Jalan Sendiri vs Ikut Tour, Pilih Mana?

by - Januari 25, 2023

Jalan sendiri maupun ikut tour pastinya ada sisi kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berbicara mengenai traveling pastinya setiap orang punya cara tersendiri untuk membuat liburannya menjadi menyenangkan.




Mau menyiapkan segala sesuatunya sendiri maupun ingin diurus orang lain itu kembali ke selera pula. Kita tidak bisa memaksakan orang yang satu untuk ikut cara kita karena sudah ada preferensi masing-masing.

Ada pejalan yang memang suka urus semua secara mandiri, mulai dari budget yang harus disiapkan, itinerary dan bagaimana akhirnya berinteraksi dengan masyarakat setempat. Nah, ada pula yang lebih suka semua diurus agen termasuk mulai dari passport, visa sampai segala kebutuhan perjalanan.




Terkadang memang bisa dilihat dari sisi ekonomi, misal dengan mengurus segala sesuatu sendiri bisa lebih murah karena tidak mengeluarkan biaya tip tambahan. Atau ternyata ikut tour lebih murah dikarenakan biaya yang dikeluarkan sudah patungan. Lalu, bagaimana dengan kamu? Apakah termasuk tipe suka jalan sendiri atau ikut tour?

Well, pastinya saya pun akan membagikan pengalaman saat traveling dengan jalan sendiri vs ikut tour karena sudah mencoba keduanya baik ketika liburan dalam negeri maupun luar negeri. Memang merasakan langsung jalan sendiri dan ikut tour sehingga jika ditanya salah satu saja maka akan muncul jawabannya.




Jalan Sendiri vs Ikut Tour


Yuk kita bedah satu persatu agar lebih dapat sisi kelebihan dan kekurangan dari kedua gaya liburan ini. Cek selengkapnya di bawah ini:

Traveler Mandiri (Jalan Sendiri)


Traveler mandiri ini bukan berarti hanya seorang solo traveler ya, bisa juga sekelompok orang yang melakukan perjalanan namun tanpa bantuan agen. Semua persiapan hingga proses dalam perjalanan diurus dan dilakukan secara mandiri. Apa saja sih kelebihan dan kekurangannya?

1. Fleksibel 

Ngobrolin fleksibel maka cocok sekali dengan para pejalan mandiri ini. Kenapa gitu? Karena traveler mandiri ini enggak perlu pusing berfikir biaya yang harus dikeluarkan dalam nominal yang besar. Tentunya bisa disesuaikan dengan gaya liburannya, tempat apa saja yang mau dikunjungi, tidur dimana enaknya sehingga dananya pun bisa mengikuti hal-hal tersebut.

Beberapa kali sudah liburan sendiri dan pernah pula bareng teman memang merasakan fleksibel budget dan waktu pula. Sudah sejak awal bisa tentukan nginap dimana, mau makan apa saja seharian atau ketika saya dan teman mencari penginapan on the spot. Kami bisa menyesuaikan dengan situasi saja tanpa harus terpaku pada itinerary yang dibuat.

2. Bebas 

Kenapa bebas? Bukan berarti bebas ini negatif ya namun justru bermakna bahwa bisa lebih memilih mau kemana aja, foto berapa lama di suatu spot, atau mau makan dimana aja. Dengan lakukan secara mandiri maka bisa pilih sesuka hati. Itinerary yang dibuat pun mengikuti kemauan sendiri tanpa pusing dengan waktu yang terburu-buru.

Saya merasakan sekali ketika liburan sendiri ini bisa habiskan waktu yang lama untuk makan di sebuah restoran, berfoto di sebuah landmark yang antriannya panjang atau bisa pergi tidur maupun bangun kapan saja. Paling seru sih bisa ngobrol dengan warga lokal karena menjelajah pun tanpa guide sehingga bisa sambil tanya informasi di perjalanan.

3. Butuh Riset

Bisa dikatakan bahwa para pejalan mandiri harus rajin untuk riset, hal ini tentu sangat dibutuhkan untuk mulai perjalanan. Jika kamu berkeinginan menjelajah sendirian maka sangat perlu cari informasi yang detail tentang tempat yang akan dikunjungi. Bisa saja langsung pergi namun hal itu tentu sangat beresiko termasuk jika ada kejadian yang bisa terjadi di luar rencana.

Sejak awal melakukan perjalanan mandiri, tentu saya harus siap mengalokasikan waktu untuk riset. Segala macam blog dibaca demi menggali informasi, ikut forum traveler yang sudah ada topik pembahasan dari kota atau negara tujuan yang mau dikunjungi.

4. Miliki Tanggungjawab Sendiri

Namanya liburan mandiri maka segala tanggungjawab dimiliki oleh diri sendiri. Begitu pula ketika bepergian beberapa orang secara bersamaan tanpa tour. Jika ada hal-hal yang terjadi maka harus mampu menyelesaikan sendiri. Cari informasi yang dibutuhkan dalam pemecahan masalah.

