facebook twitter instagram linkedin
  • Home
  • Travel
    • Wisata Indonesia
    • Wisata Asia Tenggara
    • Wisata Turki
  • LifeStyle
    • Beauty
    • Healthy
  • About Me
  • Kontak Informasi

Melalak Cantik- Travel Blog Ririn Wandes

Mengunjungi Singapura bukan pertama kali bahkan sudah ke sekian kalinya tetapi sensasi ambil penerbangan langsung dari Medan kesana pertama kali ini. Memang pernah juga naik pesawat Jetstar ke Changi Airport tetapi dari Malaysia sih.




Well, inilah momen pertama dan akan ceritakan sensasi langsung terbang dari Medan ke Singapura. Berhubung hanya short trip, habiskan weekend gateaway maka liburan dua hari sudah cukup mengobati kerinduan sama negeri Singa.

Awalnya ini dikarenakan ada promo tiket pesawat Jetstar yang baru buka kembali penerbangan langsung dari Medan menuju Singapura. Begitu bahagia saat tahu ada promo yang menjadikan penerbangan menjadi menyenangkan.

Beberapa teman pun mengambil promo ini juga bahkan jadwal berdekatan,hanya saja salah seorang teman akhirnya memutuskan untuk berangkat dari Jakarta karena tiba-tiba ada perjalanan dinas. Saya pun berangkat dengan seorang teman saja akhirnya dari Kualanamu.

First Impression


Berhubung sebelumnya sudah pernah masuk ke dalam pesawat Jetstar maka tidak terlalu banyak hal berbeda dialami. Hanya saja mungkin kesan berbeda karena bandara asal yang tidak sama. Beberapa tahun lalu tepatnya 2017, itulah pertama kali naik Jetstar.

Sejak awal masuk seperti maskapai pada umumnya akan disambut oleh flight attendant namun jangan harapkan ada fasilitas berlebih apalagi ini kelas ekonomi. Nikmati saja suasana penerbangan tanpa beban karena biayanya yang memang terjangkau.

Berawal dari postingan di akun instagram Jetstar, Saya pun langsung memutuskan untuk mengambil tiket promo tersebut. berhubung memang sudah terlalu lama tidak liburan. 

Pelayanan Jetstar

Pelayanan Jetstar semakin membaik sejak pertama kali naik pada tahun 2017, kemudian Saya pun merasa mengulang memori ketika bisa naik lagi di tahun 2024 ini. Adakah yang merasakan momen naik Jetstar ini menyenangkan? Tentu saja karena memang tujuannya untuk liburan pasti senang saja donk.

Sebenarnya hal yang menjadi kekurangan itu bangkunya tapi namanya ekonomi yah tentu harus siap hadapi segala yang ada. Gimana menurut kawan melalak cantik? Haruskah naik Jetstar atau ada maskapai lain yang rekomendasi?































Bepergian akan selalu menyenangkan ketika menemukan momen membahagiakan baik melalui alat transportasi yang digunakan maupun teman perjalanan. Bahkan melakukan perjalanan sendirian pun tidak kalah menyenangkan. Itulah yang Saya rasaban saat lakukan perjalanan pulang pergi naik Garuda Indonesia dari Medan ke Jakarta begitu sebaliknya.




Kenapa Harus Naik Garuda Indonesia?


Sebenarnya tidak ada alasan khusus mengenai keharusan naik maskapai Garuda Indonesia. Saya memang begitu menyukai kenyamanan sehingga saat ada kesempatan tentu tidak boleh terlewatkan. Inilah momen menarik setelah setahun tidak naik Garuda.

Memang bukan perjalanan pertama kali naik Garuda ke Jakarta karena sebelumnya pun sudah pernah saat lakukan trip ke Bali tahun lalu. Namun, ini momen yang berbeda maka harus dibagikan kembali kenangannya.

Alasan naik Garuda kali ini memang dikarenakan rindu sudah setahun tidak bepergian naik maskapai punya negeri sendiri. Selain itu, tentu saja ada rasa bangga bisa nikmati kenyamanan dalam perjalanan menggunakan maskapai terbaik.

Pelayanan Garuda


Namanya biaya tiket lebih tinggi dibandingkan dengan maskapai lainnya dengan tujuan sama, tentu bisa dikatakan pelayanan pun lebih baik pula. Bisa rasakan keramahan saat mulai dari check in sampai turun dari pesawat.




Ketika berada di counter check in, Saya pun merasakan kehangatan rambutan dari staf terutama saat menanyakan pilihan tempat duduk. Langsung menjawab ingin berada di sebelah jendela karena memang favorit sih.

