facebook twitter instagram linkedin
  • Home
  • Travel
    • Wisata Indonesia
    • Wisata Asia Tenggara
    • Wisata Turki
    • Wisata Dubai
  • LifeStyle
    • Beauty
    • Healthy
    • Fashion
    • Food
    • Hotel
  • Tips
    • Tips Traveling
    • Tips Finansial
    • Tips Kecantikan
    • Tips Kesehatan
  • English Article
  • About Me
  • Kontak Informasi

Travel Blog

 Pernah merasakan ramadan di negara orang? Pastinya kawan melalak cantik ada yang pernah dan ada pula yang belum. Sebelumnya saya hanya pernah berpuasa di kota lain,lebih tepatnya pulau Jawa. Itu terjadi lebih kuran 10 tahunan lebih yang lalu. Masa masih di bangku perkuliahan selalu ingin punya pengalaman yang seru. Kini saya pun mencoba lagi namun bukan saja dalam negeri namun sampai ke negeri jiran. Simak yuk ulasan pengalamannya dalam artikel berikut ini!



Pengalaman Ramadan di Negeri Jiran

Pada tahun 2018, saya sempat punya pengalaman sahur satu hari di Malaysia. Saat itu bulan Juni dan sedang ada perjalanan ke Kuala Lumpur dan Penang hanya sekedar untuk jalan-jalan. Nah, jadwalnya ternyata mendekati ramadan namun hanya satu hari saja merasakan puasa disana. Tentu tidak ada hal yang terlalu istimewa karena cuma satu hari.

Saat itu, hanya merasakan sahur sendiri di rumah teman yang bukan beragama islam. Ia pun tidak tinggal di rumahnya tersebut karena memang rumah itu hanya untuk orang-orang traveler yang sedang main ke daerahnya. Saya pun hanya sahur dengan satu buah apel dan minum susu sari kurma yang dibeli di AEON Mall.

Puasa Pertama di Hat Yai, Thailand

Sesungguhnya tidak pernah membayangkan atau merencanakan untuk berpuasa di Thailand. Membayangkan banyaknya masyarakat yang tidak beragama islam disana tentu langsung berfikir sulitnya mencari makanan untuk sahur. Tetapi saya pun teringat bahwa ini Thailand Selatan yang masih berdekatan dengan Malaysia sehingga lumayan banyak warga muslimnya.

Awal cerita, saya hanya ingin bepergian ke Penang dan menghabiskan beberapa hari saja seperti biasa. Namun, jumlah hari libur anak sekolah pada awal ramadan sekitar 1 minggu. Oleh karena itu, saya pun memutuskan untuk merasakan puasa di Penang beberapa hari lagi. Ternyata setelah berbicara dengan seseorang disana, ia menyarankan untuk pergi ke Thailand terlebih dahulu agar kami punya waktu untuk berbuka puasa bersama di Penang.

Saya pun akhirnya memutuskan untuk pergi ke Hat Yai lebih awal dan kembali lagi ke Penang pada hari puasa pertama. Nah,itulah pengalaman pertama memikirkan beli makanan untuk sahur. Posisinya saya mengambil penginapan di dormitory yang mana di dalam ruangan terdiri beberapa orang. Syukurnya pada malam itu hanya ada satu orang perempuan namun saya tidak melihat ia juga bangun untuk sahur. Mungkin sedang tidak berpuasa atau memang bukan beragama islam. 

Bangun sahur dalam kegelapan karena semua lampu sudah pasti dimatikan di hostel tersebut. Saya pun membawa smartphone dan menghidupkan senter menuju ruang dapur. Sudah ada makanan yang saya letakkan pada malam hari sebelumnya. Sempat bingung mau pilih menu apa karena menyesuaikan agar makanan tidak basi. Syukurnya ada penjual nasi dan telur dadar di dekat hostel sehingga saya beli pada malam hari dan menyimpan di dapur.




Tentunya sangat tidak menyenangkan nikmati makanan sahur sendirian dengan pencahayaan remang-remang. Air mineral memang ada disediakan hostel tetapi saya pun lebih memilih beli di Seven Eleven. Saya pun memperbanyak minum saja karena mau ada perjalanan balik ke Penang pada hari tersebut. Suasana ramadan memang tidak terlalu terlihat di kawasan tempat saya tinggal tetapi sudah tampak di mall dengan adanya bazaar-bazaar menjual makanan dan pakaian.

Hal sederhana yang dialami tetapi memang menyenangkan dan memberikan kesan. Hari sebelumnya menjelang ramadan, Saya masih sibuk berkeliling Central Festival Hat Yai. Ada beberapa fashion items yang dibeli untuk baju baru dipakai saat buka bareng ramadan dan acara saat lebaran.

Tidak hanya cerita tentang ramadan di Hat Yai saja, saya pun punya pengalaman sahur dan berbuka di Penang, Malaysia.  Serta ada cerita seru ketika menjelajahi bazaar untuk mencari kuliner yang lezat tersedia saat ramadan.

Hunting Kuliner Buat Berbuka di Penang, Malaysia 

Sahur puasa pertama dilakukan di Hat Yai dengsn sembunyi-sembunyi karena orang-orang sedang tidur. Nah, saya sudah berada di Penang, Malaysia untuk berbuka di puasa pertama ini. Pilihan menu berbuka tentu lebih beragam daripada makanan untuk sahur. Sore hari tiba di Penang, saya pun langsung menuju apartemen dan membersihkan diri lanjut hunting kuliner di Queensbay Mall. 

