"Kebersamaan itu penting bukan hanya menjaga silaturahmi, tapi harus menghasilkan sesuatu yang lebih baik."
Good day kedan,
Mana hari ini kita?
Well, sebelum kita pergi kemana-mana hari ini saya mau ajak kedan melalak untuk ngobrol seputar kegiatan wisata kuliner yang asik dan tentu berbeda dari biasanya. Oh yah, ternyata menjalin kebersamaan dengan obrolan yang asik bisa dimulai sambil santai menyantap makanan loh. Percaya?
Yah, biasanya yang mau ketemu calon mertua untuk pertama kalinya aja diajakin makan malam bersama sambil ngobrol-ngobrol, ya kan?. Sstttt.. kita bukan sedang ngobrolin jodoh,mertua maupun jomblo.
Oke, kita lanjut lagi yah. Saya ingin mengajak kedan semua untuk belajar dari sebuah kegiatan wisata kuliner. Yah, wisata kuliner itu memang bukan sekedar icip-icip makanan saja kok. Ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari aktivitas tersebut.
Nah, di bulan desember ini, blogger Medan mengadakan kegiatan wisata yang dimulai dengan wisata kuliner dan kemudian nantinya dilanjutkan dengan wisata alam. Kegiatan-kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan Road Blogfest 2 You Blogger Medan. Tepat 4 Desember 2016 lalu, saya mengikuti aktivitas seru dari kegiatan wisata kuliner bersama blogger Medan. Saya mendapatkan banyak hal menarik dan bermanfaat yang bukan sekedar icip-icip makanan saja.
Selanjutnya, perjalanan aktivitas wisata kuliner blogger Medan dimulai dari titik poin seputaran Mesjid Raya Medan. Seluruh peserta yang ingin mengikuti kegiatan ini berkumpul disini. Setelah semua berkumpul maka kegiatan wisata kuliner yang asik pun dimulai. Ups, kita dibagikan tanda pengenal yang berguna untuk saling mengenal satu sama lain karena ada kolom nama disitu dan ada cap stempel sebagai tanda bukti kita sudah ikut rangkaian kegiatan Road Blogfest 2 You Blogger Medan.
Bukan Sekedar Icip-Icip
Wisata kuliner Blogfest 2 You Blogger Medan ini memang bukan sekedar icip-icip saja, Ada beberapa poin yang lebih bermanfaat dan dapat dijadikan perbaikan yang lebih baik ke depannya di antaranya sebagai berikut ini:
1. Rasa Kebersamaan
Kenapa rasa kebersamaan?
Yah, jadwal acara direncanakan dimulai sejak pukul 14.00 WIB namun peserta yang mengikuti kegiatan ini belum semua hadir di titik kumpul seputaran Mesjid Raya Medan sehingga menunggu yang lain datang. Nah, itu lah nilai kebersamaannya. Gak ada loe gak rame.hhehehe
2. Semangat Berjuang
Well, kita berwisata kuliner ke penjual kue bika yang sudah puluhan tahun. Dari cerita sang penjual yang sudah menggeluti bidang usaha itu puluhan tahun maka bisa dipelajari bahwa penjual tersebut memiliki semangat berjuang yang tinggi. Dengan terus bertahan menjual kue bika hingga diwariskan ke anak-anaknya, itu artinya si penjual tidak mudah menyerah dan memiliki semangat yang juga diwariskan ke anak-anaknya.
3. Nilai-nilai Religi
Saat kegiatan seperti ini yang harus kesana kemari, namun untuk beribadah menjalankan shalat lima waktu tidak boleh terlupakan atau menjadi bermalas-malasan. Kita semua berjalan ke mesjid bersama-sama mulai dari shalat ashar dan maghrib. Itu artinya, sesama peserta disini saling menjaga untuk berada dalam koridor beragama sehingga nilai-nilai religi itu tetap ada.
Wisata Kuliner Part 1 (Kue Bika)
Yiha, kita sudah ngobrolin beberapa nilai yang bisa diambil dari kegiatan wisata kuliner ini. Selanjutnya, kita bahas mengenai makanannya yuk. Kita mulai dari kue bika. Ada yang sudah pernah mendengar? Yah, banyak yang berfikir bahwa kue bika ini adalah seperti bika ambon. Bika ini merupakan kue yang sudah puluhan tahun di kota Medan. Penjualnya sendiri sudah separuh baya loh. Kamu pasti baru tau kan? Ini penampakan kue bika yang belum dipanggang.