Selalu suka dengan sisi dekat jendela karena bisa lebih nikmati kesendirian, ngobrol dengan diri sendiri sepanjang perjalanan. Senangnya adalah dengan kondisi kaki yang sakit ini diberikan leg room yang lebih luas. Isa memang di bagian pintu darurat sehingga punya ruang buat kaki selonjoran lebih leluasa. Inilah yang dikatakan bahwa pelayanan terbaik bisa diberikan dengan naik maskapai Garuda Indonesia.

Fasilitas Naik Garuda Indonesia

Meskipun naik kelas ekonomi tetapi tetap bisa dapatkan menu makan dari Garuda Indonesia kok karena sudah include dengan harga tiket pesawat. So, suka naik Garuda karena memang tidak perlu memikirkan beli bagasi lagi karena sudah ada 20kg dan 7kg untuk kabin.

Salah satu fasilitas tersebut yang tentu saja buat senang terutama bagi kaum yang suka banyak outfit seperti Saya ini lho. Nah, saat masuk ke pesawat juga dapat headset yang bisa digunakan dan nanti dikembalikan kembali.

Bisa ambil permen sepuasnya juga salah satu fasilitas tetapi Saya sih biasanya ambil 2-3 saja deh. Dan saat dalam perjalanan suka nonton aneka hiburan di pilihan entertainment. Tetapi menurut Saya, sudah harus mulai upgrade lah Garuda Indonesia ini untuk isi layar entertainment nya.

well, itulah beberapa story perjalanan naik Garuda Indonesia dari Medan ke Jakarta seminggu lalu. Tentu saja masih fresh dan sangat menarik untuk dibagikan ke kawan-kawan Melalak Cantik.





























 Sebuah pengalaman pertama kali bisa menginjakkan kaki di Pulau Dewata. Beragam proses dilalui sampai akhirnya bisa sampai dan mengikuti program dari Kedutaan Amerika di Denpasar, Bali. Bepergian menggunakan maskapai Garuda Indonesia tentu bukan pertama kalinya karena sebelumnya pun sudah pernah berkali-kali.

Hal yang membedakan adalah perjalanan kali ini merupakan sebuah trip ke Bali yang mana memang baru pertama kalinya. Saya pun tidak menyangka jika pesawat yang digunakan adalah Garuda Indonesia dan ukuran pesawat dari Jakarta menuju Denpasar naik ukuran yang besar.

Review Maskapai Garuda Indonesia


Awal Perjalanan Naik Garuda Indonesia

Berhubung pihak panitia meminta untuk memesan terlebih dahulu maka saya pun menyiakan segala sesuatunya termasuk pesan tiket penerbangan pulang dan pergi. Mengecek jadwal dan harga di berbagai apllikasi online travel.

Review Maskapai Garuda Indonesia


Akhirnya menemukan jadwal sesuai beserta harga yang cocok, ternyata memang perjalanan ke Bali itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Harga pesawat untuk pulang dan pergi sudah hampir mirip dengan biaya naik pesawat ke Turki dari Jakarta pulang dan pergi juga.

Saya pun sudah memesan tiket seharga 8 jutaan untuk pulang pergi dan memang harus transit di Jakarta terlebih dahulu. Hanya saja jadwal mepet dari Jakarta menuju Bali, saya hanya punya waktu sejam yang artinya harus segera keluar dan cari pesawat lanjutan. 

Review Maskapai Garuda Indonesia


Entah kenapa setiap naik maskapai Garuda Indonesia ini memang selalu ada vibes tersendiri. Pengalaman, cerita serta orang-orang yang ditemukan selama perjalanan pun lebih berbeda saja. Ada ilmu-ilmu baru dan kesan elegan ketika menjumpai orang-orang saat naik Garuda.

Fasilitas Garuda Indonesia

Meskipun bukan naik kelas bisnis alias masih ekonomi tetapi tetap bisa nikmati fasilitas kok termasuk makanan serta senyum ramah layanan dari para crew pesawat. Mulai dari perjalanan pertama sampai pulang memang untuk menu makanan termasuk biasa saja. Bagi saya yang sudah pernah naik Qatar Airways maupun Emirates maka bisa membandingkan untuk makanan yang diperolah.



Hanya saja, menurut saya dalam hal pelayanan tetap bagus kok. Ketika mulai masuk sampai keluar pesawat disapa dengan baik. Sayangnya saya tidak dapat posisi duduk di sebelah jendela ketika dari Jakarta menuju Denpasar padahal itu pemandangannya indah banget lho.