Selalu bepergian ke mall tersebut karena memang paling terdekat dari apartemen. Ongkos naik ojek mobil online pun sekitar RM 5 saja. Memang bisa naik bus tetapi mau turun dan keluar dari kawasan apartemen yang membuat malas terutama kawasan yang memang asing.

Saya pun segera menuju Queensbay Mall dimana waktu berbuka pun sudah mendekat. Sekitar 40 menitan lagi menjelang waktu buka, saya pun segera mencari Queens Hlall karena disana sudah pasti banyak makanan dan minuman yang bisa dipilih.

Memilih Pad Thai dan Ice Milo

Ada begitu banyak food tenant di Queens Hall tetapi tetap kembali ke Thai Food deh. Awalnya sudah niat mau ke Turkish Food, nikmati shawarma atau kebab gitu. Namun, justru mundur teratur saat melihat staff nya yang bekerja ganteng semua. Bisa gitu kan? Iya, saya langsung enggak percaya diri aja gitu. Padahal sebelumnya pernah sendirian juga main ke Turki dan lebih banyak lagi lelaki ganteng yang diajak bicara.

Nah, menurut saya rasa Pad Thai ini kurang cocok di lidah sih. Entah efek puasa seharian makanya tidak terlalu selera mau makan. Biasanya makan masakan Thailand selalu happy dan habis bahkan makan Tom Yum sebelum ramadan disini juga porsi gede lho. Untuk harga masih kategori standard di mall sih sehingga tidak terlalu menghabiskan isi kantong.

Minuman praktis yang dipilih yaitu ice milo dengan harga yang juga murah. Sekitar RM 4.50 saja untuk 1 gelas yang bisa dinikmati sambil makan Pad Thai. Saya pun nikmati menu berbuka sendirian. Apakah merasa canggung? Tentu tidak karena ada juga pengunjung lainnya makan sendiri di Queens Hall ini.




Pergi ke Bazaar Ramadan Bayan Lepas

Hari pertama berbuka puasa hanya dihabiskan di mall saja karena dekat dengan apartemen dan sekalian mau belanja beberapa fashion items disana. Pada hari kedua,saya tentu tidak ingin cuma nikmati menu yang sama kembali maka mulai bertanya dengan kawan yang warga lokal Malaysia. Selain itu, mencari informasi juga di Google untuk referensi bazaar ramadan di Penang.

Pilihan jatuh ke Bazaar Ramadan Bayan Lepas yang memang lumayan jauh dari apartemen. Bahkan ongkos ojek mobil online saja hampir seratus ribu rupiah untuk sekali jalan. Dikarenakan ingin melihat aktifitas ramadan warga lokal maka ongkos bukan menjadi pertimbangan. Saya pun langsung mengecek di maps dan aplikasi ojek online. Sore itu langsung bergegas ke Bazaar Ramadan Bayan Lepas sendirian yang berada di Jalan Mahkamah, Kampung Perlis.

Ketika sudah tiba di lokasinya, mata langsung tertuju dengan ramainya masyarakat yang memenuhi bazaar ramadan tersebut. Saya pun mulai berkeliling untuk melihat aneka kuliner yang dijual. Jika membawa kemauan saja maka maunya bawa pulang semua dagangan disana.

Pemandangan pun cukup indah melihat adanya deretan perbukitan dengan bangunan tinggi apartemen yang berjajar. Saya menikmati sekali suasana ramadan di Penang ini apalagi mendengar warga berbicara bahasa lokal. Begitu pula saat saya mau membeli, pastinya penjual menggunakan bahasa Melayu yang saya banyak juga tidak paham. Beberapa kata tidak sama susunannya dalam kalimat sehingga membuat bingung. 

Bahkan sempat terjadi miss understanding karena saya kurang paham maksud penjualnya. Lebih baik gunakan Bahasa Inggris saja sih biar lebih jelas. Bukannya bermaksud apapun tetapi demi kemudahan komunikasi. Tidak semua kata yang ada di Bahasa Melayu Malaysia itu sama dengan Bahasa Indonesia.

Well, alhasil saya pun memborong beberapa menu makanan seperti nasi tomat, kue cucur, pulut inti, es asam boi, roti jhon dan bakso siram kuah bolognese. Tentunya semua tidak bisa habis dalam satu malam sehingga esok hari dinikmati lagi dan ada pula yang harus dibuang. Semua pengeluaran selama di bazaar tidak melebihi 150 ribu rupiah karena memang bazaar lokal yang murah meriah.




Sahur dan Buka Sendiri di Apartemen

Keesokan harinya merupakan hari terakhir berada di Penang pada trip kali ini. Sahur dan buka pun masih sendiri di apartemen. Makan sahur yang dipilih adalah roti jhon sisa beli di bazaar dan ternyata memang banyak sekali untuk dinikmati sendirian.




Berbuka pun hanya pergi ke Queens Hall lagi dan membeli minuman dingin. Makanannya saya nikmati beragam roti yang dibeli di Seven Eleven. Sebagai orang yang tidak bisa makan banyak maka sedikit pun menu sudah membuat kenyang.

Seandainya menikmati menu sahur dan berbuka beramai-ramai pasti lebih seru. Tetapi saya memang solo traveler lebih banyak lakukan aktifitas sendiri. Hanya sesekali bertemu dengan orang dan mengobrol atau jalan bareng menelusuri lokasi wisata suatu daerah. Gimana kawan-kawan? Masih semangat baca cerita liburan di Penang dan Hat Yai berikutnya?











