitas outdoor.

Keramahan Penduduk Lokal


Saat traveling, hal terutama yang tidak mau dilewatkan bagi Saya adalah berinteraksi dengan masyarakat setempat. Itulah senangnya ketika berkunjung ke Turki bisa temukan keramahan penduduk lokal.

Penduduk Turki dikenal ramah dan hangat terhadap wisatawan, sering kali membuat pengunjung merasa diterima dan nyaman. Bahkan Saya merasakan langsung bisa tinggal dan makan bersama warga lokal yang hangat.

Suka Belanja? Cari di Pasar Besar


Belanja di Grand Bazaar Istanbul mmeang tidak murah namun ini merupakan salah satu pasar tertua dan terbesar di dunia, tempat yang tepat untuk mencari oleh-oleh khas. Pasar-pasar Lokal yang juga menawarkan barang-barang kerajinan tangan, perhiasan, tekstil, dan barang antik.

Oh ya, pengalaman relaksasi Hamam yang merupakan pemandian tradisional Turki menawarkan pengalaman spa yang unik dan menyegarkan. Harus dicoba agar bisa tahu bagaimana saat badan dimandikan dengan cara khas warga Turki.

Dengan kombinasi keindahan alam, kekayaan sejarah dan budaya, kuliner lezat, serta berbagai aktivitas yang bisa dilakukan, Turki adalah destinasi yang menawarkan sesuatu untuk setiap jenis wisatawan. Inilah saatnya mulai cek tiket pesawat dan jadwalkan penerbangan ke Turki secepatnya.

Kaymakli Yeralti Sehri mungkin masih terdengar asing bagi beberapa orang. Namun, traveler yang sudah bepergian ke Turki atau suka baca info dari komunitas mungkin pernah mendengar tentang tempat tersebut. Kota bawah tanah pada jaman dulu, begitulah kira-kira yang bisa digambarkan. Biasa juga disebut sebagai underground city. Nah, kali ini saya mau ajak ke Nevsehir, Turkiye.

Kaymakli Yeralti Sehri


Silahkan baca juga Suleymaniye Mosque Istanbul

Sebagai pengunjung yang baru pertama kali melihat suasana bawah tanah pastinya akan merasa takjub. Saat ini masih ada sisa-sisa musim dingin, bongkahan salju yang menumpuk masih tampak di beberapa sudut luar dari Kaymakli Yeralti Sehri.

Kaymakli Yeralti Sehri


Teman saya yang merupakan warga Nevsehir mengantarkan saya ke Kaymakli Yeralti Sehri ini. Ia hanya menunggu di mobil bersama seorang temannya. Saya pun diberikan informasi olehnya sebelum masuk ke dalam kota bawah tanah. Kaki mulai melangkah setelah turun dari mobil, melihat kanan kiri banyak penjual souvenir namun tampak sepi. 

Efek pandemi ini memang cukup keras menghantam pelaku pariwisata. Mata saya bisa melihat dari sekitar tempat wisata bersejarah Kaymakli Yeralti Sehri ini. Pengunjung tidak banyak, begitu pula penjual tampak lesu dengan barang dagangan yang belum laku. Saya ingin membeli sesuatu tetapi duit lira tidak banyak untuk berbelanja. Perjalanan saya masih begitu panjang lagi di Turkiye dan tidak tampak banyak ATM di daerah yang jauh dari kota seperti ini.

Kaymakli Yeralti Sehri


Kawan saya mengantarkan sampai pintu masuk saja. Selanjutnya saya pun mulai memanfaatkan skill komunikasi untuk berbicara dengan petugas counter yang menjual tiket. Ia pun mengatakan bahwa harga tiket agar bisa memasuki tempat tersebut adalah 50 TL. Jika mengaku sebagai jurnalis terkadang bisa dapat potongan atau bahkan gratis. Namun, pastinya belum tentu juga dapat kesempatan itu, bisa saja tergantung petugasnya juga sih.

Memulai Penjelajahan di Kota Bawah Tanah

Siapa yang takut gelap? Mungkin bayangan kawan melalak cantik bahwa underground city ini akan sangat gelap. Namun, tentunya tidak perlu khawatir karena ada pencahayaan loh meskipun tidak terlalu terang. Namanya berada di bawah tanah, tentu harus ada sensasi remang-remang juga donk.

Kaymakli Yeralti Sehri


Begitu mulai melewati pintu masuk, saya pun membaca beragam petunjuk sehingga tidak tersesat berada di dalam. Ada beberapa tanda panah dengan warna yang bisa diikuti ketika ingin belok , turun bisa lebih terarah. Sstt, tetap aja bisa kesasar sih karena saya dan ada dua orang mengalami hal sama. Selain harus jalan pelan-pelan, tergelincir juga bisa terjatuh loh. Sesekali juga harus menunduk dan badan seketika ramping melewati jalur sempit.

Kaymakli Yeralti Sehri


Paling asik jika menggunakan jasa tour guide sih, informasinya pasti akan lebih lengkap. Sangat disayangkan budget tidak mencukupi untuk bayar jasanya. Berbekal informasi yang tertera di sekitarnya saja deh untuk mengetahui ruangan-ruangan apa saja yang sedang dilihat.