Meskipun begitu, bukan berarti momen selama di pesawat tidak dapat donk. Bertemu dengan orang yang berada duduk di sebelah tentu menjadi hal menyenangkan. Bertukar informasi dan pengalaman sehingga menambah wawasan pula.







Merindukan traveling setelah berbulan-bulan di rumah aja. Finally,saya kepikiran untuk menuliskan pengalaman pertama kali enggak mandi naik pesawat jetstar tujuan Singapura. Biasanya mau melalak cantik pasti harus tampil to the max tapi kali ini sungguh bermodal cuci muka di kamar mandi bandara. Cerita lain tentang Singapura silahkan dibaca ke Cara Liburan Murah ke Singapura.



Pengalaman Naik Jetstar Pertama Kali

Saya memang tipe yang suka mencoba berbagai macam maskapai karena menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan. Berbeda-beda cerita pastinya mulai dari check in, duduk di ruang tunggu, berada di dalam pesawat hingga turun dan tiba di kota tujuan.

Alasan Memilih Jetstar

Well, selain baru ini terbang bersama Jetstar, trip saat ini adalah pengalaman pertama akan menginjakkan kaki di negeri singa. Rasa bahagia bercampur dengan khawatir tidak akan diterima disana. Bayangkan saja kalo sampai dipulangkan balik ke Indonesia. Tapi syukurlah semua berjalan lancar walaupun ada yang tidak sesuai rencana. Mau tau apa masalahnya? Baca terus jalan ceritanya yuk.



Btw,alasan pertama memilih maskapai Jetstar adalah karena belum pernah terbang bersama, kemudian harga saat itu masih bisa dicapai meskipun kategori mahal sekitar 500 ribuan lebih. So far, pemilihan ini tidak sia-sia karena punya cerita seru selama perjalanan apalagi sendirian memulai petualangan.

Mengenal Jetstar

Beberapa kawan traveler pasti sudah kenal dengan nama Jetstar. Bagi yang sering melalak cantik ke berbagai negara mungkin pernah cobain apalagi backpacker mencari harga terjangkau. Nah,saya dulu berfikir maskapai ini adalah milik Singapura. Kemudian,mencari informasinya biar makin paham tentang perusahaannya.

Menurut Wikipedia, Jetstar Airways adalah sebuah maskapai penerbangan bertarif rendah Australia yang berpusat di Melbourne, Australia. Maskapai ini adalah anak perusahaan Qantas yang dibentuk sebagai jawaban atas maskapai penerbangan bertarif rendah Virgin Blue (sekarang bernama Virgin Australia). Maskapai ini mengoperasikan jaringan domesik yang luas serta rute regional dan internasional dari pusatnya di Bandar Udara Melbourne,menggunakan armada keluarga Airbus A320 dan Airbus A330.

Cerita Naik Jetstar


Sebelumnya kita sudah pengenalan maka selanjutnya bahas cerita perjalanannya donk. Saya mengambil rute dari Malaysia menuju Singapura. Nah,ini menjelang natal sehingga harga tiket pun melambung tinggi. Awal pengecekan di online travel agent (OTA) Traveloka masih sekitar 400 ribuan,berselang sehari sudah berganti menjadi 500 ribuan. Hmm,tanpa berfikir lebih jauh langsung pesan deh tiketnya sebelum naik lebih mahal.

Kenapa perjalanan dari Malaysia? karena sudah punya tiket tujuan Kuala Lumpur dari Medan meskipun harganya juga tidak murah tapi tahun 2017 memang merencanakan perjalan 3 negara selama 14 hari sendirian. Tiba di KLIA2 (Kuala Lumpur Int. Airport 2) itu sekitar pukul 11 malam dan langsung cari tempat tidur yang sudah langganan bagi para traveler.


Enggak Mandi Tetap Wangi


Nah,berhubung bermalam di bandara makanya pagi hari tidak ada mandi,hanya cuci muka saja. Bayangin saja penerbangan pagi sehingga tidak kepikiran lagi mau mandi. Penting untuk tetap wangi donk meskipun enggak mandi. Ini dari KLIA2 menuju Changi Int. Airport loh,pasti banyak traveler yang kece selama di perjalanan kan tapi cuek aja deh.




Saya bangun shalat subuh,mencari mushola dan kamar mandi. Kemudian,lanjut menuju counter Jetstar sekitar pukul 06.30 am dan ternyata masih tutup. Petugas pun belum ada yang tampak bekerja,saya pikir sudah salah berada di counter yang salah. Namun,beberapa waktu kemudian muncul pekerja dan beberapa traveler lainnya juga sudah mulai berdatangan untuk antri check in.


