facebook twitter instagram linkedin
  • Home
  • Travel
    • Wisata Indonesia
    • Wisata Asia Tenggara
    • Wisata Turki
  • LifeStyle
    • Beauty
    • Healthy
  • About Me
  • Kontak Informasi

Melalak Cantik- Travel Blog Ririn Wandes

 Beberapa waktu lalu, saya melihat beberapa postingan beberapa kenalan di media sosial yang sedang berada di Bico Dante. Kini cafe kekinian semakin menjamur di kota Medan. Semua ingin dikunjungi tapi tentunya harus mempertimbangkan beberapa hal termasuk suasana dan harga. Bagaimana dengan Bico Dante? Apakah sesuai ekspektasi? Yuk baca ulasan selengkapnya di bawah ini!



Bico Dante Coffee Medan

Kalian pasti sudah tidak asing dengan berbagai review yang pernah diulas oleh blog melalak cantik. Beragam cafe hits sempat menjadi begitu ramai dibincangkan dan blog ini tidak ketinggalan memberikan review setelah mencoba langsung suasana dan aneka makanan yang disajikan

Kesan pertama ketika mengunjungi Bico Dante ini adalah dari segi pelayanan. Begitu saya turun dari kendaraan dan memasuki gerbang utama dari sisi parkiran, seorang Mba yang bekerja di Bico Dante langsung menyambut dengan hangat dan menawarkan tempat duduk yang bisa dipilih yaitu indoor dan outdoor.



Berhubung saat itu,saya pun sedang menunggu seorang teman maka memilih untuk duduk di bagian luar saja. Selain itu, memang lebih asik menikmati angin alami dengan pemandangan beberapa tanaman yang berwarna hijau dan warna lainnya.

Menu Makanan dan Minuman

Biasanya paling ditunggu pula review makanan dan minuman ini oleh para pembaca blog melalak cantik. Dengan rasa yang beraneka tentu bisa menjadi pertimbangan dalam memilih menu makanan maupun minuman. Apakah kamu menikmati makanan pedas atau manis? Mau makan berat atau sekedar nikmati cemilan ringan?

Nah, sore itu saya baru saja pulang dari pelatihan yang mana sudah pasti butuh asupan makanan. Biasanya memang memilih makanan yang ringan dan sore itu lebih memilih pasta yang dinikmati dengan segelas es leci segar.



Ternyata untuk harga pun bervariasi disesuaikan dengan menu yang dipilih. Saya pun melihat harga menu lainnya yang memang masih sesuai dan standard kok. Selain menu pasta, ada juga menu nasi dan cemilan ringan, tentunya pilihlah sesuai keinginan.

Fasilitas Bico Dante 

Sebelum berangkat ke Bico Dante beberapa minggu lalu, saya memilih untuk menanyakan fasilitas mushola terlebih dahulu. Nah, syukurnya ada lho fasilitasnya sehingga memudahkan kita yang mau beribadah disana nantinya. 

Selain dari fasilitas mushola, terdapat pula fasilitas kamar mandi yang bersih dan nyaman. Dan bagi kamu penggemar tontonan live music bisa datang tiap malam minggu juga. Saat saya disana juga ada live music yang sebenarnya menyenangkan,hanya saja cukup mengganggu jika ingin mengobrol.


Lokasi Bico Dante Coffee

Jalan Ayahanda Medan

 Siapa sih yang tidak bahagia bisa sampai ke Arab Saudi? Bagi yang sudah berkali-kali mungkin biasa saja tetapi untuk saya yang baru pertama kali tentunya sangat bahagia. Inilah sebuah pengalaman pertama bisa berada di Jedah International Airport, Saudi Arabia.

Pengalaman di Jeddah International Airport

Menurut informasi di Wikipedia bahwa Bandar Udara Internasional King Abdulaziz merupakan bandar udara utama yang melayani kota Jeddah di Arab Saudi. Bandar udara ini diberi nama seperti nama Raja Arab Saudi pertama, Abdul Aziz dari Arab Saudi. Bandara ini terletak 19 kilometer utara Kota Jeddah, Arab Saudi. 




Saat itu, Saya dan rombongan jamaah tiba sudah malam sekitar pukul 7.20 malam waktu setempat. Saya pun masih sempat memanjakan mata melihat ke sekeliling. Terlihat banyak sekali jamaah pada saat itu maupun warga lokal yang juga akan maupun tiba dari perjalanan.

Setiap pertama kali sampai di sebuah bandara biasanya hati ini memang sangat bahagia. Aura dari sebuah bandara itu selalu meresap ke dalam diri. Ada hal-hal yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata namun hanya diri sendiri yang paham dengan rasa tersebut.