Underground City Turkiye


Tampak terpesona dengan bebatuannya yang kuat meskipun ada rasa takut juga sih. Berada di bawah bebatuan ini sangat dingin dan pastinya tidak tahu apa yang terjadi di luar sana. Beberapa orang lebih banyak berbahasa Turki, mungkin kebanyakan turis lokal sedang berlibur disana.

Saya menemukan seorang wanita dan anaknya yang mencari jalan keluar. Kami pun sedikit kesulitan karena ia tidak bisa berbahasa Inggris sementara saya pun tidak bisa ngomong dengan bahasa Turki. Intinya tetap mencari exit sih tetapi harusnya ada bahasa-bahasa yang harus diucapkan ketika memberikan petunjuk. Alhasil, saya hanya mengarahkannya untuk bertanya ke warga lokal lain yang lebih memahaminya.

Cukup lama berkeliling melihat beragam tempat yang dulu digunakan untuk beribadah, menyimpan makanan, ruang kumpul keluarga, tempat tidur dan aktifitas lainnya pada jaman itu. Saya seperti tidak kenal waktu berada didalamnya bahkan menghabiskan sejam lebih. Kawan pun menunggu dengan bosan di luar sana dan lebih  menyedihkan tidak ada sinyal sehingga susah berkomunikasi.

Meskipun kota ini memiliki delapan tingkat, hanya empat yang terbuka untuk umum. Tingkat atas digunakan sampai saat ini. Pemilik rumah di sekitarnya membuat pintu masuk dan menggunakannya sebagai gudang bawah tanah.

Awalnya tingkat ini digunakan terutama sebagai kandang untuk hewan peliharaan. Tingkat kedua menunjukkan gereja kristen dan kuburan, beberapa ruang tamu, dan batu besar yang digunakan untuk memblokir pintu masuk. Lantai ketiga adalah untuk penyimpanan biji-bijian, lantai dan anggur, dan berisi kilang anggur dan pabrik lantai. Lantai keempat memiliki dapur umum dengan banyak area penyimpanan makanan dan oven. 

Underground City Turkiye

Underground City Turkiye

Underground City Turkiye

Underground City Turkiye


Sejarah Kaymakli Yeralti Sehri

Kaymakli Yeralti Sehri in pertama kali dibuka pada tahun 1964 berlokasi sekitar 19 km dari kota Nevsehir. Tempat ini merupakan kota bawah tanah yang kompleks dengan 8 tingkat, cukup besar sehingga bisa menampung sekitar 5000 orang.

Underground City Turkiye


Nama kuno dari tempat ini adalah Enegup. Usia kota bawah tanah sangat sulit untuk ditentukan, tidak ada metode fisik untuk menentukan kapan batu dipotong. Menurut Departemen Kebudayaan Turki bahwa gua mungkin pertama kali dibangun di bebatuan vulkani lunak oleh Phrygians (bangsa Frigia), orang Indo-Eropa pada abad ke 7-8 SM.

Ketika bahasa Frigia mati pada zaman Romawi kemudian digantikan dengan bahasa Yunani yang terkait dengan penduduknya. Kota ini sangat diperluas dan diperdalam di era Romawi Timur (Bizantium). Saat itu digunakan untuk perlindungan dari serangan muslim Arab selama empat abad perang Arab-Bizantium. Sejarahnya tentu masih sangat panjang sampai masa Utsmani yang juga masih digunakan untuk tempat perlindungan. 

Sesungguhnya memang lebih asik ketika melihat langsung ke Kaymakli Yeralti Sehri ini. Aura di dalamnya akan lebih terasa dan rasakan sensasi pada masa itu digunakan sebagai tempat perlindungan dari beragam serangan di luar. 

Underground City Turkiye




Lokasi Kaymakli Yeralti Sehri

Cami Kebir Mahallesi yeraltı şehri, Belediye Cd., 50760 Nevşehir, Turki

Opening Hours: Senin-Minggu: 08.00 -16.15 (Waktu Turkiye)












 Suleymaniye Mosque Istanbul masih terbayang dalam ingatan. Salah satu masjid yang dikunjungi saat perjalanan setahun lalu. Menelusuri keindahan Turkiye yang berada di Eurasia. Keberadaan wilayahnya terbentang dari Semenanjung Anatolia di Asia Barat Daya dan daerah Balkan di Eropa Tenggara. Turkiye juga dikenal sebagai negara transkontinental atau negara lintas benua. 

Seorang diri menelusuri sebuah negara baru memang tidak mudah. Bukan berarti juga menjadi kendala untuk belajar langsung sebuah budaya maupun sejarah sebuah daerah. Memberanikan diri melihat dan merasakan langsung perubahan iklim, gaya hidup, budaya, bahasa adalah hal menantang dalam sebuah perjalanan.