 Siapa sih yang hobinya hunting kuliner saat traveling? Sepertinya kita wajib tosss bareng deh karena saya pun hobi banget cuma sekedar mau tahu rasa doank. Teochew Chendul Penang ini hampir sama dengan ais tangkap penang yang sudah sering dilihat keramaiannya tapi malas mau berhenti ikut antri. Akhirnya saya rasakan langsung saat trip Maret 2023 lalu. Memangnya ada apa sih dengan Famous Teochew Chendul Penang?



Famous Teochew Chendul Penang

Well, jika bisa saya katakan bahwa Teochew Chendul Penang ini memang legend banget deh. Bayangin saja usaha ini sudah berjalan sejak 1936 yang tentunya sudah puluhan tahun donk. Jalani usaha yang hampir 100 tahun dan masih bisa eksis bertahan itu merupakan suatu hal yang patut diacungi jempol lho.

Menurut saya, Teochew Chendul Penang ini memang salah satu dessert yang wajib dicobain ketika sudah melangkahkan kaki ke Penang. Cocok banget dinikmati pada siang hari yang mana Penang memang sangat panas. Saya sungguh tergiur siang itu hingga akhirnya mau antri membeli dan memutuskan untuk pesan 1 porsi yang dinikmati sendirian tentunya.



Kenapa Harus Coba Cendol Penang?

Kawan melalak cantik yang sudah sering ke Penang dan paham dengan cuacanya pasti langsung memikirkan minum es setiap siang hari. Sejak awal pertama kali saya ke Penang tahun 2016 selalu bayangin minum es disana namun minuman mainstream ini justru engga dibeli. Kenapa? Karena dulu masih malas bayangin mau antri. 



Well, padahal harus banget dicobain karena cuaca yang panas di Penang itu bisa disegarkan pula dengan Teochew Chendul Penang. Selain itu, tentunya kalian tidak ingin donk melewatkan kuliner wajib coba di Penang. Sudah jauh menyebrangi negara tentu harus tahu kuliner apa saja yang worth it dicobain agar ada kesan ketika pulang ke tanah air.

Apa Sih Komposisi Cendol Penang?

Bagi kamu yang sudah biasa beli es cendol di Indonesia pasti sudah membayangkan apa saja yang akan ada di Teochew Chendul Penang ini. Nah, menariknya itu es cendol ini dicampur dengan kacang merah. Ukurannya juga gede dan sudah empuk makanya ketika minum es ternikmati deh campuran cendol hijau, kacang merah dan santan yang harum dan segar.



Pilihan Menu dan Harga Teochew Chendul Penang

Ada beberapa pilihan menu lainnya yang bisa dipilih di Teochew Chendul dengan harga bervariasi pula. Untuk minum di tempat atau dibawa pulang juga punya harga yang berbeda. Awalnya saya berniat mau nikmati di tempat tetapi bayangkan terik matahari siang itu dan tidak ada tempat duduk maka memilih dibungkus saja.

Entah mengapa saya malas sekali nikmati makanan atau minuman sambil berdiri. Meskipun tidak masalah untuk sebagian orang namun itu engga berlaku bagi saya. Setelah melihat ke sekeliling dan tidak terlihat ada tempat duduk atau sekedar bebatuan yang bisa didudukkan maka pilihan terbaik dibungkus saja.


Harga 1 porsi es apapun dan dalam berbagai kemasan masih termasuk kategori terjangkau. Apalagi memang tujuan kita traveling kan? Biasanya kalau liburan itu ada budget untuk mencoba kuliner lokal. Nah, saya konversikan ke rupiah itu masih sekitar 15 ribuan lebih saja sih sehingga tidak buat kantong bolong,hehehhe.




GImana kawan-kawan? Apa nih dessert favorit kamu di Teochew Chendul Penang? Apakah suka pesan cendol doank seperti saya? Yuk ah komen di kolom komentar bawah ya!


Selama bulan ramadan ini tentunya selalu ingin menebar kebaikan demi menciptakan kedamaian dan bisa terus berbagi kasih dan kepedulian kepada orang banyak. Beragam aktifitas bermanfaat bisa dilakukan bersama-sama termasuk melaksanakan kegiatan buka bersama.

Saya baru saja mempelajari hal baru tentang makanan halal terutama mengenai label yang biasanya diletakkan pada makanan maupun minuman yang dijual di pasaran. Biasanya brand food and beverage ternama akan memajang logo halal agar masyarakat semakin percaya untuk beli dan konsumsi produk olahan yang dijual dari sebuah merk makanan dan minuman tertentu.


Sosialisasi Makanan Halal dan Buka Bersama HokBen


Semakin kesini memang ilmu pengetahuan dasar tentang makanan halal ini perlu sekali diketahui oleh kita sebagai konsumen. Mungkin kita akan berfikir bahwa semua makanan yang sudah go public itu wajib punya logo halal atau sudah bersertifikat.

Padahal sebenarnya tidak masalah jika sebuah usaha makanan tidak memiliki logo halal namun wajib memberitahukan kepada masyarakat luas apakah makanan atau minuman tersebut halal atau tidak. Pemberian informasi yang tepat kepada masyarakat itu yang paling penting agar keterbukaan dalam informasi.

Mengenal HokBen

HokBen hadir di Jakarta pada 18 April 1985, dibawah manajemen PT. Eka Bogainti, sebagai restoran siap saji bergaya Jepang di Indonesia. Sebagai merek asli Indonesia, HokBen memulai perjalanannya dari satu store di Kebon Kacang, Jakarta, kemudian tumbuh dan berkembang hingga memiliki lebih dari 353 gerai (data per 30 Maret 2023) di Pulau Jawa, Bali, Sumatera dan Kalimantan. Restoran HokBen memiliki Sertifikat Halal no. 00160048830908 dari MUI dan Sertifikat Sistem Jaminan Halal
No. HC182/LPPOMMUI-CVR/X/2021.