Nasib Bayar Kelebihan Bagasi


Memang bukan berada di Malaysia namanya jika belum ditanya berbagai pertanyaan. Saya mendapat random pertanyaan dari petugas check in,syukurnya bisa dijawab semua karena perjalanan ini memang khusus jalan-jalan sih. Saya sudah sengaja bawa cuma satu backpack biar enggak kelihatan berat gitu. Eh,petugas jutek nih minta tas ditimbang dan ternyata kelebihan. Duh,awalnya dari Medan ke Kuala Lumpur pun tanpa beli bagasi bisa nyampe,ini ternyata lebih sekitar 3kg. Hal paling tidak menyenangkan adalah ketika harus bayar sekitar 400 ribuan. Duh,bukan menghemat malah merugi nih perkara kelebihan bagasi.

Petugas langsung meminta saya ke counter pembayaran bagasi yang ada di ujung. Mau bagaimana lagi,namanya sedang di negara orang nurut deh. Rasanya enggak ikhlas mau mengeluarkan uang sekian ratus ribu hanya untuk bagasi yang tidak direncanakan. Finally,uang ringgit yang sudah ditukarkan berkurang deh dalam hitungan menit.

Selesai urusan bagasi,petugas mengarahkan ke ruang tunggu hingga jadwal keberangkatan sekitar pukul 08.00 am. Memasuki ruang tunggu yang masih asing karena baru pertama kali mau naik maskapai Jetstar. Melihat anak-anak berlarian dan beberapa memainkan komputer yang tersedia disitu. Ada juga rombongan keluarga yang kompak banget asal Indonesia tapi kelihatan sih penampilannya memang kalangan menengah. Ada pula yang asik berciuman di belakang saya,pasangan dari negara lain tentunya. Hufft,jiwa jomblo meronta-ronta melihat segala kejadian pada saat itu tapi begitulah pengalaman solo traveling.




Terbang Bersama Jetstar


Memasuki ruangan pesawat ternyata sama seperti pada umumnya,yah pulak harga ekonomis,hahaha. Awalnya berharap bisa duduk di sebelah jendela,eh ini malah di pinggir lorong. Niat mau lihat pemandangan Singapura dari atas langsung batal deh apalagi posisinya memang tidak bersahabat. Di dalam pesawat,mata fokus memandangi orang-orang dengan berbagai aktifitas. Tertarik saat melihat pasangan suami-istri yang sudah cukup berumur melakukan perjalanan bersama. Ini jiwa jomblo langsung mengkhayal punya pasangan sejiwa suka traveling juga. Semoga tahun ini bertemu yah sebelum Desember berakhir. Bantu aamiinkan donk,kawan melalak cantik.

Saya ingin menulis review lengkap maskapai Jetstar tapi apalah daya tidak bisa mengambil banyak foto cakep sebagai pendukung artikel. Hmm,pesawat ini pun yang kelas biasa sehingga tidak terlalu banyak yang istimewa,hampir sama dengan pada umumnya yang harga ekonomis, So, cerita perjalanan aja yang diceritakan disini deh.


Tiba di Changi Masih Belum Mandi


Bersyukur tiba di Changi dengan selamat tanpa satu kekurangan. Eh,kaitan backpack yang hilang sih,lepas entah nyangkut di dalam pesawat atau saat diangkut melewati lorong bagasi. Memandangi luasnya Changi Airport,ternyata inilah yang biasanya terlihat di foto dan video. Cocok dikatakan yang terbaik di dunia karena bagus banget,bersih,luas dan terlihat lengkap.

Meskipun belum mandi tetap percaya diri dengan lipstick pun sudah memudar. Mencari jalan keluar menuju counter cek paspor. yeay,harus diperiksa terlebih dahulu,cukup lama prosesnya karena ada beberapa petugas yang dilewati. Berhubung tujuan memang mau jalan-jalan 3 hari doank dan sudah lengkap semua dokumen makanya langsung masuk aja. Paling suka petugas pengecekan paspor tu laki-laki sih biar enggak terlalu banyak pertanyaan enggak penting.

Semoga saja sih bapak petugas itu tidak memperhatikan saya yang belum mandi. Setelah bertanya tempat tinggal selama di Singapura langsung deh paspor diberi cap dan diberikan potongan white card yang tidak boleh hilang hingga keluar lagi dari Singapura. Saya pun merasa bahagia bisa sampai disini,lanjut deh keluar cari transportasi menuju penginapan.