Mengingat dulu rasanya hampir tidak terbayang bisa menginjakkan kaki di beragam bandara yang ada di dunia ini. Dulu bisa sampai ke bandara Jakarta aja sudah begitu bahagia apalagi sekarang bisa sampai negara yang jauh di benua lain juga seperti ke Turki dua tahun lalu.

Naik Sky Train Menuju Passport Control


Setelah turun dari pesawat Emirates, kami pun diarahkan oleh beberapa petugas berseragam yang memakai pakaian khas warga Arab untuk naik sky train menuju passport control dimana pengambilan bagasi dan cop passport.

Sebuah experience yang menyenangkan ketika menaiki sky train yang membawa para jemaah. Saya pun memilih untuk paling belakang sehingga bisa lihat suasana lorong gelap yang dilalui dari jendela kaca.

Hal menakjubkan lainnya adalah selama ini cuma bisa lihat aquarium raksasa yang berada di bagian tengah ketika sudah sampai di dalam gedung utama. Meskipun malam hari, ada banyak penumpang maupun penjemput yang memotret atau sekedar berdiri di tiang penyanggah menghadap aquarium raksasa tersebut.




Ketika pertama kali tiba, saya pun masih deg-degan juga karena ada pula cerita bahwa tidak sedikit yang ditolak masuk ke Arab Saudi. Bahkan bepergian dengan pihak tour and travel lho. Makanya saya pun sempat was-was juga karena memang bagian passport control ini selalu menegangkan di negara mana pun.

Fasilitas Bandara


Sebagaimana bandara internasional pada umumnya sih, terdapat beragam toko yang menjual produk fashion, produk parfum, resto cepat saji dan beragam toko lainnya. Saat itu, sebelum pulang ke Indonesia, Saya memilih untuk membeli Starbucks dan Al Baik di bandara karena mau coba juga donk sesuatu yang khas dari negara tersebut.




Nah, tentunya juga ada fasilitas lost and found apabila sedang menemukan sesuatu atau kehilangan dan mencari sesuatu. Ada bantuan untuk yang berkebutuhan khusus juga serta tentunya jika mau naik Haramain Highspeed bisa donk langsung ke Railway Station nya. Memudahkan dan lebih efisien yang mau langsung menuju Madinah atau pun Mekkah. 




Oh yeah, bagi pengejar WiFi sangat disayangkan pada saat itu koneksinya kurang oke sehingga sulit terkoneksi sih. Saya pun punya paket data yang sudah habis masa berlakunya karena terakhir digunakan pada hari itu. Finally, coba berbagi dengan teman yang masih ada data deh. Apakah kalian punya moment menarik juga selama di bandara Jeddah? Yuk berbagi cerita di kolom komentar bawah !














 Berbicara mengenai pengalaman umroh, ada banyak cerita yang sebenarnya ingin dibagikan lagi ke kawan-kawan melalak cantik. Tetapi saya memang masih mempersiapkan tulisan yang menarik nantinya untuk dibaca oleh kawan semua. Sekarang masih seru menceritakan beragam hal tentang kuliner maupun tempat-tempat asik yang dikunjungi selama di Saudi Arabia.

Beli Coklat Al Nukaly

Saya pun ingin membagikan cerita pengalaman saat membeli coklat enak dan premium di Al Nukaly At Taif, Saudi Arabia. Saat itu, saya beserta jamaah umroh lainnya sedang ada agenda city tour bersama travel dan ustadz pembimbing. Kami mengunjungi beragam tempat di kota Mekkah.



Nah, siang itu, pas ustadz menawarkan untuk mengunjungi kedai coklat yang menawarkan beranekaragam rasa dan bentuk dengan harga yang bervariasi pula. Kami pun melangkahkan kaki untuk sampai ke toko coklat yang tidak jauh dari titik kumpul pada siang itu.

Berhubung saya tidak cukup duit cash maka mencari ATM terlebih dahulu di sekitar lokasi Masjid Abdullah bin Abbas yang menjadi tempat titik kumpul. Saat itu berkeinginan masuk ke dalam perpustakaan hanya saja masih penuh maka perlu bergantian yang bisa melihat ke dalam.

Kami pun memutuskan untuk berkeliling terlebih dahulu, beli coklat atau mencari beragam oleh-oleh lainnya yang ada di sekitar Taif. Saya pun tertarik beli coklat yang lucu-lucu di Al Nukaly yang tentunya sudah cukup familiar dan punya nama bagi para jamaah maupun warga lokal sendiri.

Kenapa Beli Coklat?

Sesungguhnya coklat itu menjadi salah satu cemilan favorit saya dan memang sangat suka dengan beragam rasa. Ketika mengunjungi negara manapun pasti tidak melewatkan untuk beli coklat. Meskipun beli yang harga biasa tetapi sudah sangat bahagia mencoba langsung coklat yang tersedia di sebuah negara.