Suleymaniye Mosque Istanbul

Baca Juga Menelusuri Masjid Indah di Dunia

Kali ini, saya akan mengajak kawan melalak cantik untuk melihat Suleymaniye Mosque dalam foto-foto yang berhasil diabadikan di kamera mirrorless. Perjalanan virtual tentu tidak terlalu buruk, semoga bisa dijadikan motivasi agar bisa melihat nyata suatu hari nanti. Lihatlah betapa indahnya hasil desain arsitek pada masa itu, seseorang yang sudah punya gambaran dan bisa menghasilkan karya yang bisa dinikmati keindahannya sepanjang masa.

Suleymaniye Camii Istanbul


Mengenal Sejarah Masjid Suleymaniye Istanbul

Menurut informasi dari Wikipedia bahwa Masjid Suleymaniye ini dibangun oleh Dinasti Utsmaniyah pada masa Sultan Sulaiman Al-Qanuni yang terletak di bukit ketiga di antara tujuh bukit, Istanbul. Pembangunan masjid tersebut dimulai sejak tahun 1550 dan diresmikan tahun 1557.

Keindahan masjid ini dirancang oleh arsitek kekaisaran Mimar Sinan yang mana desain masjid ini merupakan representasi sadar diri Suleyman tentang dirinya sebagai Solomon Kedua. Terinspirasi juga dari Kubah Batu yang dibangun di situs Kuil Salomo.

Suleymaniye Mosque Turkiye


Keindahan Desain Suleymaniye Mosque

Bisa saya katakan bahwa hampir kebanyakan masjid yang ada di Turki memang sangat indah. Desainnya memiliki ciri khas dan memberikan kekaguman bagi siapapun yang memandangnya. Mulai dari luar saja sudah melihat kubah yang indah dengan arsitektur perpaduan islam dan Byzantium.



Memasuki halaman luas dengan banyaknya pepohonan membuat angin musim dingin semakin menusuk kalbu. Saat itu, masih bulan Maret dengan angin musim dingin yang akan segera beralih menuju musim semi. Jaket belum mampu mengobati kedinginan siang itu ketika kaki menginjakkan halaman Suleymaniye Mosque.

Masjid Suleymaniye Istanbul


Setiap sudut ditelusuri dengan harapan bisa melihat dan mengetahui lebih banyak tentang masjid tersebut. Saya pun melihat para pengunjung untuk berfoto atau membuat video. Suleymaniye Mosque terbuka untuk umum namun ada waktu batasan berhubung saat saya berkunjung itu sedang pandemi. Sepertinya bukan hanya kalangan umat muslim saja yang mengagumi keindahan arsitekturnya karena tampak turis lain pun tampak kagum.

Masjid Suleymaniye Istanbul


Kompleks Masjid yang Nyaman dan Luas

Memang belum terlalu banyak masjid di dunia yang sudah dikunjungi tetapi bisa dikatakan bahwa Suleymaniye Mosque ini memberikan impresi tersendiri. Kompleks masjid begitu nyaman dan luas, bisa duduk santai di taman-taman sekitarnya.

Suleymaniye Camii Istanbul


Dari berbagai sisi tampak indah dan bersih kawasan kompleks masjid. Ketika awal memasuki halaman akan disambut dengan air mancur yang bersuara merdu dari percikan air-airnya. Di empat sudut halaman adalah empat menara

Di bagian belakang masjid terdapat makam Sultan Suleyman, istrinya Hurrem Sultan yang juga dikenal dengan nama Roxelane, anak perempuannya Mihrimah, ibunya Dilasub Saliha dan saudara perempuannya Asiye. Dan pada bagian depan terdapat makam dari arsitek Mimar Sinan yang sayangnya tidak terbuka untuk publik.


Baca Jaga Pengalaman Pertama Kali di Bandara Istanbul

Saya sangat tertarik untuk berkeliling bahkan menghabiskan waktu beberapa jam untuk berkeliling sambil melihat tempat wudhu. Terdapat di bagian luar ada tempat wudhu yang juga khas desainnya. Pada saat kedatangan belum waktu shalat sehiingga saya pun hanya melihat suasana saja.



Berjalan sendirian memiliki kesan tersendiri yang mana bisa memiliki waktu lebih lama ketika ingin memperdalam pengetahuan atau melihat suasana sebuah tempat. Saya terus berjalan ke bagian samping, belakang dan tentu tidak melewatkan sisi dalam utama dimana para umat islam bisa melaksanakan shalat.



Pada sisi samping bisa melihat pemandangan indah kota Istanbul. Saya takjub dengan view memanjakan mata dengan desain arsitektur unik dan tentu instagrammable. Enggak heran sih begitu ramai pengunjung yang asik berfoto dengan view tersebut sebagai background.

Well, apabila kamu bertanya tentang keinginan saya untuk kembali, tentu sangat mau jika ada kesempata dan rezeki lagi bisa melaksanakan shalat di masjid tersebut.

Suleymaniye Mosque


Lokasi:

Suleymaniye Mosque Istanbul (Suleymaniye Camii)

Tiryakiler Çarşısı, off Prof Sıddık Sami Onar Caddesi, Süleymaniye.