Asiknya memang Changi Int. Airport ini luas banget,serba lengkap dengan segala kecanggihannya juga. Saat itu baterai pun melemah,langsung mencari colokan dan santai menunggu sambil melihat sekeliling. Tampak para traveler yang sedang berada disana sibuk dengan aktifitas masing-masing. Petugas pun ramah melayani saya yang sedang biingung mencari jalan keluar. Sebelum memasuki pusat kota tentunya menyiapkan kartu internet agar tetap mudah mencari informasi. Saya pun berkeliling mencari dan memang mahal sih kalo di bandara. Cerita kartu internet bisa dibaca ke Cara Beli Simcard di Singapura.




Selain beli paket data,tentunya tiket train enggak terlupa. Singapore Tourist Pass pun langsung dibeli dan harganya cukup menguras kantong backpacker. Memang ada sih yang bisa dikembalikan lagi tapi saya pilih yang bisa dibawa aja biar enggak ribet sih. Selesai semua urusan,teman saya pun menghubungi dan memesankan grab untuk menuju lokasi yang dituju.

Hmm,bapak supir grab pun ramah banget,aduh malah ngobrol asik dan kelihatan cerdas gitu. Saya justru dapat insight baru dari percakapan kami selama perjalanan yang lumayan jauh menuju pusat kota karena tujuan penginapan di Backpacker Hostel sekitar kawasan Little India.




Finally,tiba di Singapura bisa melihat langsung kemewahan bangunan-bangunan yang terkenal disana. Sekian cerita kali ini,nanti kita cerita lagi dengan pengalaman lainnya. Btw,kamu punya pengalaman apa di Singapura? Ayo ceritakan donk di kolom komentar bawah.









Nok Air mungkin belum terlalu sering didengar oleh warga Indonesia tapi bagi traveller bisa jadi sudah sering naik maskapai ini saat liburan antar kota di Thailand. 


Halo Kawan Melalak Cantik,

Aku ingin berbagi cerita tentang pengalaman pertama kali terbang antat kota di Thailand menggunakan maskapai lokal dengan nama Nok Air. Apakah kamu sudah sering mendengar dan menggunakan maskapai tersebut?

Nok Air Thailand


Setahun yang lalu, aku mengunjungi Thailand dimulai dari liburan ke Singapura dan Malaysia. Nah, keberangkatan menuju Thailand diawali dari Penang, Malaysia yang mana melewati border Padang Besar kemudian ke kota Hat Yai. So, gimana aku naik Nok Air?

Maskapai Nok Air
Nok Air di Hat Yai Int. Airport

Awal Cerita Terbang Bersama Nok Air

Well, saat itu aku terbang bersama Nok Air melalui Hat Yai Int. Airport. Keinginan untuk menjelajahi kota-kota di Thailand via jalur darat menjadi alasan utama. Kemudian tentunya ada misi lain yang berhubungan juga dengan transportasi. Sssstt,, nanti ada cerita khusus tentang transportasi tersebut yah.

Aku mencari informasi untuk menuju Thailand yang bisa dilalui via darat dari negara Malaysia. Yeah, aku ingin melakukan perjalanan antar kota dan negara itu dari jalur darat saja. Namun, semua memang tidak selalu sesuai keinginan lah yah, tiket via darat untuk transportasi yang kuinginkan sudah habis dan harga yang ada untuk waktu lain sangat mahal karena akhir tahun. Saat itu, 30 Desember 2017 menjadi waktu yang kupilih untuk pergi ke Thailand namun sudah tidak ada yang tersedia.

Hat Yai Int. Airport
Tiba di Hat Yai Int. Airport

Pada malam hari, aku tidur di bandara Hat Yai menunggu penerbangan esok hari menuju Bangkok. Ternyata rencana juga tidak sesuai yang terjadi, nanti aku ceritakan pengalaman diusir dari bandara  tersebut yah hingga akhirnya bisa tidur dan berangkat pada pagi hari. Finally, yeayy aku pergi ke Bangkok dan terbang bersama Nok Air.

Kesan Pertama

Saat berada di bandara Hat Yai memang terasa sangat asing karena tidak seorang pun kukenal serta bahasa yang tidak kupahami saat orang-orang berkomunikasi. Aku pun bermalam disana sampai pagi tiba kemudian aku pun bergegas menuju counter check in yang sudah dibuka.

Counter Nok Air
Aneka Counter di Hat Yai Int. Airport


Hal yang membuatku kecewa adalah saat kumenemukan seorang lelaki di counter check ini namun tidak bisa berbahasa Inggris. Kami seperti dua makhluk yang tidak bisa berbicara dan menggunakan bahasa tubuh saja. Syukurnya, petugas yang sebenarnya datang hingga aku dan dia bisa berkomunikasi meskipun masih ada kendala.