Selain itu, pastinya sudah sangat sering para jamaah membawa coklat ini untuk dijadikan oleh-oleh ke kerabat maupun teman karena penikmatnya pun cukup banyak. Jika diberikan coklat sebagai oleh-oleh dari negara tertentu apalagi berasal dari Mekkah pasti semakin bahagia yang menerimanya.

Kenapa Coklat Al Nukaly?

Perlu kawan-kawan ketahui bahwa ini bukan job review tetapi semata-mata memang berdasarkan referensi pak ustadz dan sudah merasakan langsung rasanya yang enak. Saya pun baru tahu tentang Al Nukaly ketika berangkat umroh ini. Sebelumnya tidak ada rencana karena memang tidak tahu bahwa ada toko coklat yang enak begini.

Menurut informasi yang dibaca bahwa Al Nukaly sudah berdiri sejak 1932, Al Nukaly merupakan perusahaan yang bergerak di bidang trading, khususnya dalam pembuatan serta distribusi cokelat, permen, kacang-kacangan, buah kering, dan penganan manis lainnya. Nama tokonya sendiri diambil dari nama pendirinya Sheikh Hamzah Nukaly.




Beli Beragam Coklat di Al Nukaly


Jika kamu mau beli coklat dalam bentuk kemasan tentunya ada. Nah, mau beli yang kiloan pun juga ada dan tanpa kemasan. Saya memutuskan beli yang tanpa kemasan saat itu karena sejak awal sudah tergoda dengan aromanya terutama yang rasa kopi, coklat susu dan almond.




Sejak pertama masuk pintu toko, sudah akan tercium aroma coklat dan sebagai chocoholic akan merasa sangat dimanjakan dengan pemandangan coklat dimana-mana. Saya pun langsung mendekati kumpulan para jamaah yang sedang mengerumuni pekerja yang menimbang coklat para pembeli.

Kami pun diberi kesempatan untuk mencoba langsung semua coklat yang tersedia dalam bentuk kiloan. Saya pun menanyakan ke pekerjanya mana yang direkomendasikan dan enak untuk dinikmati. Akhirnya membeli dua bungkus yang masing-masing berisi setengah kg dengan total 1 kg dan harga keseluruhannya jika dirupiahkan menjadi 500 ribuan.




Coklat kerikil yang memang sangat khas dengan beragam bentuk dan rasa sehingga menjadi favorit pula bagi para jamaah untuk membelinya. Mungkin jika tidak memikirkan beratnya bagasi saat pulang pasti sudah beli lebih banyak lagi deh. Bagaimana dengan kamu? Siapa yang sudah pernah beli coklat di Al Nukaly juga?




 Bepergian jauh sampai ke tanah suci namun masih saja mencari makanan cepat saji. Apakah salah? Tentu saja tidak ada yang melarang jika mau mencoba makanan mendunia namun ada sentuhan citarasa lokal. Jika sebelumnya bercerita tentang minum Starbucks di Arab Saudi. Kini tentang makan McDonald's di depan Masjidil Haram, selengkapnya baca artikel sampai selesai yuk!

Sebelum umroh atau pada masa berada di Indonesia tentu berfikir bahwa produk-produk Amerika tidak akan ada di tanah Arab. Namun ternyata ada beragam brand terkenal dunia yang juga ada disana. Salah satu teman pun ada yang memberikan komentar bahwa memang sebenarnya Amerika dan Arab Saudi itu berteman baik.

Well, saya tidak membahas mengenai hal politik maupun aneka ragam yang berhubungan dengan hubungan bilateral kedua negara tersebut. Kita akan ngobrol mengenai makanan yang dicoba di McDonald's The Clock Towers Mekkah.



Cerita Awal Makan McDonald's

Awal mula bisa makan cepat saji di McD ini adalah beberapa teman mengomentari menu yang ada di hotel. Ternyata berbeda dengan beragam menu yang kita nikmati selama di Madinah. Sebelumnya makanan yang disajikan lebih beragam dan rasanya pun enak. Tetapi ketika di hotel Mekkah ternyata sudah tidak sesuai ekspektasi lagi dan tetap saja dimakan donk.

Nah, kami pun memutuskan untuk mencoba fast food yang ada di tanah Arab agar punya pengalaman bisa coba beragam McD di berbagai negara, caelaahhh. Selain itu, salah satu teman sekamar yang berasal dari Papua mengatakan bahwa tidak ada McD di sekitar rumahnya disana. Oleh karena itu, kami pun berniat makan di McD saja pada siang hari itu.