Restoran HokBen tersebar di Jabodetabek, Serang, Cilegon, Karawang, Bandung, Cimahi, Tasikmalaya,
Cianjur, Sukabumi, Purwakarta, Cirebon, Tegal, Semarang, Klaten, Purwokerto, Pekalongan, Salatiga, Cilacap, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Gresik, Jember, Malang, Denpasar, Lombok, Bandar Lampung,
Palembang, Prabumulih, Medan, Binjai, Dumai, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, Padang, Bukittinggi,
Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Balikpapan.

Layanan HokBen terdiri dari makan di tempat (Dine-in), pesanan dibawa pulang (Take Away), HokBen Delivery melalui 1 500 505 atau melalui pesan online di www.hokben.co.id, dan HokBenApps yang tersedia di Google Playstore & Apple Store, pesanan melalui kendaraan lewat (Drive Thru), acara ulang tahun (Birthday Party), serta pesanan dalam jumlah besar (Large Order). Tahun 2020, HokBen memperkenalkan konsep HokBen Kitchen, yakni oulet yang hanya melayani pesanan dibawa pulang (take away) dan delivery.

Diskusi Makanan Halal


Setelah berdiskusi mendapatkan banyak insight baru mengenai lembaga apa saja yang melaksanakan pengecekan kehalalan sebuah produk yang akan mendapatkan sertifikasi halal di antaranya yaitu:




1. Kementerian Agama (Kemenag)

Kemenag sebagai lembaga yang menerima pendafaran di awal dan akhir mengenai sertifikat karena atas nama negera makanya langsung  bersama Kemenag.

2. Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) yang turun langsung adalah auditor halal yang profesional untuk mengaudit tentang komposisi yang ada pada makanan. Biasanya setiap produk akan diperiksa satu persatu sesuai variannya.

Auditor itu cukup terbatas jumlahnya karena memang tidak mudah menjalani pekerjaan auditor yang harus benar-benar dalam memeriksa kehalalan sebuah produk. Di Sumut sendiri terdapat tidak lebih 50 orang auditor. Oleh karena itu, cukup lama prosesnya karena keterbatasan tenaga.

3. Komisi Fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia)

Apakah makanan itu halal atau tidak? Apakah fatwa itu benar atau tidak? Nah, itulah tugas MUI yang memeriksa dokumen dan tidak turun ke lapangan langsung dalam pengecekan karena sudah melalui tim auditor.



Buka Bersama di Hokben


Ini adalah pertama kalinya mampir ke HokBen Ring Road yang memang instagrammable banget lho. Sentuhan desain interior pun berbeda dengan cabang lainnya. Itulah mengapa HokBen ini masing-masing cabang ada khas berbeda. Menurut saya, HokBen Ring Road ini memang keren sih dan cocok untuk berfoto-foto juga.


Bisa dilihat dari berbagai furnitur yang digunakan pun disesuaikan dengan desain interior sehingga menambah kenyamanan para customer yang sedang makan dan minum di resto tersebut. Jika kalian mencari mushola tentu HokBen Ring Road ini juga menyediakannya sehingga setelah berbuka tidak perlu khawatir ketika mencari tempat untuk shalat.






Serunya kegiatan berbuka puasa kali ini karena selain bersama kawan-kawan blogger, juga ada rekan media. Sebelum adzan maghrib berkumandang, kami pun mendengarkan ceramah ustadz terlebih dahulu sambil mengingat kembali kajian pengetahuan agama yang dahulu pernah dipelajari di sekolah.

Oh ya, selain kegiatan ini, HokBen juga punya banyak kegiatan berbagi ramadan menarik lainnya. Dalam rangka menyambut hari jadi yang sudah berumur 38 tahun. HokBen menyambutnya dengan kegiatan share to love, love to share dimana berbagi keceriaan dengan 38 panti asuhan.

Kegiatan buka puasa bersama ini dengan lebih dari 1.900 anak-anak yatim dan kaum dhuafa. Kegiatan berbuka puasa bersama melibatkan 38 Panti Asuhan yang tersebar di 35 kota di wilayah Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Irma Wulansari selaku Marketing Public Relation HokBen menjelaskan, “Pada tahun ini, HokBen berusia 38 tahun, keberadaan HokBen di industri ini, tentunya tidak lepas dari peran serta para pelanggan setia dan masyarakat sekitar, yang senantiasa mendukung setiap kegiatan dan program yang kami lakukan. Sebagai bentuk rasa syukur, kami pun ingin dapat berbagi kebaikan bersama sekitar 1.900 saudara-saudara kita dari beberapa panti.

Paket HokBen Ramadan 

Saat kawan melalak cantik sedang main ke HokBen bisa banget memilih beragam paket HokBen yang tentunya bisa dipilih sesuai selera. Pilihan juga beragam lho apalagi jika membawa anak-anak juga pastinya akan menyenangkan buka puasa di HokBen. Berikut ini beberapa paket HokBen Ramadan yang bisa dipilih:

1. BENTO RAMADAN 1 (Chicken Teriyaki, Ebi Furai, Shrimp Roll, Chicken Karaage, Nasi, Salad, Teh Botol Sosro Harga 58.000,- (sudah termasuk pajak)
 
2. BENTO RAMADAN 2 (Chicken Curry Yaki, Ebi Fried, Egg Chicken Roll, Fried Dumpling, Nasi, Salad, Teh Botol Sosro) Harga Rp. 58.000,- (sudah termasuk pajak)



 
3. BENTO RAMADAN 3 (Beef Sukiyaki + Tofu, Tori No Teba, Chicken Korokke, Nasi, Salad, Teh Botol Sosro) Harga Rp 68.000,- (sudah termasuk pajak) 

4. BENTO RAMADAN 4 (Beef Teriyaki, Ekkado, Fried Chicken Tofu, Nasi, Salad, Teh Botol Sosro)
Harga Rp. 68.000,- (sudah termasuk pajak).