Note:

1. NO Entrance FEE

2. Berpakaian SOPAN

3. Jaga SIKAP

4. Buka Tiap Hari: 8 Pagi-6 Sore

5. Tutup Untuk Turis Saat Waktu Shalat








Para pejuang impian mungkin banyak di dunia ini dan saya merupakan salah satu bagian dari mereka. Sejak kecil sudah membiasakan diri berani bermimpi meskipun bukan keturunan dari keluarga kaya raya yang memiliki segalanya. Menginjakkan kaki di Istanbul,Turki pun menjadi impian yang istimewa ketika sudah terwujud. Dahulu sekedar melihat dari televisi dan berharap bisa sampai juga di negeri para sultan ini. Ternyata akhirnya berkesempatan juga sampai di Istanbul Airport pada tanggal 28 Februari 2021 lalu.

Istanbul Airport



Pengalaman Baru Menginjakkan kaki di Istanbul Airport

Menurut Wikipedia, Bandar Udara Istanbul (IATA: IST, ICAO: LTFM) (bahasa Turki: İstanbul Havalimanı) adalah sebuah bandar udara internasional terletak di Arnavutköy di sisi Eropa Istanbul, Turki. Bandar udara tersebut direncanakan akan menjadi bandar udara terbesar di dunia dengan kapasitas 200 juta penumpang setiap tahunnya dan direncanakan karena kurangnya kapasitas pada bandar udara yang telah ada di Istanbul. Bandar udara tersebut menjadi bandar udara internasional ketiga yang dibangun di Istanbul.



Setiap melakukan perjalan pertama kali selalu memiliki kesan tersendiri. Begitu juga saat saya menginjakkan kaki di Istanbul Airport (Istanbul Havalimani) pertama kalinya. Sujud syukur tak terhingga karena Allah SWT mengabulkan dengan cepat doa-doa yang sudah dipanjatkan selama ini. Negeri yang dipenuhi banyak masjid ini tentunya juga impian banyak orang. Beberapa teman langsung membalas setiap postingan yang saya buat di berbagai media sosial dan mereka pun minta ddidoakan agar bisa berkesempatan juga ke Turki suatu hari nanti. Selengkapnya tentang mimpi yang terwujud bisa dibaca juga di blog melalak cantik. 



Finally, Cop Paspor di Imigrasi Benua Eropa

Turun pesawat sih tetap ada perasaan deg-degan karena khawatir donk jika visa dianggap tidak sah, PCR tidak berlaku karena sempat ada drama juga di bandara Soetta, Jakarta. Nanti saya ceritakan di artikel khusus deh tentang kejadian selama di Soetta dikarenakan berkas PCR. Kemudian,rasa khawatir juga karena berpergian sendirian dan dicurigai pekerja gelap atau mau kawin sama pria-pria tampan Turki (maunya sih beneran nikah segera sama abang Turki,esseehhh).

Saya pun mengikuti jalur antrian para traveler yang merupakan warga asing. Melihat antriannya sudah sangat panjang,beginilah Turki sudah buka border maka sudah pasti banyak yang datang untuk berbagai keperluan. Para petugasnya tidak semenyeramkan di imigrasi negara yang sebelumnya sudah pernah saya kunjungi. Bertanya juga jauh lebih sopan sehingga tetap nyaman dengan pelayanan yang mereka berikan kepada para pendatang yang sampai di negara mereka.

Petugas yang mengecek paspor saya hanya menanyakan lampiran visa dan PCR. Bukti tiket pulang mapun lainnya tidak ada ditanya,sedikit pertanyaan hanya berhubungan dengan apa yang mau dilakukan di Turki dan berapa lama. Hanya sekedar itu dan langsung diberikan cap paspor imigrasi negara Turki,yeay bahagianya bisa punya tanda baru dari negara impian.



Pencarian Bagasi Tak Kunjung Tiba

Saat tiba di bandara sudah memasuki waktu shalat zuhur,saya pun mencoba mencari mushola bandara. Tetapi saya pun tidak langsung shalat karena masih harus menunggu bagasi yang belum ditemukan. Berusaha mencari ke bagian kedatangan bagasi internasional dan melihat informasi yang tertera tentang nomor maskapai. Namun, ini tidak semudah biasanya menemukan bagasi milik saya. Saya dan  beberapa penumpang pun mulai bingung karena hampir sejam,bagasi tidak kunjung tiba sementara waktu terus berjalan.



Well,meskipun saya tidak terburu-baru mau keluar bandara karena ada penerbangan lanjutan ke Nevsehir di sore hari tetap saja donk mau shalat zuhur dan makan siang. Mencoba bertanya ke beberapa petugas di bandara namun sayang disayangkan kebanyakan belum bisa berbahasa Inggris. Saya mencoba pakai gerakan tubuh juga untuk menjelaskan. Beberapa hanya menunjukkan arah namun tidak pasti jawaban yang diberikan kepada saya dan beberapa penumpang.

Sementara saya tidak terlalu terburu keluar bandara namun ternyata beberapa penumpang Indonesia yang menemui saya sudah tidak sabar karena penjemput mereka sudah menunggu di luar. Memang bingung pada saat itu karena begitu banyak petugas sulit memberi penjelasan yang jelas dikarenakan language barrier tersebut.