McDonald's The Clock Towers

Kami pun mulai mencari tahu lokasi McDonald's yang ada di tanah suci. Saya tentu memanfaatkan Google dalam pencarian posisi resto cepat saji tersebut. Ternyata berada di The Clock Towers namun tepatnya belum diketahui. Tetap memanfaatkan tanya jawab dengan security agar lebih meyakinkan lokasi pastinya.

Setelah menaiki beberapa eskalator maka sampailah kami di McD yang ada di The Clock Towers. Siang itu, cukup ramai pula pekerja yang sedang makan maupun beberapa jamaah juga. Kami tidak memakai pakaian ihram pastinya karena siang itu memang tidak jadwal pelaksanaan umroh. Hanya kami selalu berusaha tetap melaksanakan shalat di Masjidil Haram.



Mari lanjut cerita makan burger di McD nya, setelah tiba di depan counter McD maka mulai melihat menu yang disajikan. Kami pun punya pilihan menu yang berbeda-beda dan pastinya disesuaikan dengan selera masing-masing.



Saya pun makan memesan paket burger, kentang dan minuman yang harganya jika dirupiahkan lebih dari 100 ribuan. Kami pun membayar masing-masing dan ternyata mereka tidak menerima rupiah saat itu. Jadi salah seorang teman yang kehabisan riyal meminjam dari teman lainnya.

Pelayanan cukup ramah meskipun Bahasa Inggris yang digunakan sebagaimana standardnya untuk komunikasi. Ia pun tahu beberapa kata dalam Bahasa Indonesia hingga kami pun tertawa pula. Beberapa pria ada yang melirik ke arah kami, hmmm hal ini sepertinya bukan asing lagi ya.

Kami pun menikmati sajian McDonald's tersebut sambil memandangi bangunan Masjidil Haram. Kebetulan sekali McD berada di lantai atas sehingga bisa makan dengan view yang indah. Saya pun tidak bisa menghabiskan semuanya karena porsi cukup besar bagi saya seorang diri.



Sepertinya memang tidak ada menu nasi dan diganti dengan kentang. Namun minuman yang dipilih saat itu jus jeruk dikarenakan cuaca cukup panas siang itu di tanah suci. Beribadah tetap dilakukan namun mencoba hal baru di sekitarnya juga tidak ada salahnya donk.

Ini menjadi pengalaman pertama saya bisa makan McD di tanah suci karena awalnya berfikiran bahwa tidak ada makanan dari Amerika di tanah Arab. Sebelumnya pernah makan McD di Malaysia, Singapura, Thailand dan Qatar. Saat di Turki dan Dubai tidak berkesempatan coba McDonald's nya, sepertinya nanti akan kembali lagi dan mencobanya. Bagaimana dengan kalian? Apakah pernah coba aneka fast food di negara lainnya?














 Pernahkah melihat begitu banyak yang bepergian umroh maupun haji itu orang-orang yang sudah tua? Bagaimana perasaan melihat sosok-sosok tersebut yang sudah kesulitan berjalan di tanah suci? Tentu tidak ada yang salah mau usia berapapun untuk berangkat umroh. Namun, alangkah lebih baik jika bisa bepergian saat masih muda? kenapa? Yuk baca selengkapnya artikel ini.

Perlu diketahui pula bahwa umroh ini bukan saja ibadah yang membutuhkan uang. Tetapi sebagai jamaah yang akan melaksanakan ibadahnya diperlukan fisik yang masih kuat. Energi semangat sangat dibutuhkan untuk bisa mengikuti serangkaian kegiatan dalam ibadah umroh.

Dalam hal ini, bukan berarti tidak boleh umroh usia lanjut. Atau mungkin ada yang memberi perspektif lainnya bahwa bagaimana jika duitnya baru ada ketika sudah tua. Tentu bukan kita yang berkehendak atas segala hal dalam hidup ini. Namun lebih baik jika dipersiapkan sejak awal dan memang diniatkan untuk bisa sampai ke tanah suci sejak sekarang.



Pengalaman Saat Umroh

Kenapa saya membahas mengenai usia saat berangkat umroh? Hal ini dikarenakan sudah melihat langsung begitu sulit melakukan rangkaian ibadah saat umroh jika sudah tidak kuat lagi. Menggunakan kursi roda memang tidak salah tetapi pastinya akan lebih lambat pergerakannya. Atau jika sudah terlalu tua akan mudah kelelahan saat mau tawaf maupun sa'i.



Saya memperhatikan beberapa jamaah dari rombongan kami pun banyak yang harus ditungguin oleh jamaah lainnya karena sudah susah berjalan. Atau ada pula yang terus merangkul karena sudah kesulitan berjalan sendiri.

