Masih bicara mengenai Jogja yang tidak pernah habis untuk dibahas, selalu ada hal menarik dan menyenangkan. Berkali-kali menginjakkan kaki di Jogja ada saja hal baru yang tidak boleh dilewatkan. Mungkin bagi sebagian orang bepergian ke Keraton Jogja sudah biasa tetapi tidak dengan saya yang baru kali ini.
Serius baru kali ini ke Keraton Jogja? Yes, bener sekali. Meskipun sudah berkali-kali melalak cantik ke Jogja tapi justru baru kali ini berkesempatan bisa menjelajahinya. Sendirian tidak menjadi penghalang karena era digital ini mudah cari informasi dan menemukan transportasi.
Dari penginapan yang berada di sekitar Malioboro, saya pun berjalan menelusuri sepanjang jalan Malioboro sampai ke titik Keraton Jogja. Awalnya tiba di bagian depan saja ternyata ada di sisi belakang. Saya pun bertanya juga dengan penduduk sekitar dan langsung berjalan kaki sampai di tugu jam.
Kesan Pertama Melihat Keraton Jogja
Bagi kebanyakan traveler pasti suka menemukan hal-hal baru termasuk saya. Jika ada yang bilang memasuki kawasan sejarah dan budaya itu membosankan tetapi tidak dengan diri ini. Sebagai traveler yang senang menjelajah pasti lebih suka bisa cari tahu beragam hal.
Dulu sekedar tahu tentang Keraton Jogja dari buku pelajaran dan sekedar nonton televisi saja. Ketika bisa menginjakkan kaki maka ada pengalaman tersendiri yang berharga. Kesannya tentu luar biasa karena sudah sejak lama mengidamkan bisa melihat langsung budaya yang sangat kental.
Pertama masuk disambut hangat oleh para petugas, tadinya mau pakai guide juga seperti masuk Taman Sari. Tetapi ternyata bisa cukup berkeliling dan baca saja informasi yang tertera. Memang sih kurang lengkap jika cuma lihat petunjuk namun saya tidak banyak waktu lagi mau lebih lama.
Ketika berkeliling setiap sudutnya memang terasa kental sekali budayanya, melewati benda-benda bersejarah pasti ada rasa yang berbeda. Berhubung sendirian maka ada rasa merinding pula terutama melihat patung-patung atau pakaian yang lama.
Menghindari rasa takut sendirian keliling Keraton maka saya lebih memilih untuk ikut beberapa pengunjung lain yang juga berombongan sehingga ada teman. Sesekali bisa saling ngobrol pula untuk membahas benda-benda yang ada di museum.
Biaya Masuk Keraton Jogja
Saat membagikan momen di instagram ketika berada di Keraton Jogja, tidak sedikit yang menanyakan biaya tiket masuknya. Tenang saja, kalian tidak akan menghabiskan seluruh tabungan lho. Untuk wisatawan domestik sangat murah, cukup 15k saja. Jika membawa anak-anak dikenakan 10k dan orang asing 25k.
Jika mau datang ke Keraton Jogja, kalian harus cek juga jadwal buka dan tutup Keraton sehingga tidak kecewa. Pastikan sudah tahu jadwalnya karena pada hari senin itu tutup. Oh ya, berpakaian pula yang sopan agar lebih menghargai lingkungan lokal dan masyarakat daerah.
Adakah yang punya pengalaman sendirian juga masuk ke Keraton Jogja? Boleh yuk bagikan ceritanya di kolom komentar!