Hingga akhirnya,saya menemukan penumpang dari negara lain yang juga sudah menemukan bagasinya. Tetapi tetap saja milik saya tak kunjung keluar dari baggage conveyor. Duh, sudah terlalu lama nih,sedikit panik donk walaupun tidak ada barang terlalu berharga di koper tetapi semua pakaian yang mau dipakai disana loh..Well, saya pun menemukan pria dengan pakaian rapi berjas dan syukurlah ia menunjukkan beberapa koper yang sudah keluar terlebih dahulu dari baggage conveyor dan posisinya berada di baggage claim area paling ujung.

Shalat Zuhur di Cami Bandara

Mencari sebuah mushola juga bukan hal yang mudah di bandara Istanbul dikarenakan language barrier. Saya mencoba cari tahu letak mushola dengan cara bertanya ke beberapa pekerja disana. Berhubung pandemi memang tidak terlalu ramai petugaas yang berkeliling di arrival hall,hanya sekitar beberapa orang saja yang tampak berjalan. Saya pun coba bertanya dengan menggunakan bahasa Inggris namun sudah beberapa yang ditanya tidak memahami maksud perkataan saya.



Tetap berkeliling melihat setiap petunjuk arah yang ada sambil mencari tahu sign yang berbentuk mushola. Berhubung sudah terlalu lelah juga perjalanan cukup panjang ditambah menunggu koper yang lama baru dapat membuat mood tidak terlalu bagus. Energi seperti sudah terkuras lumayan banyak juga hanya untuk sebuah perjalanan dari Medan menuju Istanbul. 

Finally, saya menemukan mushola ketika bertanya ke seorang perempuan yang bertugas membersihkan bandara. Menggunakan bahasa tubuh untuk menunjukkan keinginan butuh tempat ibadah. Ia pun langsung menyebut cami dan memberikan arah menuju kesana. Well, benar sekali bahasa Turki untuk masjid atau tempat mau shalat disebut cami. Saya pun segera menuju cami bandara,ternyata kosong tidak ada orang. Mungkin memang sudah shalat atau belum saja. Sempat bingung mencari sajadah ternyata berhubung pandemi gunakan model langsung buang. Saya pun memperhatikan ketika ada jamaah masuk dan mengoyak sejadah yang sepertinya terbuat dari bahan kertas sehingga mudah dilepas dari gulungan. Bayangkan ketika kawan-kawan mengoyak tisu gulung di toilet maka begitulah kira-kira sajadah tersebut.



 Mencari Kartu Internet

Banyak traveler yang tidak mau beli kartu internet di negara yang dikunjungi namun saya sudah terbiasa untuk gunakan kartu baru. Hari pertama sampai pun langsung hunting kartu internet di counter yang tersedia. Sulit rasanya tidak memiliki kartu internet karena akan mengalami kesulitan juga untuk berkomunikasi dengan siapapun. Menurut informasi dari teman sih,coba beli saja Turkcell yang merupakan operator telepon seluler terkemuka di Turki.

Gunakan Turkcell untuk berinternetan memang sangat lancar,begitu pula dengan harganya,hahaha. Kuota internet dan telepon untuk sebulan sekitar hampir 300 ribu rupiah jika dikonversikan ke dalam rupiah,kira-kira ada 20GB kuota internetnya. Saya pun tidak mencari lagi ke tempat lain karena perjalanan masih mau dilanjutkan lagi ke Nevsehir makanya langsung ambil aja deh di bandara.

Selesai pencarian kartu internet,saya pun kembali memasuki departure hall menunggu penerbangan berikutnya. Duduk sebentar sambi membeli air mineral berukuran kecil seharga 10 ribu rupiah,biasanya kalo di Indonesia paling seribuan. Maklum saja sih berhubung di dalam bandara karena keesokan hari beli di luar cuma seharga seribuan kok.

Dalam satu hari saja,saya langsung merasakan suasana arrival dan departure hall bersamaan di Turki. Ketika check in counter sempat bingung juga karena baru pertama kali menginjakkan kaki di Istanbul Airport ini. Bertanya juga tentunya dengan berbagai petugas yang ada mengenai counter check in untuk Turkish Airlines. Sssst,nanti diceritakan juga ya pengalaman naik maskapai tersebut ke Nevsehir dari Istanbul.




Berhubung ini perjalanan dalam negeri maka tidak terlalu banyak proses pemeriksaan sebagaimana penerbangan luar negeri. Saya hanya menunjukkan tiket,paspor dan langsung bisa masuk menuju ruang tunggu. Mayoritas sudah pasti wajah-wajah tampan dan cantik khas Turki. Disini sudah mulai bisa mencuci mata donk. Ketampanan abang Turki memang enggak diragukan lagi,ini masih permulaan loh. Belum lagi melihat yang lebih banyak di luar bandara,hahahah (wajar wanita normal sih).

Setelah memasuki waiting room, saya pun nikmati duduk sambil mata mulai mengantuk. Tentu butuh kasur empuk karena sudah terlalu lelah di perjalanan. Berharap bisa segera sampai dan nikmati sajian makanan karena lapar nih. Hari mulai gelap karena penerbangan sekitar pukul 6 sore waktu Istanbul. Saat itu,mau buat story juga tapi sepertinya sudah malam di Indonesia. Eh,dasar naluri anak sosmed sih,tetep aja ngepost story saat berada di airport sebelum memasuki pesawat Turkish Airlines.