Intinya bukan mengenai usia tua tetapi melihat beberapa hal tersebut semakin memantapkan hati bahwa memang bersyukur sekali ketika kita bisa berangkat umroh usia muda. Selain itu, kita pun bisa memantapkan hati untuk bisa kembali lagi berkali-kali karena kondisi fisik yang masih bisa melakukan perjalanan kesana.

Jika Masih Muda, Bisa Apa?

Menurut saya, jika masih muda pun kita bisa lebih aktif melaksanakan rangkaian ibadah sunah lainnya di tanah suci. Ketika berangkat umroh dengan fasilitas biasa pastinya mendapatkan hotel yang tidak dekat dengan Masjid Nabawi maupun Masjidil Haram. Kita harus berjalan beberapa kilometer sehingga bisa mencapai kedua masjid tersebut.

Bayangkan jika sudah berusia begitu lanjut maka merasa lelah berkali-kali pulang pergi ke hotel. Sekali lagi, tentu tidak ada yang salah dengan namanya usia. Kita tidak pernah tahu kapan tergerak hati untuk berangkat dan rejeki datang menghampiri. Namun ini untuk memotivasi kawan-kawan yang masih muda.

Jika masih muda tentu lebih banyak aktifitas yang bisa dilakukan. Memang jika sakit di Indonesia ada beberapa yang mengatakan memang sehat saat berada di tanah suci. Atau orang tua yang tidak kuat bisa berusaha menjadi kuat selama disana. Namun, poinnya tetap jika masih muda pasti akan berbeda energi yang dimiliki untuk bisa beraktifitas selama di tanah suci.

Nah, kali ini saya hanya ingin memotivasi kawan-kawan melalak cantik agar berangkat umroh saat masih muda. Jika kalian sudah meniatkan sejak dini maka InsyaAllah akan diberikan kemudahan dan jalan oleh Allah SWT.



Sejak usia muda sudah mengalokasikan dana untuk umroh maka nantinya akan dimudahkan membayar segala biaya keberangkatan. Yuk kita pasti bisa umroh usia muda dan yakin saja bahwa tidak ada yang enggak mungkin jika sungguh-sungguh berusaha dan punya kemauan yang kuat untuk beribadah.















 Bepergian dalam melaksanakan ibadah umroh pasti tidak lengkap rasanya tanpa membawa buah tangan untuk sanak saudara, kerabat, sahabat maupun orang-orang terdekat. Biasanya sebelum pergi sudah ada saja yang menitipkan pesan agar dibawakan oleh-oleh dari tanah suci.

Beragam pilihan oleh-oleh bisa dibeli di Mekkah dan Madinah. Namun, apa saja yang dibeli dikembalikan lagi kepada jamaah sesuai dengan isi kantongnya. Ada yang suka membeli perhiasan dari Arab Saudi namun tentunya tidak bisa dijual kembali di Indonesia. Beberapa suka pula membeli beragam coklat, kurma maupun pakaian seperti jubah atau kaftan.



Ketika saya umroh beberapa bulan lalu, ustadz maupun teman-teman sesama jemah menyarankan beli oleh-oleh di Madinah saja karena harganya lebih murah dibandingkan di Mekkah. Tetapi tentunya ini dikhususkan untuk beli barang-barang yang tidak mudah membusuk atau butuh waktu lama masa habisnya seperti pakaian, sajadah, aneka coklat atau produk makanan yang memang tidak cepat habis berlakunya atau busuk.

Kenapa Beli di Madinah?

Sebagai jemaah yang baru pertama kali berangkat umroh maka saya sangat butuh informasi seperti ini. Hal ini dikarenakan perlunya mengalokasikan dana yang dimiliki untuk membagi jumlah sanak saudara maupun teman yang mau dibawakan oleh-oleh.



Jika sudah tahu tempat yang murah maka lebih baik dibeli terlebih dahulu di kota Madinah. Kami pun beli beberapa items seperti coklat, permen, kismis dan beberapa pakaian. Memang harganya lebih murah karena sejak awal dibuka harga tidak terlalu tinggi. Beruntungnya belanja bersama ustadz yang menjadi pembimbing kami sehingga lebih paham sistem belanja warga lokal.

Harga yang memang lebih murah ketika sudah dibandingkan dengan di Mekkah. Saya akhirnya beli beberapa pakaian pula di Mekkah dan harganya melambung tinggi. Kurang tahu apakah itu dikarenakan kualitas yang jauh lebih bagus atau bukan. Memang bahan kainnya tebal tapi rasanya jika untuk beli oleh-oleh dalam jumlah banyak lebih baik dapat harga yang lebih murah sih.

Beli Apa di Mekkah?