Kue bika ini dimasak dengan bahan dan perlengkapan tradisional sehingga aroma khas panggangan akan tercium di hidung dan kamu akan membayangkan kenikmatan empuknya kue bika. Kue ini enak dimakan ketika hangat, gurihnya kelapa yang sudah diparut menyatu dengan tepung terigu ditambah aroma panggangan sehingga kue bika ini semakin yahud.
Pembuatan kue ini tidak terlalu rumit yaitu dengan cara memasukkan adonan ke cetakan kecil yang berbentuk mangkuk kecil seperti es mangkuk jaman SD dulu, cetakan tersebut berbahan seperti kaleng yang kemudian dilapisi daun pisang yang sudah dibentuk menjadi lingkaran kecil. Alat panggangnya juga sederhana dimana api berasal dari panggangan yang terbuat dari bekas kaleng drum besar yang sudah dipotong, ditutup potongan seng dan ada bebarapa sabut kelapa di atasnya. Nah, kue yang sudah berada dalam cetakan dimasukkan ke atas sabut kelapa tersebut. Sudah bisa membayangkan aromanya? Khas sekali bukan? Yeah, inilah penampakan kue bika yang sudah selesai dipanggang.
Satu potong kue bika ini bisa kamu dapatkan dengan mengeluarkan uang Rp.2000,- saja. Jika kamu masih kurang sepotong, yah langsung borong.hehehe. Ssttt..jangan datang malam hari kesini karena sudah tutup. Kue bika ini buka setiap hari mulai dari pukul 09.00-17.00 WIB. Kamu akan bertemu dengan bang Ilham selaku anak dari penjual yang sudah mewariskan kegiatan usaha ini ke anaknya.
Oya, hal yang juga kamu perlu ketahui adalah kue bika ini merupakan kuliner khas Minang loh yang berada di kota Medan. "Kue bika ini legendaris, sudah ada selama 25 tahun dan di daerah Padang sendiri yang sudah lama dan terkenal itu kue bika Marina,"ujar Norma selaku penjual kue bika.
Kedan melalak yang ingin mencari kue bika bisa melangkahkan kaki menuju daerah Amaliun karena kue bika berada disana. Ketika kamu ingin mencari, coba tanyakan ke warga sekitar dengan menyebut nama buk bika karena orang-orang sudah mengenal penjual bika dengan sebutan buk bika. Menuju ke lokasi kue bika bisa dari simpang Mesjid Raya Medan, masuk dari jalan di samping Yuki Simpang Raya. Kamu cukup lurus saja memasuki Jalan Amaliun hingga bertemu gang Damai yang berada di sisi kanan. Nah, kue bika berada pas di sebelah gang damai,hanya saja posisi kue bika terlebih dahulu baru kemudian gang damai. Kue bika ini berada di pinggir pasar yang mana di belakangnya terdapat sebuah lapo tuak sehingga jangan heran kalau kamu akan bertemu banyak bapak-bapak duduk-duduk sambil ngopi dan kombur dikit.heehee
Sudah mulai dapat gambaran lokasinya belum?
Hayo,mulai membayangkan keempukan kue bika yah.
Silahkan langsung datang aja yah. Nyasar dikit,buka google maps aja.
Wisata Kuliner Part 2 ( Rujak Takana Juo)
Rujak kolam.
Rujak kolam.
Yeai, rujak kolam nya kakak.
Ada yang sudah sering menikmati kesegaran buah-buahan di rujak kolam?
Hmm,,, selain menikmati kue bika yang khas. Saya dan peserta Road Blogfest 2 You Blogger Medan juga mampir ke rujak takana juo. Yups, rujak ini sering dibilang rujak kolam karena memang posisinya berada di belakang Taman Kolam Raya.
Di seputaran Jalan Mahkamah Medan ini, kamu akan menemukan beberapa penjual rujak yang rata-rata memang dimiliki oleh orang Minang. Saat kami datang ke rujak ini, hujan turun sehingga suasana semakin segar. Antrian sudah cukup panjang yang menanti kehadiran si rujak yang sedang disiapkan. Bu Erna adalah istri dari pemilik rujak ini. Ia membantu untuk menjawab beberapa pertanyaan yang kami berikan seputar rujak ini.
Beberapa tim bu Erna sedang menyiapkan rujak pesanan kami yang beberapa porsi, sebelum rujak datang. Saya pun mulai memotret beberapa sudut yang menarik untuk diabadikan. Di belakang tempat duduk saya, ada dua orang pria separuh baya yang sedang asik mengupas pisang batu kecil yang memang sering digunakan sebagai campuran dalam bumbu rujak. Aroma pisang itu akan khas ketika sudah dicampur dengan gula merah dan asam jawa.
