Wonderful Papua, Keindahan Alam dan Kekayaan Aneka Satwa di Ujung Indonesia

by - Agustus 15, 2020

Wonderful Papua, keindahan alam dan kekayaan aneka satwa di ujung Indonesia. Berbicara tentang Papua,yang diketahui hanya sebatas Raja Ampat karena begitu hits akan keindahan alamnya. Well, ternyata bukan hanya itu saja,Papua menyimpan banyak sekali keindahan lainnya dan kekayaan yang masih banyak belum diketahui orang banyak terutama warga Indonesia.

Impian Mengunjungi Papua

Sebagai anak muda Indonesia malu juga rasanya jika tidak mengenal kekayaan dari dalam negeri sendiri apalagi belum pernah datang berkunjung dan melihat langsung keadaan disana. Selama ini, yang terdengar memang biaya menuju Papua ini tidaklah murah terutama untuk trasnportasi udara dari kota Medan menuju Papua. Namun,meskipun begitu impian mengunjunginya tetap ada apalagi salah satu mimpi yang ingin diwujudkan adalah melengkapi kunjungan ke seluruh provinsi di Indonesia.


Virtual Meeting

Well,meskipun belum bisa langsung melihat keindahan Papua namun tetap bisa ngobrol dan mengenal Papua lebih dekat melalui live streaming bersama Blogger Perempuan dan Eco Nusa. Senangnya ketika bisa bergabung dalam obrolan online tentang Papua bersama kawan-kawan blogger dari berbagai kota di nusantara. Saya yang dari Medan tentunya senang ketika narasumber pun merupakan warga Papua yang mana logat saat berbicara khas orang Timur sana. Semakin ingin rasanya mencari tahu kekayaan dan kebudayaan Papua langsung kesana tapi apalah daya masih situasi pandemi begini secara live streaming pun sudah menghibur hati.



Beberapa narasumber yang hadir saat live streaming ada yang merupakan Ketua Asosiasi Homestay Raja Ampat yaitu Bapak Kristian Sauyai, CEO EcoNusa yaitu Bapak Bustar Maitar dan perwakilan anak muda Papua yang aktif bergerak mengembangkan dan mempromosikan serta melestarikan budaya Papua yaitu Alfa Ahoren.


Masing-masing narasumber menyampaikan banyak hal menarik tentang Papua tapi saya begitu tertarik saat sesi pemutaran video kondisi di Papua. Banyak orang yang harus bekerja ke kota dengan melewati kondisi jalan yang rusak dan cukup jauh menjangkau kota. Saya merasa harus bersyukur pastinya yang sudah tinggal di kota dengan kondisi jalanan yang jauh lebih baik.




Ada banyak masyarakat yang menggantungkan hidup dari pariwisata di Papua tapi tetap ada kendala dalam bahasa yang mana ada banyak turis yang datang merupakan warga asing sehingga mengharuskan warga setempat untuk mampu menguasai bahasa Inggris agar memudahkan komunikasi. Menurut Ketua Asosiasi Homestay Raja Ampat, Kristian Sauyai bahwa homestay yang mereka sediakan pun tidak kalah jauh dari segi pelayanan layaknya resort mewah. Hal yang terbaik dilakukan untuk membuat para pengunjung yang datang merasa nyaman dan betah.

Saat pandemi seperti ini tentunya sepi kunjungan dari turis tapi ketika memasuki kondisi kebiasaan baru a.k.a new normal,turis sudah bisa mulai datang lagi ke Papua namun tetap harus ikuti protokol kesehatan baik sebelum keberangkatan hingga tiba di Papua. Dan ketika ingin berkunjung kesana pastikan kita selalu menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungannya.

Nah,anak muda di Papua juga aktif terus menjelajahi kawasan disana dan mempromosikan wisatanya. Salah satu anak muda Papua yaitu Alfa yang sering bersama kawan-kawannya mengunjungi tempat wisata di Papua. Ia mengatakan sebelum ke surga,kunjungi dulu Papua. Wah,ini artinya kan begitu indah sekali bumi cenderawasih tersebut.



Btw, saya pun berkesempatan mencoba kopi Wamena Papua yang merupakan kopi arabica. Bahkan mendapatkan juga resep untuk membuat kopinya biar makin endolita rasanya. Finally, impian untuk bisa menginjakkan kaki ke Papua semakin besar dan berharap bisa segera kesana tahun depan.




You May Also Like

3 Comments

  1. Kenapakaaah dulu pas papa msh kerja di sana, aku ga pernah tertarik visit yaaa . Skr nyeseeel :(. Mana tiket nya mahaaal bngettt :D.

    Mungkin itu sih yg bikin aku blm jadi2 DTG ke Papua . Liat harga tiket miris, kok lebih murah tiket ke Jepang.

    Btw, aku srg liat keindahan Papua dari video2 temen2 yg udh pernah ksana. Kemarin itu temenku yg pendaki gunung profesional, sempet pernah ke Carstensz pyramid, dan dia cerita ttg kesulitan kesana, mereka hrs berdamai Ama cuaca,dan Medan yg terjal. bayarn Porter orang lokalnya bikin kaget. 1 orangnya 7-8 JT. Awalnya aku bingung kenapa Porter semahal,tp pas liat Medan, aku lgs maklum . Krn msh alami dan belum tersentuh modernisasi apapun.

    Semoga sih Papua semakin maju, infrastruktur makin lengkap, jadi membuat distribusi logistiknya ga semahal saat ini.

    Aku hrs nabung super niat sih kalo masih kepengin kesana :D. Tapi pasti kok, suatu saat Papua harus aku datangi:D

    BalasHapus
  2. Salut ya pada orang-orang yang giat dan kerja keras mempromosikan dan melindungi daerahnya

    BalasHapus
  3. Aamiin... Semoga kita bisa ke sana ya^^

    BalasHapus

Hai, Kawan Melalak Cantik. Berbagi Cerita Disini,yhaa.