Oh ya, untuk semua paket sudah termasuk mendapatkan takjil Es Merah Delima yang segar dan cocok dinikmati saat acara berbuka puasa.

Gimana? Apakah sudah tertarik untuk berbuka di HokBen? Yuk bisa barengan nih!

















Siapa yang pernah nyobain ais tingkap di Penang? Terlanjur lelah membayangkan antriannya yang selalu panjang? Btw, kenapa sih namanya ais tingkap atau apa yang membuat antrian begitu panjang? Yuk simak ulasan pengalaman saya saat melalak cantik ikut antrian beli ais tingkap di Penang!

Nikmati Kesegaran Ais Tingkap Penang


Ais tingkap ini begitu populer di Penang sehingga begitu ramai yang mengantri demi satu cup minuman menyegarkan dahaga. Terutama dinikmati pada siang hari dengan cuaca Penang yang super panas. Minum satu cup sudah membuat hati tenang selama melakukan perjalanan seharian di Penang.




Apa Sih Ais Tingkap?


Awalnya saya berfikir bahwa namanya ais tangkap sampai akhirnya minum langsung di tempat. Entah sudah berapa kali mampir ke Penang tapi baru kali ini coba langsung ais tingkap. Sebenarnya sudah lama ingin mencoba tetapi selalu tidak kuat membayangkan antrian yang cukup panjang. Syukurnya beberapa waktu lalu ketika melewati kedai tersebut, pembeli yang mengantri tidak terlalu banyak dan saya punya kekuatan untuk ikut berada di jalur antrian.

Nah, nama sebenarnya adalah ais tingkap yang mana isinya itu merupakan air sirup yang dicampurkan dengan beragam bahan-bahan seperti selasih, kembang semangkuk, getah anggur, air kelapa dan beragam lainnya dimana tentunya disesuaikan dengan menu minuman yang kita pilih.

Sejarah Ais Tingkap


Tingkap itu adalah jendela jika dimaknai satu kata. Nah, jika melihat sejarahnya bahwa ais tingkap sudah ada selama 100 tahun lho! Sang pengusaha kedai ais tingkap ini yaitu Mohamed Almi Seeni Mohamed. Sebelumnya leluhur beliau menjual ais tingkap ini melalui tingkap (jendela) kedainya dimana pada masa itu dikenal dengan nama air sarbat.

Dulunya tempat jualannya sangat sempit sehingga hanya bisa satu orang saja yang masuk dan semua pembeli dari luar melalui tingkap. Kegiatan menjual melalui tingkap ini sampai tahun 2011 hingga akhirnya bangunan tempat jualan berpindah pemilik. Namun, pemilik baru tidak mau menyewakannya sehingga kedai ais tingkap pindah ke luar dan diperluas sedikit serta menambah menu menjadi lebih bervariasi.

Menu Ais Tingkap


Ketika saya melihat papan menu yang tertempel di dinding, memang ada banyak sekali nama minuman beserta daftar harganya. Bahkan sekarang itu sudah lebih 20 menu yang mana dulunya hanya ada air sarbat, air kelapa dan cendol.




Berhubung sudah banyak menu, pengunjung pun semakin bebas memilih sesuai seleranya. Saya pun menjatuhkan pilihan untuk nikmati ais tingkap @ais sarbat dengan ukuran biasa dengan harga RM 3.50. Selain itu tentu juga ada ukuran besar seharga RM 5.00 tapi menurut saya terlalu besar untuk dinikmati sendirian.

Nah, selain ais tingkap yang saya pesan, terdapat beberapa jenis menu lainnya seperti ais sarbat laici, ais sarbat cincau, ais sarbat Bandung, ais kelapa, ais kacang biasa, cendul kacang dan masih banyak lagi nama minumannya. Tentu kita bisa langsung pilih saat berada disana dan baca saja papan nama menu beserta harga yang di dinding.


Cara Pesan Ais Tingkap


Berhubung itu pertama kali, saya sempat bingung melihat antrain yang panjang dan coba ikutan saja berada di jalur tersebut. Kemudian, pekerja langsung menanyakan apa yang mau dipesan ketika sudah mendekat di hadapannya. Saya pun langsung menyebutkan pesanan ais tingkap @ais sarbat berhubung itu pertama kali maka pilihlah yang autentiknya terlebih dahulu.




Setelah pesanan disebutkan, pekerjanya langsung memberi tahu kepada si pembuat minuman. Selanjutnya, saya ambil tempat duduk untuk menantikan minuman selesai dibuat. Saya pikir langsung dibayar tapi ketika menjulurkan uang, si pekerjanya mengatakan nanti saja.

Akhirnya pesanan datang, minuman sudah dibungkus dalam plastik kresek. Saya pun menyerahkan uang seharga minuman ais tingkap. Lalu, nikmati kesegarannya sambil tetap duduk saja di kedai. Melihat banyaknya pembeli yang terus berdatangan baik minum di tempat atau pun membawa pulang.