Berhubung sudah sampai di Mekkah maka tetap ada oleh-oleh yang mau dibawa dari sini. Nah, sejak awal saya berfikir untuk belanja di Mekkah saja karena tidak mau membawa barang terlalu banyak dari Madinah menuju Mekkah. Ternyata sebenarnya lebih murah belanja di Madinah saja sih dan barang juga kan berada di dalam bus ya.

Nah, hal yang utama saya beli dari Mekkah adalah kurma karena ini menjadi penghasil utama yang terkenal dibawa dari tanah arab. Sebelumnya kami memang ke kebun kurma di Madinah tetapi saya tidak beli disana karena memikirkan perjalanan yang masih beberapa hari lagi menuju Mekkah.

Kurma pun dibeli di Bin Dawood dengan kemasan yang bagus dan sudah dilumuri wijen. Rasanya pun lebih enak meskipun harganya juga termasuk tidak murah. Selain beli kurma, saya pun beli sajadah diberi tulisan nama untuk beberapa teman dengan harga yang tidak sampai 40 ribuan per item.

Tentunya titipan bukan hanya itu saja, beberapa sepupu pun sudah mengingatkan agar tidak melupakan oleh-oleh untuk mereka. Saya pun membelikan aneka aksesoris yang bisa dibeli di serba 3 riyal. Memang termasuk murah jika hanya bayangkan angka 3 tersebut namun sesungguhnya termasuk kategori mahal untuk barang-barangnya.



Kalian termasuk yang suka belanja dimana? Mekkah atau Madinah? Pastinya kita semua punya preferensi masing-masing sih disesuaikan dengan budget dan kebutuhan yha.











Sebelum berangkat umroh tahun 2022 lalu, saya suka mencari informasi berbagai hal tentang umroh termasuk tempat membeli oleh-oleh. Ternyata banyak youtuber yang mengulas tentang Bin Dawood sehingga membuat penasaran ingin langsung melihat di Mekkah dan Madinah. Apa sih Bin Dawood ini?



Well, awalnya saya pikir hanya sekedar menjadi tempat penjualan oleh-oleh saja. Namun ternyata memang sebuah supermarket yang banyak menjual beragam hal dengan harga yang masih masuk di kantong pula.

Sejak tiba di Madinah, sudah bertanya tentang Bin Dawood ke pak ustadz pembimbing ibadah umroh kami. Begitu pula ketika ngobrol dengan teman-teman seperjalanan yang sudah pernah umroh sebelumnya. Mereka pun merekomendasikan untuk mencari oleh-oleh makanan atau sekedar ingin coba cemilan lokal juga bisa ditemukan di Bin Dawood.



1. Beli 7 Days Croissant Aneka Rasa

Nah, saya akan bercerita pengalaman saat memasuki Bin Dawood ini pertama kali di kota Madinah. Saat itu, kami sedang jalan-jalan bersama ustadz pembimbing dan langsung saja meminta dibawa ke Bin Dawood. Alasannya adalah ingin cari roti seven days yang hits itu lho. Tentunya akan mudah dicari di Bin Dawood karena supermarket yang besar.



Varian rasa yang lebih beragam bisa ditemukan di Bin Dawood, bukan hanya rasa biasa pada umumnya saja. Tetapi saya pun beli aneka rasa lain yang akan dinikmati di kamar hotel nantinya. Ingin beli lebih banyak untuk dibawa pulang ke Indonesia namun lebih baik beli di Mekkah saja agar tidak terlalu kelamaan disimpan dalam koper.

Harga untuk croissant ini akan lebih murah jika beli satu box sih yang mana isinya sekitar 6 karena ada promo isi 5 plus 1 sehingga totalnya ada 6 bungkus. Saat di Madinah, saya hanya beli eceran dengan beragam rasa saja. Saat sudah di Mekkah langsung beli beberapa box untuk dibawa pulang ke Indonesia. Harganya sekitar hampir 10 ribuan untuk satuannya dan seingat saya sekitar 40 ribuan untuk per box.

2. Beli Aneka Coklat

Penggemar coklat mana suaranya? Well, kalian bisa memasukkan Bin Dawood juga deh untuk mencari coklat. Saya pun menemukan beragam brand coklat dengan bermacam bentuk pula. Ini sih memang puas memilih deh karena banyak pilihannya disesuaikan pula dengan budget yang mau dikeluarkan. Sebut saja beli Cadbury, Nutella B ready dan masih banyak jenis lainnya.

3. Beli Kurma

Kenapa beli kurma di supermarket? Nah, memang lebih murah atau lebih seru bisa beli langsung di kebun kurma. Tetapi saya tetap beli kurma juga di Bin Dawood karena menemukan yang sudah dibaluri dengan wijen. Rasanya semakin gurih pastinya karena saya beli dua box untuk dinikmati selama di Indonesia. 