Selesai semua urusan di bandara, aku langsung memasuki boarding room sambil menunggu jadwal keberangkatan. Aku masih merasa asing namun tetap mencoba berkomunikasi dengan yang lain di sekitarku hingga akhirnya bisa masuk ke dalam pesawat.

Hat Yai Int. Airport
Domestic Departures
Boarding Room

Charging area di Hat Yai Int. Airport
Charging Area di Hat Yai Int. Airport

Kesan pertama memasuki pesawat biasa saja karena mirip dengan tipe maskapai low cost lainnya. Ukuran pesawat tidak terlalu besar, susunan tempat duduk juga sama dengan maskapai harga rendah yang pernah kucoba sebelumnya.

Fasilitas & Harga

Penerbangan pada akhir tahun memang jarang dengan biaya yang murah maupun promo. Aku pun harus mengeluarkan uang yang cukup besar nominalnya saat perjalanan dari Hat Yai menuju Bangkok. Namun sebenarnya jika perjalanan yang tidak pada akhir tahun atau high season bisa mendapatkan harga tiket yang jauh lebih murah.

Fasilitas yang disediakan memang tidak terlalu lengkap layaknya maskapai mahal, hanya saja cukup menyenangkan dan nyaman meskipun ku tak memahami bahasa yang digunakan kebanyakan penumpang. Snack ringan dan air mineral botol kemasan kecil diberikan untuk cemilan santai saat perjalanan yang singkat ini.

Snack gratis Nok Air
Snack Gratis di Pesawat Nok Air

Menikmati perjalanan agar tidak membosankan, aku pun membaca majalah yang disediakan meskipun tidak memahami apa arti dari tulisan setiap artikel. Gambar pendukung lah yang menjadi daya tarik untuk terus melihat isi majalah halaman per halaman. Pramugari yang melayani beserta crew lainnya juga ramah terhadap penumpang, wajah khas Thailand menjadi daya tarik juga menurutku.

Pramugari Nok Air


Majalah Nok Air
Majalah di Pesawat Nok Air
Maskapai Nok Air
Saat akan tiba di Don Mueang Int. Airport

Well, kawan melalak cantik yang ingin mencoba perjalanan antar kota di Thailand tanpa menghabiskan waktu terlalu lama, bisa mencoba naik pesawat lokal Thailand ini yaitu Nok Air. Finally, aku tiba di Bangkok dan bisa menikmati malam pergantian tahun di Pattaya. yeayyy

Don Mueang Int. Airport























Pesawat Terbang Garuda Indonesia

Beautifull View
Sejak pengumuman terpilih untuk berangkat ke Yogyakarta, aku mulai sibuk menyiapkan beberapa kebutuhan untuk keberangkatan dan segala hal yang harus dibawa serta dibutuhkan selama di Yogya nantinya. Yah, setiap aku akan melakukan perjalanan pasti ada suasana hectic yang terjadi karena sudah pasti aku repot sana sini (padahal uda buat persiapan dari hari-hari sebelumnya sekali pun perjalanan dadakan) namun aku tetap senang aja dengan suasana begitu, seolah terasa aja ada aura-aura mau pergi nya.

Setelah semua selesai, aku pun mulai memesan Grab menuju bandara Cerita pengalaman nge-Grab ke bandara bisa dibaca selengkapnya disini. Sesudah sampai di bandara, aku mulai memasuki ruangan pemeriksaan pertama. Siang itu bandara terlihat sangat ramai, ada banyak sekali calon jemaah umrah, terlihat berwarna-warni aneka seragam mereka. Antrian menuju pintu masuk pun tak terelakkan, jika sudah rempong begini baru mulai berfikir kenapa harus bawa koper (hahha dasar aku emang kek gitu).

Sesudah melewati tahapan pemeriksaan pertama, aku pun langsung masuk menuju ruang check in sambil menghubungi teman yang juga akan berangkat. Siang itu, kami yang berangkat terdiri dari beberapa orang sehingga saling tunggu pun tak terelakkan (sebenarnya sih bisa aja check in duluan namun kan rasa kebersamaan sesama dari Medan).

