Perjalanan liburan ke Tapanuli Selatan sudah berlalu sebulan yang lalu namun saya masih merasakan rindu duduk menikmati segelas kopi yang dibalut angin dari atas bukit itu.
Pesona Tor Simarsayang |
Saya tidak tahu bagaimana harus mengungkapkan rasa rindu kebersamaan bersama teman-teman baru. Mereka yang baru saja dikenal namun mampu menyisakan rasa rindu dalam memori dan membawa keinginan untuk kembali duduk manja disana bersama mereka sambil bercanda tawa dan menyanyikan lagu yang indah.
Saya teringat dengan segelas kopi malam itu, lirik lagu terbaru Armada selalu dinyanyikan oleh teman-teman disini. Mereka yang menemani saya untuk menikmati malam kedua di Kota Padang Sidempuan adalah Nisfu, Zenri dan Akbar.
Perjalanan menuju Tor Simarsayang dengan mengendarai sepeda motor, suasana menuju kesini memang gelap karena lokasinya pun memang di atas perbukitan namun udara sejuk nya tidak perlu lagi diragukan, dingin dan segar yang luar biasa.
Tor Simarsayang itu....
Hmm.. teman-teman saya banyak yang mempertanyakan mengenai Tor Simarsayang ini. Mereka ingin tahu apa itu Tor Simarsayang. Saya sendiri sih awalnya membayangkan bahwa lokasi wisata ini adalah sebuah wisata seperti Bukit Bintang yang ada di Jogja maupun di Bandung.
Menurut informasi yang saya ketahui, tor ini berarti bukit dan simarsayang ini seperti berkasih sayang sehingga jika diartikan secara bebas yah bukit tempat berkasih sayang. Tor Simarsayang ini menjadi tempat wisata yang menarik baik bagi keluarga maupun anak muda di Kota Padang Sidempuan.
Kerlap Kerlip Lampu Tor Simarsayang |
Lokasi Tor Simarsayang
Kamu yang ingin menikmati panorama perbukitan di Tor Simarsayang bisa datang terlebih dahulu ke kota Padang Sidempuan. Bagi pengunjung yang dari Medan juga banyak alternatif kendaraan menuju kesini.
Tor Simarsayang ini terletak di Kelurahan Batang Ayumi Julu, Kecamatan Padang Sidempuan Utara. Jarak tempuh sekitar 20 km dari pusat Kota Padang Sidempuan. Namun untuk hingga mencapai puncak bukit ini, ada sekitar 4 km lebih.
Suasana Tor Simarsayang
Saya berkunjung ke Tor Simarsayang ini pada malam hari sehingga akan diceritakan seluruh suasana kesejukan pada malam itu. Pada pagi dan siang hari, biasanya masyarakat meramaikan Tor Simarsayang sebagai tempat olahraga karena udaranya yang memang masih sejuk dan asri.
Malam hari berkunjung kesini juga sangat menyenangkan sekali. Lampu-lampu kota Padang Sidempuan terlihat sangat indah, kerlap kerlip sana sini memanjakan mata. Kesempurnaan kehidupan sepertinya sangat terasa dengan suasana malam yang ditemani lampu kota yang indah, suasana sejuk nan asri dari atas bukit, alunan musik dari petikan gitar dan tentunya segelas kopi (ah..sempurna deh, jangan pada ngiri yah).
Sepanjang jalan kesini, saya bisa menikmati pepohonan yang tinggi menari-nari bersama angin malam yang menyentuh ke seluruh tubuh. Jalur yang dilewati juga berliku-liku namun tidak khawatir jika ramai-ramai bersama teman.
Di seputaran Tor Simarsayang, ada banyak bilik-bilik kecil yang digunakan untuk tempat duduk santai memandangi kerlap kerlip kota dari atas bukit. Namun disayangkan, tempat wisata begini juga masih disalahgunakan untuk aktivitas bercinta para muda mudi apalagi ada beberapa lokasi yang memang menyediakan bilik kecil yang tertutup.
Biaya Masuk
Saya sih kurang tahu apakah ada dikenakan biaya masuk kesini karena pada saat itu malam hari tidak ada dikutip biaya.
Ngapain di Tor Simarsayang
Yah, kalo uda sama temen-temen kan bisa ngapain aja yah yang penting happy. Disini bisa menikmati suasana malam yang tidak biasanya kamu lakukan di kota besar. Ada aktivitas yang berbeda ketika berada di atas puncak Tor Simarsayang ini.
Menikmati santapan juga bisa disini, ada beberapa pilihan menu kuliner disini. Malam itu sih, teman-teman saya menikmati mie instan rebus. Saya lebih memilih untuk menikmati segelas kopi hitam saja karena sudah malam dan menjaga asupan makan malam (bukan diet loh). Oh yah, harga nya juga terjangkau sehingga jangan khawatir deh akan menghabiskan banyak uang karena disini sangat merakyat namun keindahan dan kebahagiaan yang didapat lebih dari sekedar nilai mata uang.
Back to Hotel
Malam semakin larut, udara malam juga semakin menggelitik. Yah, seperti mengisyaratkan untuk segera masuk ke dalam ruangan tertutup karena terkadang udara malam bisa begitu membahayakan. Kami pun pulang setelah selesai mengobrol, canda tawa, nyanyi sana sini dan tidak lupa lah saya berfoto mengabadikan moment disini. Well, kita sambung dalam cerita lain lagi yah. Sst... cerita liburan lainnya bisa dibaca disini WISATA AEK SABAON PANCARKAN AURA SWISS DI SUMATERA UTARA [WISATA TAPSEL]