Well, cerita tentang pengalaman baru menginjakkan kaki di Istanbul Airport pertama kali sampai disini aja. Masih ada banyak cerita menarik lainnya tentang perjalanan di Turki. Sayang tidak dituangkan di dalam tulisan,harapannya semakin banyak yang membaca dan terinspirasi mau lakukan perjalanan kesana juga. Have a nice day,everyone. Tesekkurler ederim.











.












Pulang pergi dari Asia menuju Eropa begitu juga sebaliknya di Istanbul memang menjadi sesuatu hal yang menakjubkan bagi saya. Selama ini,hanya melakukan perjalanan di kawasan Asia Tenggara saja sehingga ketika ada kesempatan bisa bolak balik Asia-Eropa tentu membuat hati senantiasa bahagia.

Baca juga Makanan 2 Minggu di Turki Tanpa Nasi

Istanbul Bosphorus View


Pulang Pergi Asia-Eropa Setiap Hari di Istanbul


Kawan-kawan melalak cantik mungkin membayangkan nih suasana perjalanan setiap hari bisa pulang pergi dari Asia ke Eropa maupun sebaliknya. Well,saya mau menjelaskan bahwa Istanbul itu berlokasi di benua Asia dan Eropa. Istanbul merupakan kota lintas benua di Eurasia yang membentang melintasi Selat Bosporus di antara Laut Marmara dan Laut Hitam.





Sebelum menginjakkan kaki di Istanbul,saya suka bertanya-tanya tentang suasana indah Istanbul. Hanya bisa membayangkan saja ketika menonton video di kanal youtube. Hingga akhirnya,ada kesempatan saya untuk kesana langsung tentunya menjadi sesuatu yang spesial.

Transportasi Asia-Eropa Istanbul


Sebenarnya sih kawan-kawan bisa memilih beragam transportasi karena tidak hanya sekedar naik ferry saja. Saya sendiri sih pernah naik mobil pribadi melewati jembatan yang melintasi Bosphorus,kemudian naik train juga pernah karena sudah pulang kesorean. Nah,paling sering sih menyebrang dari sisi Asia menuju Eropa maupun sebaliknya dengan menggunakan ferry. Saya pun punya Istanbul Kart yang memudahkan untuk melakukan pembayaran perjalanan.




Biaya transportasi ini pun masih sangat terjangkau sehingga warga lokal Turki pun suka menggunakan alat transportasi umum. Jika kawan-kawan naik ferry maka disesuaikan mau ke Kadikoy atau Uskudar,biayanya hanya sekitar TL 3 atau 6 ribuan sih. Saat saya mencoba naik train itu keberadaan jalurnya melewati Marmaray Tunnel loh dan biayanya pun masih masuk kategori terjangkau sekitar  TL 2 atau 4 ribuan.




Pemandangan Selama Perjalanan Naik Ferry


Memang pemandangan ini bukan paling menakjubkan tapi cukup menyenangkan bisa melihat burung-burung camar yang berterbangan. Jika kita membawa makanan maka bisa menarik perhatian burung-burung untuk mendekat dan kita pun bisa memberikan makanan tersebut ke mereka. Ada banyak hal menarik yang bisa dipandangi tapi lebih asik sepertinya saat musim panas saja.





Beberapa bulan lalu,saya berpergian pada cuaca yang masih dingin sehingga tidak betah terlalu lama di luar kapal. Padahal,nuansa lebih menyenangkan berada di luar kapal ferry. Kawan melalak cantik tentunya bisa memilih mau ambil posisi duduk di dalam atau di luar. Saya sih mencoba beragam suasana agar punya pengalaman berbeda.

Selain melihat burung-burung camar, ada banyak pemandangan lainnya yang bisa dinikmati dari kapal ferry. Saya suka melihat air yang ikut bergerak,bangunan-bangunan unik yang penuh historis. Mata sungguh dimanjakan dan telinga syahdu mendengarkan obrolan-obrolan warga lokal yang menggunakan bahasa Turki.

Btw, kapal ferry pun tampak mewah dengan biaya yang terjangkau. Kita bisa duduk santai beberapa menit dengan bangku yang empuk seperti kapal mewah. Menurut saya,ini merupakan sesuatu yang mahal sih,bukan karena harganya tapi memang suasananya gitu.

So,kapan nih kawan-kawan mau nikmati suasana naik ferry melintasi Bosphorus? Jika ada kesempatan pun,saya masih mau lagi donk.














Perjalanan selama 2 minggu di Turki pada bulan Maret lalu masih tersimpan manis di memori pikiran saya. Begitu juga berbagai kuliner yang dinikmati untuk mengisi perut agar tetap kuat menjalani aktifitas sehari-hari disana. Mungkin ada penjual yang menjual nasi tapi tidak sekali pun saya memakannya saat berada di Turki. So, apa kuliner yang disantap ketika mengunjungi Turki dalam waktu sekitar 14 hari? Sssst,sebelum melangkah lebih jauh,mari singgah membaca artikel Tradisi Minum Cay di Turki.