Counter Check in

Ketika semua sudah berkumpul, tidak lupa lah kami juga berfoto bersama sebagai pengingat moment di masa depan (kalo fotonya gak ilang,hhahaa) dan aku tentunya tetap harus ada foto sendiri (hahhaha (sok) artis instagram). Selesai berfoto, kami pun segera menuju counter check in Garuda Indonesia. I know that it will be my new experience with this airplane. Dari proses check in saja sudah terlihat perbedaannya dengan maskapai yang lain, kami tidak harus mengantri panjang untuk melakukan check in (terlihat counter maskapai lain terlalu crowded a.k.a ramai sekali).

Foto Bareng Dewi


Selesai check in,terdengar pemberitahuan bahwa penerbangan delay. Kaki sudah terlanjur lelah, aku menyarankan kepada teman-teman untuk segera masuk saja ke ruang tunggu di dalam agar bisa duduk santai sambil ngecas gadget. Ketika di dalam ruangan,aku pun bertemu dengan relasi blogger Medan dari Bank Sumut ternyata kami akan berada di pesawat yang sama karena mereka juga akan terbang ke Jakarta (sstt...aku dan teman-teman transit di Jakarta).

Waiting Room

Menunggu terkadang membosankan namun jika bersama teman-teman rasa bosan pun berkurang apalagi diselingi candaan yang menghibur dan meramaikan suasana. Waiting room Gate 09 memang tetap saja ramai namun era digital seperti ini,kebanyakan para penumpang asik menikmati gadget masing-masing.

Let's Fly

Beberapa menit kemudian,terdengar pemberitahuan agar para penumpang segera memasuki pesawat. Aku dan teman-teman pun segera bergerak menuju pesawat. Ketika akan memasuki pesawat, pramugari menyambut hangat sambil menawarkan permen gratis dan kita bisa memgambil koran yang tersedia. Aku pun mulai masuk mencari nomor tempat dudukku dan sambil menebak siapa yang akan menjadi teman sebangku.

My Ticket Garuda Indonesia
Setelah mendapat nomor 42A, aku pun mulai duduk dan ternyata posisiku di sebelah jendela (ahh senangnya karena posisi ini sering memberi inspirasi). Aku melihat sekeliling, mencari keberadaan teman yang lain. Seketika mataku tertuju ke suara-suara yang sedikit ramai,ternyata ada Jevin Julian dan Rini Wulandari. Aku bahkan tidak sadar bahwa mereka yang berada disitu dan bahkan temanku yang duduk di sebelah mereka pun tak mengenal mereka. Pramugari tampak ramah dengan seluruh penumpang,ketika artis tersebut masih sibuk menyimpan barang ke cabin,para pramugari segera membantu hingga akhirnya semua penumpang tenang dan nyaman duduk di bangku masing-masing.

Jevin Julian On Airplane

Fasilitas Entertainment

Melakukan perjalanan menggunakan transportasi udara untuk waktu tempuh lebih satu jam tentulah membutuhkan hiburan agar tidak merasa bosan.

Di dalam pesawat tersedia layar mini yang tertempel di bangku. Isi dari layar tersebut bervariasi,mulai musik,game hingga film. Saya memulai dengan mendengarkan musik. Alunan musik romantis dengan lirik super baper (red: bawa perasaan) dari Kahitna membuat suasana perjalanan aku penuh cinta (meskipun aku sedang tidak jatuh cinta sama sekali,aku pengen jatuh cinta,hikss).

Listen to music at airplane


Setelah habis beberapa lagu,aku pun mulai mencari film yang sesuai dengan kesukaanku hingga kutemukan film India (hhaha jangan ikut ketawa deh). Aku mulai menikmati film hingga akhirnya mata mulai lelah. Aku memandang ke luar jendela,gumpalan awan yang indah menghiasi perjalanan ini.

Nonton Tivi Anti Mainstream


Fasilitas Makan Siang

Saat menikmati perjalanan Medan-Yogyakarta, pramugari datang berkeliling memberikan makan siang dengan sebelumnya memberikan pilihan menu yang bisa dipilih oleh penumpang serta menawarkan beberapa jenis minuman yang bisa dipilih sesuai selera (duh ternyata santai gini yah,bersyukur yah). Aku menikmati makan siang sambil memulai video ringan dan selesai foto-foto dan video, kulanjutkan membaca beberapa majalah yang tersedia (tiap perjalanan selalu suka baca buku maupun majalah). Oh yah, aku memilih menu nasi kuning dengan lauk ayam gulai dan sayur rebusan serta aku meminta minuman air mineral yang segar. Selain nasi kuning tersebut, tersedia juga puding segar yang manis, aku sangat menikmati menu yang disediakan (lapar sih).