Saya pernah bersama teman bepergian bersama-sama maka kami pun harus bertanggungjawab jika ada yang bangun kesiangan dan ketinggalan bus. Atau harus menjadi lebih lama waktu yang dibutuhkan untuk antrian karena datang terlalu lama ke sebuah tempat wisata. Selain itu, ketika ketinggalan pesawat juga harus bisa cari tahu informasi apa saja yang perlu dilakukan karena saya pun pernah lho tidak jadi berangkat alias tertinggal pesawat.

Traveler Ikut Tour (Rombongan)

Tidak ada yang salah jika lebih suka semua sudah ada yang urus lho. Saya juga termasuk yang pernah bepergian dengan tour baik dalam negeri maupun luar negeri. Hanya saja itu dikarenakan tempat tujuan lebih murah jika rombongan tour. Atau sebuah negara lebih mudah memberikan visa ketika melalui jasa agen perjalanan.




1. Duduk Manis Saja

Kenapa cuma duduk manis saja? Lha semua sudah dibantu oleh agen dari perusahaan tour. Cukup mengirimkan dokumen yang dibutuhkan beserta duit biaya perjalanan. Pastinya enggak capek secara emosional juga karena hanya menantikan jadwal dari tour. Jika urus sendiri sudah pasti waktu habis riset sana sini deh. Bisa buat suntuk juga jika belum ketemu apa yang dicari informasinya.

2. Lebih Aman

Kenapa lebih aman? Sudah pasti donk. Hal ini dikarenakan semua sudah ada tour leader yang akan bantu urus sana sini. Dalam perjalanan sudah pasti beramai-ramai, tidak perlu takut kesepian. Makin banyak kenalan dari grup open trip yang diikuti. Naik turun bus atau transportasi umum sekalipun tetap lebih aman karena sudah ada yang menanggungjawab.

3. Tidak Bebas

Well, ini adalah alasan saya kurang suka ikut tour. Sebagai sagitarius sang petualang yang suka kebebasan maka poin ini sangat dibutuhkan. Berdasarkan pengalaman sih memang waktunya sangat terikat. Baru saja mau foto di sebuah spot, eh sudah harus pindah lagi ke tempat lain. Padahal masih harus sabar antrian yang panjang untuk berfoto.

Selain itu, tentunya sudah harus ikuti jejak tour leader, mana saja spot yang harus dikunjungi,restoran mana yang akan dijadikan tempat makan atau harus berapa lama stay di sebuah hotel. Bagi saya memang kurang cocok ikut open trip namun tetap perlu di tempat-tempat tertentu yang sulit dijangkau diri sendiri.

4. Lebih Hemat

Dalam hal ini adalah pembelian tiket pesawat yang biasanya jika melalui agen perjalanan hitungannya bisa lebih murah lho. Saya sendiri memperhitungkan saat berangkat umroh plus Dubai tahun 2022 lalu. Jika dihitung satu persatu, untuk ongkos pesawat saja sudah mahal sih. Belum lagi hotel dan makan serta transportasi kesana kemari.

Intinya tipe traveler yang mandiri atau suka ikut tour ini bisa disesuaikan masing-masing. Jangan terlalu memaksa maunya mandiri atau harus ikut tour aja deh. Urusan budget boleh jadi pertimbangan dan gaya liburan kamu juga sehingga jangan galau lagi lebih suka mandiri atau ikut tour.

Saya sendiri lebih suka mandiri namun bukan berarti tidak mau ikut tour. Sudah pernah berwisata ke Pulau Mursala, Sibolga dengan ikut open trip. Kemudian umroh plus Dubai juga ikut tour kok. Semua saya sesuaikan dengan kebutuhan dan tempat yang saya tuju. Jika butuh visa yang ribet diurus sendiri maka lebih baik keluarkan budget lebih untuk lebih nyaman dan aman menikmati perjalanan. 














You May Also Like

17 Comments

  1. Masing2 ada plus-minusnya, ya. Aku kayanya ikut tur cuma ketika masih kecil. Sekarang lebih suka mandiri aja

    BalasHapus
  2. Saya pernah ikutan tour rombongan ke Aceh. Ya semua memang terbatas, saya harus ikuti itinerary yang diberikan. Masing-masing memang ada kelebihan dan kekurangannya sih ya... Tinggal kitanya aja cocok pilih yang mana

    BalasHapus
  3. Kalo aku sejauh ini lebih suka sendiri. Kecuali ke tempat2 yang agak susah kalo diakses sendiri baru ikutan tour. Cuma ya itu, emang jadinya nggak bisa santai selalu dikejar waktu hehe 😁