Makanan khas Turki


Seperti yang saya ketahui bahwa Turkey Cuisine itu adalah salah satu yang terbaik di dunia. Ada banyak dipengaruhi dari Mediterania sampai Timur Tengah dan dari Asia Tengah sampai Eropa Bagian Timur. Kulinernya yang paling sering kita dengar tentunya Kebab dan sudah banyak juga dijual di negara-negara lain.

Makanan Turki


Sejak pagi keberangkatan dari Medan menuju Jakarta,saya berbekal daging rendang yang dimasak oleh ibu. Makan siang saat tiba di Jakarta pun dengan menu rendang tersebut. Malam hingga esok hari nikmati menu makanan yang disediakan dari Qatar Airways. Nah,siang hari tiba di Istanbul langsung mencari kuliner yang bisa disantap untuk dijadikan menu makan siang. Namun berhubung pertama kali berada di Turki maka saya masih khawatir jika ketinggalan penerbangan berikutnya menuju Nevsehir. Oleh karena itu,jadwal makan siang diisi dengan makanan ringan saja tanpa nasi maupun makanan berat lainnya.

Makanan Yang Dinikmati di Turki Selama 2 Minggu Tanpa Nasi

Saya tiba di Nevsehir Kapadokya Airport sudah larut malam dan masih musim dingin. Ketika turun pesawat dan memasuki ruang lobi sudah langsung dijemput oleh driver dari travel yang dipesankan teman. Saya pun bergegas masuk mobil berhubung sudah sangat dingin udara malam itu,tentu tidak ada kepikiran mencari makanan lagi.

Begitu tiba di rumah teman yang berada di Urgup pun tidak ada makan nasi. Ia menyajikan beragam kuliner ringan yang bisa disantap untuk mengganjal perut agar tidak lapar. Berhubung sudah malam dan memang tidak masak juga maka saya pun masih tahan nikmati aneka makanan yang sudah dibawa dari Medan saja.

Keesokan harinya,kawan membawa saya untuk mengunjungi rumah temannya dan kami pun menyantap makanan khas Turki yang bernama Pide. Senang sekali bisa nikmati makanan lokal pertama kalinya. Perasan jeruk yang saya buat ke atas Pide menambah segar kuliner tersebut. Kami pun makan beramai-ramai sekitar 4 orang di rumah seorang teman. Sayangnya untuk menu ini tidak saya abadikan dalam bentuk foto dikarenakan keasikan ngobrol.

Well, hari-hari berikutnya makanan yang saya konsumsi pun semakin beragam hingga hari terakhir mau pulang ke Indonesia. Penasaran? Silahkan baca selengkapnya artikel ini donk.

Baca juga Mimpi ke Turki Jadi Nyata,Kok Bisa?

1. Iskender Kebab

Pertama kali nikmati Iskender Kebab ini saat bertemu dengan cowok Turki yang bernama Erhan. Ia mengajak keliling kawasan Taksim dan pada saat itu belum makan siang sehingga singgah ke restoran yang berada di dalam mall sekitar Taksim. Saya pun membayar Iskender Kebab itu sekitar TL 35 atau sekitar 60 ribuan untuk seporsi.

Iskender Kebab Turkey


Memiih menu Iskender Kebab tersebut karena direkomendasikan teman tersebut. Ia mengatakan bahwa salah satu kuliner yang harus dicoba di Turki dan merupakan favoritnya juga. Ternyata memang sesuai selera dan ekspektasi saya,rasanya enak dan membuat susah lupa momen mengunyahnya. Isinya memang enggak jauh dari yang namanya daging namun diolah secara tepat. Rasa bumbunya meresap dan ternikmati ciri khas rasa Turki.

Selain ada daging domba yang dipotong tipis-tipis,Iskender Kebab itu juga disiram saus tomat segar yang menambah wangi masakannya serta lelehan mentega dari susu kambing membuatnya menjadi segar. Makan siang langsung terpuaskan dan perut terisi penuh meskipun tanpa nasi. Iskender Kebab ini memenuhi hasrat cacing yang sudah kelaparan. Ukuran besar bisa dinikmati dua orang sedangkan saya hanya menyantap sendiri maka sudah pasti kekenyangan. Pengen deh nanti review khusus tentang Iskender Kebab ini karena ada sejarahnya loh dari Bursa.

2. Mercimek Kofte

Kofte ini sering disebut juga Turkish Meatballs namun rasanya memang tidak sesuai dengan lidah saya. Siang itu diajak salah seorang teman bernama Yunus yang senang berkeliling kota mengendarai motorbike. Ia menawarkan menu makan siang itu yaitu kofte beserta minuman ayran. Awalnya masih membayangkan meatballs yang seperti ada di Medan. Setelah menuju restoran dan melihat pesanan datang,sedikit kaget ternyata tidak sesuai ekspektasi.