Lunch Menu Garuda Indonesia


Transit Jakarta

Sekitar pukul 15.48 wib, aku dan teman-teman tiba di Soekarno Hatta International Airport. Kami transit disini beberapa menit saja. Aku pun tetap sempat membuat video singkat selama disini hingga kemudian petugas dari Garuda Indonesia memanggil para penumpang tujuan Yogyakarta untuk segera menuju pesawat. Ini kesekian kalinya aku menginjakkan kaki di bandara Soetta yang mana sebelumnya dimulai sejak masa kuliah sebelum adanya renovasi seperti sekarang ini.





Let's Go to Yogyakarta

Yeah, Yogyakarta is one of my favorite cities in Java. Ketiga kalinya akan menginjakkan kaki di Yogyakarta membuatku selalu berdoa dalam hati akan terus kembali ke kota ini, ada banyak rindu dan kenangan indah disini.

Perjalanan ke Yogyakarta dimulai, aku pun tetap mendapat posisi duduk di sebelah jendela. Aku mulai melihat kota Jakarta dari atas pesawat. Jakarta yang super ramai dan ada juga beberapa kenangan disitu pada masa lalu.

Selama perjalanan menuju Yogyakarta, aku juga diberikan snack ringan yang sudah dikemas apik dalam sebuah kota dimana terdiri dari roti yang berukuran sedang kemudian ada juga seperti crackers dalam kemasan serta diberikan air mineral kemasan ukuran cup,oh ya tentunya juga diberikan tisu agar yang sering belepotan tidak berserakan.

Snack Garuda Indonesia


Tiba di Yogyakarta itu sudah menjelang malam, matahari sudah mulai bersembunyi menanti hari esok untuk muncul kembali. Aku melihat lampu-lampu indah Yogyakarta dari atas pesawat. Waktu maghrib pun sudah masuk dan gerimis menyambut kedatangan kami malam itu di Yogyakarta (duh padahal malam itu ada jadwal meet up bareng sepupu).

Yogyakarta Menjelang Waktu Maghrib


Aku merasakan perjalanan ini memang melelahkan karena hampir 7 jam lebih waktu perjalanan yang ditempuh dari Medan menuju Yogyakarta karena adanya transit di Jakarta. Aku dan teman-teman mulai berkeluaran dari pesawat, menuju tempat pengambilan bagasi. Pengalaman terbang pertama kali bersama Garuda Indonesia tentunya sangat menyenangkan dan nyaman (nikmati perjalanan pulang nanti lagi,hehehe). Well, cerita pengalaman pergi disudahin yah guys, lelah kakak seharian ini. Aku akan lanjutkan pengalaman lainnya di cerita berikutnya, tetap tungguin dan selalu visit melalak cantik.




















Older Posts

Total Tayangan Halaman

HELLO, THERE!


Hello, There!
Hello, There!
My name is Ririn Famur Wandes Rahayu Lubis. I am from Medan, North Sumatera, Indonesia.

Find More



LET̢۪S BE FRIENDS


recent posts

Labels

Blogger Medan Cafe Medan English Article Lifestyle Blogger Review Cafe Solo Backpacker Tips Melalak Cantik Tips Traveling Wisata Asia Tenggara Wisata Indonesia

Blog Archive

Postingan Populer

  • T-Garden Medan,Resort and Ranch Instagramable ala Bali
    T-Garden Medan Resort and Ranch menambah daftar tempat wisata baru yang santai dengan konsep nuansa kekinian ala Bali yang instagram...
  • Pengalaman Pertama Nge-Grab ke Kualanamu International Airport
    Rasa bahagia dan syukur tak terhingga dihaturkan kepada Sang Pencipta sejak membaca sebuah email pengumuman yang menyatakan bahwa aku te...
  • Asian Make Up with PIXY TWC Cover Smooth and PIXY Lip Cream
    Setiap wanita selalu ingin tampil cantik dan mempesona. Definisi cantik dari setiap wanita pun berbeda-beda,begitu juga kaum lelaki y...
  • Menikmati Wisata Seni 3D Art Magic Eye Museum Kawasan Bandara Kualanamu
    Menikmati wisata seni 3 dimensi di hari libur memang menyenangkan dan semakin seru apabila dinikmati bersama keluarga, para sahabat mau...
  • Imajinasi, Creativity, dan Teknologi Ciptakan Konten Kreatif Masa Kini
    Kehidupan manusia melalui banyak proses yang tidak sederhana. Manusia yang diciptakan juga berproses hingga akhirnya kembali lagi ke s...

Community

selebgram medan

Intellifluence Trusted Blogger


 

Created with by BeautyTemplates | Distributed by blogger templates