Serunya bisa ikut antri bersama warga lokal dan bahkan duduk satu meja dengan orang setempat. Saat itu, hampir semua kursinya penuh, saat melihat ada kursi kosong maka langsung duduk di samping kedua anak perempuan Malaysia yang sedang nikmati ais tingkap serta saya tidak lupa tersenyum dengan mereka.




Oh ya, ais tingkap yang saya beli ini berisi air sirup berwarna merah. Kalau di Medan bisa dibilang seperti warna sirup kurnia kemudian ada campuran selasih di dalamnya. Kemasannya sederhana seperti cup minuman pada umumnya tetapi ada tulisan ais tingkap dan gambar penjual melalui jendela serta terdapat tahun awal terbentuknya usaha ais tingkap ini yaitu 1919.

Well, gimana? Apakah kalian ingin juga mencoba ais tingkap? Yuk bisa langsung datang ke kedainya saja.



Lokasi Ais Tingkap Penang, Malaysia
Lebuh Tamil (Sebelah Pasar Chowrasta)














 Ini perlalanan ke sekian kalinya ke Hat Yai, bisa dikatakan trip kelima menginjakkan kaki di Thailand Selatan ini. Memang tidak banyak yang berubah namun tentu moment dan kesan  yang didapatkan pasti berbeda. Jika bisa dibilang memang ini pengalaman baru lagi termasuk hal-hal yang dilakukan selama disana. Nah, kali ini melalak cantik membahas belanja pakaian saat traveling di H&M Central Festival Hat Yai, Thailand.



Belanja Pakaian Saat Traveling

Ketika mengunjungi Hat Yai pada perjalanan sebelumnya, saya belum pernah menginjakkan kaki di Central Festival ini. Tempat ini adalah sebuah mall yang sepertinya memang terbesar di Hat Yai. Beragam brand ternama yang biasa ditemukan di mall pun bisa kita lihat disini termasuk ada H&M, Uniqlo, Victoria Secret dan lain sebagainya.

Well, setelah pada hari sebelumnya memasuki bazaar yang merupakan pasar biasa dan sempat pula beli beragam fashion items. Kali ini, jiwa fashion pun tergoda untuk beli beberapa pasang baju lagi di mall. Awalnya memang hanya ingin melihat saja tapi setelah melihat model dan harganya serta adanya potongan harga, naluri wanita mau borong pun muncul begitu saja.

Syukurnya bisa melakukan pembayaran via kartu karena duit cash sudah mulai menipis. Ssst, kartu yang saya bicarakan bukan kartu kredit melainkan kartu debit. Dikarenakan tidak ingin terlalu banyak memegang duit tunai makanya lebih banyak transaksi dilakukan secara cashless.

Beli Outer Baru di H&M

Baju beragam model tersedia namun memang lebih banyak cocok digunakan utnuk wanita yang tidak berhijab. Sebenarnya tergantung dari kita bisa memadupadankan model sehingga tampak menarik saat digunakan.



Saya pun memilih outer berwarna hitam yang terbuat dari bahan goni. Dan menjadi inspirasi gaya yang dipadupadankan dengan dress putih yang dibeli di butik yang terdapat di dalam Central Festival juga.












Sepertinya sudah semakin banyak daftar gerai Starbucks yang dikunjungi di berbagai negara. Jika sebelumnya hanya Starbucks dalam negeri. Kini sudah semakin meluas di berbagai negara. Kembali lagi review ngopi Starbucks. Kali ini melalak cantik nikmati ngopi Starbucks di Central Festival Hat Yai, Thailand. Apa sih yang menarik? Penasaran selengkapnya baca sampai habis donk!


Starbucks Reserve Thailand


Apa sih yang membedakan Starbucks Reserve dengan yang biasa? Sebelumnya pernah juga menuliskan pengalaman nikmati minum kopi di Starbucks Reserve Medan. Starbucks Reserve ini memiliki ruangan yang lebih luas sih dibandingkan yang biasa. Hal ini terlihat saat pertama kali memasuki pintu masuk Starbucks, jangkauan mata memandang pun semakin luas.




Desain Interior Starbucks Reserve 


Sebagaimana nuansa Starbucks pada umumnya, sentuhan warna-warna identik masih mendominasi. Ketika memasuki pintu Starbucks, mata tertuju ke meja tengah yang berisi beberapa kopi dan perlengkapannya. Terbaca tulisan kopi Kenya, Costa Rica, Nicaragua Maracaturra dan lain sebagainya.




Saat memasuki ruangannya, kehangatan suasana Starbucks ini memang tidak bisa dibohongi. Selalu ada kenyamanan tersendiri serta vibes yang membuat makin betah berada di dalamnya. Apalagi ini memang Starbucks Reservee yang memiliki ruangan sangat luas. Saya pun mulai memandang ke sekeliling untuk mencari tempat duduk dan ternyata banyak sekali pilihan.




Bangku pun beragam, ada yang model sofa pendek dengan pinggiran lengan kayu, kursi bar dengan meja panjang atau sekedar duduk di kursi kayu dengan meja bundar. Pastinya saya memilih bangku sofa yang nyaman agar bisa menyandarkan punggung dan leher seketika. Hal ini dikarenakan cukup lelah seharian berbelanja keliling mall. Cerita belanja juga ada disini, boleh baca tentang Belanja HM di Central Festival.

Menu Starbucks

Minuman maupun aneka kue yang disajikan masih hampir sama dengan yang ada di Indonesia. Hanya saja ada beberapa minuman atau pastry yang berbeda. Saya memilih untuk nikmati caramel frappucino dengan tambahan topping caramel dan whipping cream saja berhubung siang itu sangat panas sehingga cocok minum yang dingin dan ada manisnya.