    BalasHapus
  4. Nah bener itu, sesuai kondisinya saja. Kadang saya juga ikut tour dan tidak jarang saya juga berangkat sendiri. Semua ada suka duka nya masing-masing sih ya

    BalasHapus
  5. dua-duanya ada kelebihan dan kekurangannya ya kak, kalau ikut tour enaknya banyak temen dan ditunjukkin hal2 yg belum kita tau, tapi kalau udah tau medannya jalan sendiri asik juga ya

    BalasHapus
  6. Pasti ada plus minusnya, Mbak. Saya jadi ingat dulu pernah ketinggalan kapal di Hongkong. Hampir nangis di dermaga saya 😵‍💫

    BalasHapus
  7. kalau saya lebih prefer jalan sendiri banyak ups and downsnya sih tapi lebih seru, namun ada juga momen dimana lebih memilih ikut tour jika akses ke tempat tujuan lumayan rumit dan jarang, dari sisi biaya sampai berkali-kali lipat kalau sendirian, jadi tergantung kondisinya, meskipun masih sangat jarang saya ikut tour

    BalasHapus
  8. Bener juga ya. Mungkin kalau liburan dalam negeri yang lokasinya nggak sulit jangkauannya. Kayak liburan kota gitu. Baiknya sendiri. Tapi kalau lokasinya agak sulit terjangkau, pakai agen perjalanan jauh lebih mudah dan aman. Oke deh.

    BalasHapus
  9. Kalau daku sepertinya traveling lebih pilih ikut rombongan dah, atau minimal berdua, soalnya suka iseng kalau sendirian haha.

    BalasHapus
  10. kalau saya lebih suka jalan sendiri tapi terorganisir mba
    jadi biasanya saya buat planning sendiri dengan cari tempat-tempat wisata yang berdekatan
    tapi kalau travelingnya keluar daerah lebih baik pakai jasa tour and travel dan berangkat bareng rombongan, cuma jangan rombongan yg pesertanya banyak biar gak ngaret, hehe

    BalasHapus
  11. belum pernah sih ikut tur kecuali jaman sekolah, hehe. kalau perjalanannya jauh, misal ke bromo, bali atau pulau komodo hingga luar negeri saya prefer ikut tur ya mengingat budget dan biasanya kalo tur gitu suka ada pemandunya kan. apalagi kalau ke luar negeri, amannya sih ikut tur. tapi kalo traveling lokal lebih enak sendiri

    BalasHapus
  12. Akuuu lebih suka sendiri fleksibel tidak di uber uber waktu jam 7 sudah di lobby hotel trs brkt ke destinasi yg dituju waktunyapun pendek juga.

    BalasHapus
  13. Sy lebih suka jalan sendiri kak, bisa menghemat budget dan lebih nyaman pula klu pngn jalan2 mau kemana aja.

    BalasHapus
  14. Seneng ikut tour aja kali ya..
    Karena selain masalah biaya, ada banyak kenalan dan sesama traveller yang tentunya bisa bikin perjalanan jadi tidak membosankan.

    BalasHapus
  15. Saya masih fifty fifty sih mbak kalau di suruh milih. Kalau pergi sendiri takut bingung mau kemana dan kalau kesusahan pasti gaada yang bantu, kalau pergi rombongan waktunya gak fleksibel banget tapi gak bosen karna ada temen. Memang pilihan terbaik itu ya perginya bareng pasangan, hihihihi tetep fleksibel dan gasendirian pastinya.

    BalasHapus
  16. Aku pernah ikut tur dan lebih sering jalan sendiri (nggak benar-benar sendiri juga sih, lebih suka sama suami). Cuma dari pengalaman, gaya travelingku ternyata "unik" (dengan kata lain seenaknya sendiri... hahaha). Makanya kayaknya lebih cocok jalan sendiri deh. Yah walau dalam kondisi tertentu ikut tur pun tak masalah.

    BalasHapus
  17. Aku sendiri kalo disuruh milih lebih suka jalan tanpa travel 😄. Seru sih bikin ITIN itu, dan jalan secara mandiri. Tapi memang ada kalanya aku pale travel, kalo memang negaranya ga memungkinkan untuk didatangi sendiri, cth nya Korut. Atau, aku ga punya temen utk travelingnya. Krn aku benci jalan solo Rin. Ga suka... Jadi kalo memang Raka ga bisa nemenin, atau travel mateki ga bisa juga, mau ga mau aku pake travel biar ga sendirian. Ntah kenapa buatku jalan sendirian ga enak. Kalo kata orang2 kan bisa kenalan Ama orang baru di sana. Tapi aku bukan tipe yg gampang akrab Ama orang yg aku ga kenal samasekali. Malah curiga yg ada 😅. Jadi mendingan pake travel kalo memang ga ada temen.

    BalasHapus

Hai, Kawan Melalak Cantik. Berbagi Cerita Disini,yhaa.