Dengan harga seporsi Rp.18.000,-, kamu sudah bisa menikmati kesegaran rujak takana juo ini. Rujak ini memang tidak sama dengan lainnya sehingga banyak orang yang suka datang kemari. Buah-buah dipotong besar dan tidak terlalu matang. Bumbunya dicampur dengan kacang-kacang yang besar sehingga rasa manis berbaur dengan asam dan pedas dari cabai rawit. Duh, saat panas begini seger bener membayangkan rujak takana juo. Kamu yang juga ingin menikmati seporsi rujak ini, bisa langsung datang ke Jalan Mahkamah Medan, warung pertama yang kamu temukan adalah rujak takana juo ini.
Well, eksplorasi wisata kuliner seputaran daerah sini sudah selesai, menikmati kue bika dan seporsi rujak juga sudah dilakukan bersama-sama. Selanjutnya, para peserta dikasi quiz mengambil kertas dari sebuah kotak yang berisi pertanyaan, ketika kita sudah menjawab dengan benar maka tanda pengenal yang sudah diberikan di awal akan diberikan cap stempel. And finally, setelah semua aktivitas selesai, ada hal yang tidak pernah tertinggal. Yeah, foto selife dan foto bersama dengan seluruh peserta hari ini.
Wisata Kuliner Part 3 (Maidanii Pancake Durian)
Lumer di mulut, Pecah di lidah
Inget dengan taqline ini?
Yipi, kita mau obrolin kuliner yang wangi nih.
Saya ingat beberapa bulan yang lalu tertarik untuk mencari jajanan di malam hari selepas shalat maghrib. Rasa malas muncul untuk keluar rumah namun ingin menikmati jajanan. Buka smartphone dan mencari sebuah aplikasi go jek dan mencari Maidanii Pancake Durian. Namun setelah dibuka dan melihat-lihat, akhirnya memutuskan untuk datang langsung ke outlet karena memang tidak jauh dari rumah. Saya pun segera menuju outlet yang berada di Jalan HM. Yamin No.121 Medan. Saya pergi sendirian untuk menikmati sop durian lengkap khas Maidanii Pancake Durian di malam itu.
Photo by : Maidanii Pancake Durian |
Seporsi sop durian lengkap dibungkus dengan harga Rp. 18.000,- siap dibawa pulang karena saya ingin menikmati kesegarannya bersama ibunda tercinta di rumah. Eh, sebelum pulang, melirik gambar pancake durian, saya pun langsung memesan pancake durian mini karena memang belum pernah sama sekali mencicipi pancake durian yang hits dari Maidanii Pancake Durian tersebut. Anak Medan belum pernah nikmati pancake durian nya Maidanii kan malu. Secara, pancake ini sudah dikirim ke berbagai kota loh, kamu juga yang ingin keluar kota bisa membawa oleh-oleh Maidanii Pancake Durian ini. Kamu gak usah khawatir karena pengemasannya rapi sehingga tetap aman dibawa sampai tempat tujuan.
Setiba di rumah, memang wangi durian gak bisa bohong. Ternyata pas ada tamu yang datang, aromanya tercium ke seluruh ruangan rumah. Saya pun segera lari ke dapur dan langsung menikmati karena sudah tak tahan godaan kesegaran sop duriannya. Sebenarnya tidak boleh yah membiarkan orang lain mencium aroma kelezatan yang kita nikmati namun mereka tidak dibagi, hanya saja ini memang cuma seporsi. Saya membagi sop durian dalam dua tempat karena memang satu lagi untuk ibu saya, pancake duriannya juga dibagi dua sehingga saya tidak makan sendirian. Duh, beneran deh ketika masuk ke dalam mulut, sensasinya mulai terasa lumer di mulut dan pecah di lidah.
Photo by Maidanii Pancake Durian |
Eh, buat kamu yang malas keluar bisa pesan dari aplikasi gojek kok atau bisa lihat foto-fotonya dan infonya di sosmed Maidanii Pancake Durian. Kalau memang ingin sekalian check in di sosial media langsug datangin aja outlet-outlet Maidanii Pancake Durian Medan di bawah ini:
- Jalan HM. Yamin No.121 Medan (cafedurianmaidanii)
- Jalan Mojopahit No.80 f (bika ambon Etty)
- Merdeka Walk (outlet teribajak)
Yeai, obrolan kita siang ini sudah selesai. Saya sudah ngajakin temen-temen menjelajah dunia kuliner di kota Medan yang bukan sekedar icip-icip saja namun ada banyak hal yang membuat kita lebih semangat menjalani hari-hari sambil menikmati kuliner-kuliner lezat ini.