Saya pun tidak langsung memakannya,masih melihat saja dan menanyakan kembali tentang komposisi makanan tersebut. Akhirnya memasukkan ke mulut dan memang rasanya sedikit pedas,asam bercampur jadi satu. Memperhatikan kawan saya sangat menikmatinya tanpa keraguan. Saya pun segan jika tidak menghabiskannya sehingga berusahan terus makan sampai selesai. Uh,sayangnya tidak mengabadikan foto kofte juga nih dikarenakan keasikan ngobrol dengan kawan baru.

3. Simit

Roti legendaris khas Turki ini berbentuk bundar dengan wijen yang menempel di sekelilingnya. Menurut saya rasanya biasa saja yang mana tidak ada manis atau rasa lainnya. Namun berhubung diolesi coklat seperti nutella maka rasanya menjadi lebih manis. Harganya juga berbeda jika kita memiilih olesan yang mau ditambahkan ke simit. Btw,aromanya wangi sehingga lebih suka menghirup aroma kuenya saja. Saat itu,saya beli sekitar Grand Bazzar Turkey,harganya pun murah dan cocok untuk menu sarapan pagi. Berhubung saya kekenyangan maka rotinya disimpan dan dimakan keesokan hari lagi. Eh,rasanya makin berubah tidak cocok di lidah karena sudah keras juga.

Simit Turkey

Simit Turkey

4. Doner Kebab


Well, seperti kita ketahui bahwa kebab merupakan salah satu kuliner Turki yang sangat hits bahkan ada dijual di berbagai negara. Saya pun mencoba beragam kebab Turki di beberapa restoran. Olahan tentu hampir sama namun ada sedikit rasa yang berbeda.

Menurut Wikipedia yang dibaca bahwa döner kebab adalah masakan Turki yang terbuat dari daging. daging tersebut dapat berupa daging domba, kambing, sapi, atau ayam. Nama lain termasuk kebab, donair, döner, doner atau donner. Bentuk awal doner kebab adalah Cağ kebab. Biasanya sih yang ada di Medan tuh disebut Shawarma sih tapi orang di Medan suka sebut sebagai kebab.

Doner Kebab


5. Yaprak Dolma

Jika makanan sebelumnya saya dapatkan di luar rumah bersama kawan-kawan yang merupakan warga lokal Turki. Nah,dolma ini didapatkan dari ibu pemilik tempat tinggal. Saya bermalam di rumahnya beberapa hari dan ia menawarkan makanan lokal Turki ini di malam hari. Lebih tepatnya,saya mengenal ibu ini dari anaknya yang mengatakan ada sewa rumah di area tempat tinggalnya sekitar kawasan Balat.

Dolma Turkey

Well,sebenarnya ada beragam menu kuliner lainnya yang saya nikmati selama dua minggu di Turki. Olahannya enggak jauh dari ayam,daging dan tentu ada roti. Saya membeli di penjual pinggir jalan, restoran maupun beberapa juga saya nikmati di rumah warga lokal yang saya datangi. Mereka memasak beberapa menu untuk sarapan maupun makan siang. Saat malam hari,saya jarang makan karena biasanya sudah kelelahan dan langsung istirahat. Hmm,kawan-kawan ada makanan favorit dari Turki ga?


Turkey Cuisine


























Older Posts

Total Tayangan Halaman

HELLO, THERE!


Hello, There!
Hello, There!
My name is Ririn Famur Wandes Rahayu Lubis. I am from Medan, North Sumatera, Indonesia.

Find More



LET̢۪S BE FRIENDS



recent posts

Labels

Blogger Medan Cafe Medan English Article Lifestyle Blogger Review Cafe Solo Backpacker Tips Melalak Cantik Tips Traveling Wisata Asia Tenggara Wisata Indonesia

Blog Archive

Postingan Populer

  • T-Garden Medan,Resort and Ranch Instagramable ala Bali
    T-Garden Medan Resort and Ranch menambah daftar tempat wisata baru yang santai dengan konsep nuansa kekinian ala Bali yang instagram...
  • Pengalaman Pertama Nge-Grab ke Kualanamu International Airport
    Rasa bahagia dan syukur tak terhingga dihaturkan kepada Sang Pencipta sejak membaca sebuah email pengumuman yang menyatakan bahwa aku te...
  • Asian Make Up with PIXY TWC Cover Smooth and PIXY Lip Cream
    Setiap wanita selalu ingin tampil cantik dan mempesona. Definisi cantik dari setiap wanita pun berbeda-beda,begitu juga kaum lelaki y...
  • Menikmati Wisata Seni 3D Art Magic Eye Museum Kawasan Bandara Kualanamu
    Menikmati wisata seni 3 dimensi di hari libur memang menyenangkan dan semakin seru apabila dinikmati bersama keluarga, para sahabat mau...
  • Imajinasi, Creativity, dan Teknologi Ciptakan Konten Kreatif Masa Kini
    Kehidupan manusia melalui banyak proses yang tidak sederhana. Manusia yang diciptakan juga berproses hingga akhirnya kembali lagi ke s...

Community

selebgram medan

Intellifluence Trusted Blogger


 

Created with by BeautyTemplates | Distributed by blogger templates