Beragam kemasan lainnya juga ada kok, saya dan teman perjalanan banyak yang beli kurma disini aja. Dengan aneka pilihan kemasan dan harga bisa disesuaikan dengan selera sih dan isi kantong pula tentunya.

4. Beli Snacks

Jauh ke Arab beli snacks? Ih ngapain sih, mungkin itu yang bakalan diucapkan oleh beberapa teman. Hmm, tentu snacks dengan rasa yang berbeda donk. Jika rasa rumput laut, ayam panggang pasti sudah biasa. Kali ini, saya beli snacks dari brand yang sudah ada di Indonesia tapi varian rasa yang tidak ada donk. Sebut saja rasa kurma dan olive untuk brand Lays yang pastinya belum pernah saya temukan di Indonesia sih.



Selain itu, saya pun beli beragam snacks lainnya dari brand berbeda. Tentunya ini untuk dinikmati di hotel sih. Eh, tetapi akhirnya ada juga yang dibawa pulang ke Indonesia termasuk pop corn rasa caramel yang nikmat banget. Nyesal ketika cuma beli satu bungkus doank ih.

5. Beli Parfum

Nah, untuk parfum ini sih memang saya tidak beli di Bin Dawood. Tetapi teman-teman yang bepergian pada hari itu ke Bin Dawood belanja parfum sih. Harga terjangkau yang akhirnya membuat mereka beli parfum. Saat itu, saya belum berkeinginan beli parfum sehingga tidak ada membawa satu pun dari Bin Dawood. Harga parfumnya pun bervariasi lho, ada yang sekitar 20 ribuan juga dengan isi lumayan banyak.

Well, tentunya masih ada banyak lagi yang dijual di Bin Dawood donk. Beragam kebutuhan sehari-hari termasuk buah dan sayuran juga ada disana. Yogurt atau susu serta keju pun tersedia donk. Saya juga beli beberapa items lainnya dari sana. Bin Dawood ini memang sangat familiar baik di Mekkah maupun Madinah. Pastikan kamu singgah juga disana saat mengunjungi Arab Saudi yha.










 Pengalaman umroh 2022 lalu masih meninggalkan banyak kesan dan memori yang tidak begitu mudah terlupakan. Banyak yang penasaran cerita pengalaman umroh beberapa bulan yang lalu itu. Hanya saja, saya pun masih mengumpulkan niat dan beberapa kepingan cerita agar tersusun lebih menarik dan buat kawan melalak cantik lebih tertarik membacanya.

Well, kali ini mau bahas cerita ngopi di Madinah. Sebelum umroh, saya membayangkan bahwa tidak ada produk asal Amerika di Saudi Arabia. Namun ternyata dugaan salah karena sudah ada beberapa Starbucks store di beberapa kota di negara Arab. Saya pun sudah coba kopinya di dua kota yang berbeda, nantinya akan diulas secara terpisah saja.

Berbicara tentang Starbucks memang sudah cukup dikenal donk. Jaringan kedai kopi yang besar dan sudah banyak tersebar di berbagai negara seluruh dunia. Saya pun sudah coba pula di beberapa kota lainnya terutama untuk Starbucks Medan. Hampir semua store yang ada di kota Medan sudah pernah dikunjungi, bahkan untuk Starbucks Reserve Medan juga lho. Kalian bisa baca pada artikel Nongkrong Sendiri di Starbucks Reserve.



Cerita Ngopi di Starbucks

Awal mula bisa singgah di kedai kopi Starbucks yang ada di Madinah ini adalah saat bertemu kawan sesama jamaah yang ternyata hobi ngopi. Kakak ini sebut saja Kak Nov begitu bersemangat ngopi sejak berada di bandara Soetta. Saya sudah memperhatikan sejak awal mau keberangkatan meskipun pada saat itu belum saling kenal. Pemantauan hanya sebatas melihat cangkir Starbucks yang dipegang kesana kesini.

Setelah tiba di bandara Dubai, saya pun bercerita mau coba Starbucks yang ada di kota tersebut. Namun, saat tiba sudah tengah malam yang artinya bukan waktu tepat untuk nikmati kopi. Nah, saat keesokan harinya, saat kembali ke bandara sebelum ke Madinah, kami sudah masuk melewati bagian imigrasi yang artinya tidak bisa lagi donk menuju store Starbucks yang ada di luar.

Finally, kami pun merencanakan untuk ngopi di Arab Saudi saja. Ternyata, ada kedai kopi Starbucks di Madinah yang lokasinya pun tidak jauh dari Masjid Nabawi. Keputusan pun dibuat untuk berkeliling sepulang shalat, tentunya sambil berjalan-jalan melihat keindahan kota Madinah.