Ada keinginan untuk nikmati cheese cake di Starbucks Thailand tapi keinginan langsung hilang saat merasa terlalu lelah sore itu. Dan ada niat untuk makan street food di sekitar Lee Garden Plaza pada malam harinya.


Fasilitas WiFi

Niat awal mau duduk sambil bekerja eh tapi ternyata WiFi tidak bisa digunakan oleh perangkat saya. Hal ini karena bahasa yang digunakan adalah Bahasa Thailand dan saya tidak paham artinya. Padahal sudah menanyakan ke staf yang bertugas tapi tidak bisa tersambung di smartphone. Alhasil hanya duduk saja nikmati pemandangan aktifitas warga lokal.

Hampir keseluruhan pengunjung pada hari itu tampak seperti warga lokal. Sekali pun ada terdengar berbahasa Melayu tapi tetap saja mereka masih cukup bisa berbaur dengan warga Thailand Selatan ini. Pada saat itu, tidak tampak adanya warga asing atau bule yang sedang nikmati secangkir kopi Starbucks. Saya pun tidak perlu merasa canggung meskipun orang asing karena selagi tidak mengusik maka tidak perlu khawatir.


Pelayanan Staff Starbucks


Dalam pandangan saya, memang sepertinya pegawai Starbucks ini sudah terkonsep dengan cara pelayanan yang sama. Kebanyakan memang bagus dan ramah ketika menghadapi customer. Tetapi menurut saya, pelayanan Thailand selalu lebih oke sih. Keramahan dan bentuk peduli yang ditunjukkan selalu lebih besar.




Sejak awal ingin memesan, proses membayar hingga mengambil minuman tetap menyenangkan. Walaupun pada awalnya, staff yang membuat minuman cukup bingung membaca nama saya yang tertera pada cup minuman. Kemudian temannya membacakan dan saya pun langsung bergegas mengambil caramel coffee frappucino tersebut.

Oh ya, jika kalian ingin pesan dan bawa pulang juga bisa kok. Atau ketika malas keluar penginapan dan ingin ngopi Starbucks juga bisa pesan melalui delivery online melalui food apps seperti grab, line, shopee dan sebagainya.


 Siapa sih yang suka bingung mau makan apa saat di food court atau food hall? Sepertinya kita bisa toss deh. Saya tuh termasuk orang yang suka bingung ketika sudah dihadapkan dengan beragam kuliner yang menggoda. Meskipun terkadang tidak semuanya akan dimakan, hanya suka lihat penampilan yang lucu atau belum pernah dicoba sebelumnya.



Nikmati Restoran Thailand di Queens Hall

Ini bukan pertama kali hunting makan siang di Queens Hall. Pada tahun 2019 pernah diajak salah seorang teman untuk nikmati kuliner disini. Hanya saja saat itu memang hari libur dan datang tepat jam makan siang. Seluruh tempat duduk dan untuk mendapatkan menu makanan harus mengantri cukup lama.



Siapa sih yang mau mengantri makanan terlalu lama? Sepertinya itu bukan seorang Ririn Wandes kecuali memang demi konten terkini yang sangat harus diambil foto tempat atau makanannya. Nah, waktu itu, sekitar tahun 2019 lalu, saya pun memilih makanan Thailand tetapi nasi goreng gitu.

Kali ini, saya pun berkeliling food hall hingga akhirnya jatuh hati kembali dengan masakan Thailand dan berhenti di restoran Sukhothai Thai Food. Beragam menu pun disajikan oleh food stall tersebut. Saya pun tertarik untuk menanyakan rekomendasi menu terbaik dari si Mba Waitress.

Nikmati Semangkuk Sukhothai Tom Yum

Oh ya, sebelumnya saya juga menanyakan apakah tempat tersebut menyajikan makanan halal atau tidak. Hingga akhirnya jatuh hati pada Sukhothai Tom Yum. Memang tidak pernah jauh dari dunia Tom Yam ini deh. Jika saya pernah juga mereview Nana Tom Yum, kalian bisa baca artikelnya untuk mengetahui lebih lengkap.



Berhubung sedang jadwal makan siang dan belum ada asupan makanan apapun maka minta satu porsi nasi. Harga pun masih kategori terjangkau untuk semangkuk besar Tom Yum dengan satu porsi nasi. Saya mengeluarkan uang RM 15.90 untuk makan siang yang segar dengan rasa asam dari Tom Yum siang itu.

Bingung Cari Minuman

Seperti saya katakan, memang bingung dalam menentukan makanan apa yang mau dinikmati. Begitu pula dengan minuman, kita akan berhadapan dengan beragam minuman sega yang buat jatuh hati sekaligus susah jatuhkan pilihan.



Siang itu, memang lebih cocok nikmati Ice Lemon Tea saja. Cuaca Penang yang panas akan menjadi segar dengan rasa asam dan kumpulan es batu dalam segelas es lemon tea dingin. Harganya juga masih terjangkau sekitar RM 4.50 dengan ukuran gelas yang lumayan gede. Bahkan saya hampir tidak menghabiskan minumannya sih tapi sayang banget donk.

Well, gimana dengan kalian? Apa sih menu andalan jika makan di sebuah food court?

 Menikmati Starbucks tentunya bukan sesuatu yang asing lagi bagi seorang Ririn Wandes terutama saat traveling. Di berbagai negara yang dikunjungi pastinya tidak melewatkan untuk singgah di kedai kopi Starbucks terdekat yang ada di negara tersebut.

Well, kali ini mau berbagi cerita tentang pengalaman ngopi di Starbucks Queensbay Mall Penang. Saya melihat ada dua gerai sih yang terdapat di mall ini. Nah, kebetulan lupa untuk kedai kopi yang sudah dilewati sebelumnya sehingga harus berhenti saja di Starbucks yang di koridor mall.

Saya sudah melihat Starbucks yang berada dalam sebuah ruangan layaknya biasa gerai yang pernah dicoba di Medan. Namun, kali ini lebih mencoba Starbucks yang berada di tempat terbuka meskipun di dalam gedung mall.

Awal Mula Duduk di Starbucks Queensbay Mall

Sebenarnya berkeinginan untuk ngopi di mall lain tetapi berhubung sedang berada di Queensbay, langsung berfikiran kenapa tidak coba saja Starbucks yang ada disini. Saya juga lebih tertarik yang berada di ruangan tertutup karena pasti lebih tenang tapi ternyata sudah lupa posisi tepatnya sehingga harus berhenti di kedai yang ini saja.



Nah, biasanya kedai kopi Starbucks pasti memiliki koneksi internet yang kencang. Saya sudah biasa merasakan ketika berada di Starbucks Medan. Hanya saja, ini sangat disayangkan karena WiFi yang di Starbucks Queensbay mall sangat lelet. Selain itu, satu kode password hanya bisa untuk satu device. Untuk mendapatkan password pun harus menunggu pembayaran karena kodenya terdapat pada receipt.

Padahal awalnya butuh koneksi untuk bisa lancar berselancar di dunia maya dikarenakan ada beberapa pekerjaan yang mau diselesaikan. Namun, akhirnya saya pun hanya sekedar sebentar saja demi bisa mengirimkan beberapa pekerjaan saja.

Nikmati Rasa Hazelnut Chocolate

Biasanya saya lebih tertarik untuk memesan Asian Dolce Latte atau Hazelnut Frappucino. Tetapi kali ini lebih tergoda untuk mencoba es chocolate alias si Hazelnut Chocolate. Entah mengapa saya memang lebih mudah memahami pembicaan dengan Bahasa Inggris daripada Bahasa Melayu sehingga akan terjadi miss communication karena beberapa kata dan susunan kalimat dari penutur kurang dipahami.



Satu hal sih menarik sih karena pelayan Starbucks dimana pun selalu ramah dan melayani dengan baik. Sudah mencoba di beberapa negara dan memang kebanyakan memberikan perhatian kepada pembeli dengan ramah sehingga kita merasa nyaman dan happy.

Akhirnya Punya Starbucks Card Malaysia

Lho kok bisa? Nah, itu dikarenakan si kakak cashier yang ramah menanyakan apakah saya punya card atau tidak. Berhubung saya menjawab bahwa tidak punya Starbucks Card maka ia membuatkan sebuah kartu dan berikan secara percuma.



Lumayan untuk ke depannya bisa digunakan agar belanja makin menyenangkan dan bisa ditukarkan dengan free beverage or maybe cakes. Btw, satu cup ukuran grande dengan harga RM 16.50 dan ditambah whipcream serta caramel maka harga totalnya menjadi RM 22.80.

Menurut saya sih harganya masih hampir sama dengan yang ada di Indonesia. Memang asik juga sih tetap nyobain beragam kedai Starbucks yang ada di berbagai negara. Bagaimana dengan kamu, gaes? Apakah tertarik untuk mencoba Starbucks di Penang? 
































Newer Posts
Older Posts

Total Tayangan Halaman

HELLO, THERE!


Hello, There!
Hello, There!
My name is Ririn Famur Wandes Rahayu Lubis. I am from Medan, North Sumatera, Indonesia.

Find More



LET̢۪S BE FRIENDS

recent posts

Labels

Blogger Medan Cafe Medan English Article Lifestyle Blogger Review Cafe Review Fashion Review Hotel Solo Backpacker Tips Fashion Tips Finansial Tips Kecantikan Tips Kesehatan Tips Melalak Cantik Tips Traveling Wisata Asia Tenggara Wisata Indonesia

Postingan Populer

  • T-Garden Medan,Resort and Ranch Instagramable ala Bali
    T-Garden Medan Resort and Ranch menambah daftar tempat wisata baru yang santai dengan konsep nuansa kekinian ala Bali yang instagram...
  • Pengalaman Pertama Nge-Grab ke Kualanamu International Airport
    Rasa bahagia dan syukur tak terhingga dihaturkan kepada Sang Pencipta sejak membaca sebuah email pengumuman yang menyatakan bahwa aku te...
  • Asian Make Up with PIXY TWC Cover Smooth and PIXY Lip Cream
    Setiap wanita selalu ingin tampil cantik dan mempesona. Definisi cantik dari setiap wanita pun berbeda-beda,begitu juga kaum lelaki y...
  • Menikmati Wisata Seni 3D Art Magic Eye Museum Kawasan Bandara Kualanamu
    Menikmati wisata seni 3 dimensi di hari libur memang menyenangkan dan semakin seru apabila dinikmati bersama keluarga, para sahabat mau...
  • Imajinasi, Creativity, dan Teknologi Ciptakan Konten Kreatif Masa Kini
    Kehidupan manusia melalui banyak proses yang tidak sederhana. Manusia yang diciptakan juga berproses hingga akhirnya kembali lagi ke s...

Community

Community
BLOGger Medan
BLOGger Medan

Logo Komunitas BRT Network


Intellifluence Trusted Blogger

Blog Archive

Created with by BeautyTemplates | Distributed by blogger templates