Akhirnya kami pun memutuskan melihat toko pakaian seperti H&M yang juga berada satu gedung dengan gerai Starbucks. Well, ternyata ada dua Starbucks di sekitar kawasan tersebut. Hanya saja dikarenakan cuaca panas siang itu maka kami memutuskan untuk naik ke Starbucks yang berada di lantai atas saja.

Sebuah pengalaman baru pastinya bisa nikmati Starbucks di kota berbeda bahkan negara baru yang pertama kali dikunjungi. Nah, apalagi di tanah Arab lho! Awalnya membayangkan bahwa tidak akan ada produk Amerika di negara tersebut.



Apakah Ada Hal Berbeda?

Dari segi varian minuman dan aneka cake sih tidak jauh berbeda, hanya ada beberapa saja yang menunya ada di Indonesia tetapi tidak ada di Saudi. Melihat jajaran cake yang terpampang di stelling pun hampir mirip semua kok. Pastinya paling mencolok yang berbeda adalah para pengunjungnya, sudah jelas terlihat wajah para warga lokal. Kegantengan maksimal terpampang nyata di hadapan saat sedang mengantri untuk memesan. Ada juga anak perempuan cantik ikut antri bersama kami dan tentunya jadi rebutan teman jamaah lainnya untuk diajak berfoto bersama.




Dari segi suasana pastinya juga beda sih karena suara yang terdengar lebih banyak berkomunikasi dengan bahasa Arab. Keriuhan pun terdengar syahdu dengan intonasi dan aksen khas Arab. Pastinya suasana ngopi makin asik deh melihat yang ganteng ngobrol dengan tampang menyejukkan untuk dipandang berlama-lama.

Harga Starbucks di Madinah

Beragam makanan dan minuman yang dijual masih hampir mirip dengan yang ada di Indonesia. Namun, menurut saya untuk harga masih ada perbedaan sih meskipun tidak terlalu jauh. Disana memang lebih mahal sih, ini pastinya efek kurs juga. Biasanya pegang uang rupiah saja, eh ini pembayaran sudah pakai Riyal. Bayangin aja 1 Riyal sudah Rp 4.400 lho! Secangkir Starbucks masih dapat Rp 50.000 di Indonesia dan di Madinah bisa sampai Rp 100.000.

Overall, ini bukan tentang harga sih. Bagi saya yang memang hobi melakukan perjalanan dan mencoba banyak hal baru maka ini bukan menjadi sebuah permasalahan utama.  Suasana berbeda dengan sentuhan tangan yang beda pula maka dapat dijadikan sebuah kenangan dari perjalanan umroh di Madinah. 



Well, apakah kalian punya pengalaman ngopi juga di negara lain? Yuk share ceritanya di kolom komentar bawah ini!












Newer Posts
Older Posts

Total Tayangan Halaman

HELLO, THERE!


Hello, There!
Hello, There!
My name is Ririn Famur Wandes Rahayu Lubis. I am from Medan, North Sumatera, Indonesia.

Find More



LET̢۪S BE FRIENDS


recent posts

Labels

Blogger Medan Cafe Medan English Article Lifestyle Blogger Review Cafe Solo Backpacker Tips Melalak Cantik Tips Traveling Wisata Asia Tenggara Wisata Indonesia

Blog Archive

Postingan Populer

  • T-Garden Medan,Resort and Ranch Instagramable ala Bali
    T-Garden Medan Resort and Ranch menambah daftar tempat wisata baru yang santai dengan konsep nuansa kekinian ala Bali yang instagram...
  • Pengalaman Pertama Nge-Grab ke Kualanamu International Airport
    Rasa bahagia dan syukur tak terhingga dihaturkan kepada Sang Pencipta sejak membaca sebuah email pengumuman yang menyatakan bahwa aku te...
  • Asian Make Up with PIXY TWC Cover Smooth and PIXY Lip Cream
    Setiap wanita selalu ingin tampil cantik dan mempesona. Definisi cantik dari setiap wanita pun berbeda-beda,begitu juga kaum lelaki y...
  • Menikmati Wisata Seni 3D Art Magic Eye Museum Kawasan Bandara Kualanamu
    Menikmati wisata seni 3 dimensi di hari libur memang menyenangkan dan semakin seru apabila dinikmati bersama keluarga, para sahabat mau...
  • Imajinasi, Creativity, dan Teknologi Ciptakan Konten Kreatif Masa Kini
    Kehidupan manusia melalui banyak proses yang tidak sederhana. Manusia yang diciptakan juga berproses hingga akhirnya kembali lagi ke s...

Community

selebgram medan

Intellifluence Trusted Blogger


 

Created with by BeautyTemplates | Distributed by blogger templates