Menginjakkan Kaki ke Melaka Pertama Kali, Inilah Sensasi Sebagai Backpacker Sehari

by - September 03, 2020

Membawa backpack mengunjungi tempat baru menjadi sensasi tersendiri bagi penikmat perjalanan. Pandemi ini membuat kita tidak bisa bergerak lebih jauh melihat dunia yang lebih luas secara langsung. Nah, ini saya pun mengenang perjalanan pertama kali ke Melaka, Malaysia beberapa tahun lalu tepatnya 2016 bersama tiga orang teman dari Medan.



Cara Backpacker ke Melaka Pertama Kali

Well, namanya pertama kali memang punya cerita dan kesan tersendiri pastinya yang membuat sebuah memori susah dilupakan. Perjuangan saat mau berangkat juga tidak mudah tapi berhubung kita beramai-ramai maka saling cari informasi yang sudah banyak di dunia maya.

Awalnya memang hanya memiliki ide untuk pergi ke Kuala Lumpur namun ternyata pergi ke kota lainnya bahkan hingga ke negara bagian lain di Malaysia. Btw, penginapan di Kuala Lumpur bisa singgah di artikel ini loh sebagai referensi penginapan selama disana.

Sebelum ke Melaka, Saya dan teman-teman tentu terlebih dahulu tiba di Kuala Lumpur. Kami menghabiskan beberapa hari di Kuala Lumpur lalu menghabiskan seharian di Melaka tanpa menginap. Perjalanan menuju Melaka diawali dari Terminal Bersepadu Selatan (TBS) ,terdapat bermacam bus dengan rute masing-masing.

Kami memilih bus Transnasional sekitar MYR 14 atau 50 ribu lebih sedikit. Harga tersebut termasuk worth it sih karena perjalanan juga tidak terlalu lama. Menghabiskan waktu sekitar 3 jam kurang sedikit hingga tiba di Melaka Sentral.



Oh ya, saat ingin menuju Terminal Bersepadu Selatan,(TBS) ada pilihan transportasi yang bisa digunakan baik via train atau taksi online. Berhubung kami berempat maka lebih nyaman dan harga juga masih masuk akal untuk memesan taksi online melalui aplikasi.

Setiba di terminal bus, kami langsung menuju counter pemesanan tiket berhubung saat itu belum kepikiran untuk beli tiket bus secara online. Btw, pilihan bus juga banyak kok dan bisa dipesan melalui online saja seperti di easybook atau aplikasi lain,yeah bukan hanya dari bus Transnasional, ada billion star express,mayang sari dan lain-lain bisa dipilih sesuai keinginan dan kenyamanan.

Kami melihat papan informasi yang sudah dalam bentuk digital menginformasikan jadwal keberangkatan dari berbagai rute. Btw,pertama kali juga ke terminal ini loh makanya sempat sedikit kagum juga dengan kemewahan terminal bus dan lengkap seperti layaknya bandara sih. Saya pun melihat sekeliling dan memang membuat nyaman saat berada disana.

Ternyata masih harus mengantri berhubung ramai yang melakukan perjalanan dari Terminal Bersepadu Selatan (TBS) ini. Salah seorang teman yang mengantri dan saya dengan lainnya menunggu saja di sebelahnya. Selesai mendapat tiket,langsung menuju lokasi penantian bus. Semua sudah tertata rapi bahkan saat menunggu bus makanya telat sedikit saja sudah langsung ditinggal deh.

Tiba saatnya kami naik ke bus maka perjalanan pun dimulai. Melihat sekeliling memang kebanyakan turis yang mau mengunjungi Melaka. Yeah, rasanya sayang sih jika sudah ke Kuala Lumpur tapi tidak singgah juga ke Melaka karena jaraknya tidak terlalu jauh dan memang menarik untuk dikunjungi. Perjalanan tidak terlalu lama maka kami bisa menghabiskan sambil ngobrol dan bercanda. Eh, ternyata masih sempat tidur juga sih berhubung hujan di perjalanan membuat merasa ngantuk.

Mengenal Kota Melaka


Well, menurut informasi dari Wikipedia yang saya baca bahwa kota Melaka ini merupakan ibukota negara bagian Melaka, Malaysia. Bandaraya Melaka ini sudah dinobatkan oleh UNESCO sebagai Kota Warisan Dunia (World Heritage) bersamaan dengan George Town pada 7 Juli 2008. Nah,jika kita baca sejarahnya maka akan diketahui bahwa ternyata Kesultanan Melaka itu berawal dari kedatangan Parameswara,seorang raja Sriwijaya, Palembang yang memerintah pada tahun 1400 hingga 1424.






Nama Melaka sendiri berawal dari nama pohon tempat Parameswara berteduh sejak ada suatu kejadian ia langsung memerintahkan untuk membuka kawasan tersebut dan dinamakan Melaka. Oh yeah, kawasan bandar bersejarah ini terletak berhampiran dengan pantai termasuk Bukit St Paul dengan runtuhan kubu Portugis, A Famosa.

Nah, saat turun dari bus,tiba di Melaka Sentral mungkin belum terlalu merasakan suasana kota bersejarahnya. Namun ketika keluar dan menuju lokasi sekitar bangunan merah a.k.a Stadthuys maka mulai deh aura jaman kolonial tuh kita rasakan. Saat mengunjungi Melaka pertama kali,saya tuh belum pernah juga ke Penang makanya suasana kota tua disana enggak tau deh.


Hal Menarik Di Melaka


Kawan melalak cantik yang menyukai sejarah atau tidak pasti tetap mau berfoto di kawasan Melaka apalagi yang baru pertama kali. Sayang donk sudah jauh tapi enggak ada moment yang diabadikan dari sana. Nah, berhubung baru pertama kali ke Melaka saat itu maka tidak terlalu banyak yang dikunjungi tapi lokasi wisata utama sudah wajib ada fotonya donk.




Saat mencari informasi tentang wisata di Melaka maka yang tertarik untuk dikunjungi langsung adalah bangunan-bangunan merah yang memancing mata. Warna cat yang mencolok namun cantik ini menjadikan saya langsung ingin segera kesana pada waktu itu palagi saat melihat suasana malam yang asik dengan lampu-lampu bercahaya dan bisa nikmati Melaka River Cruise.

Saat tiba di kawasan heritage Melaka,suasana jalan sudah padat bahkan mobil pun sudah sulit untuk melewati jalur tersebut karena macet yang panjang. Kami memutuskan untuk turun dan jalan kaki saja hingga ke tempat utama yaitu Stadhuys. Sepanjang jalan banyak toko unik dan menarik yang memasarkan produk souvenir begitu juga dengan aneka makanan dan minuman.




Kami terus berjalan dan tidak ada niat untuk berhenti di toko berhubung sudah pasti akan membuat khilaf dan ingin membeli semua yang memancing mata dan selera. Tiba di depan Stadhuys pun sudah penuh orang-orang berfoto. Mau ambil posisi berpose pun sudah sulit karena aneka angle dipenuhi pelancong lain. Yeah, daripada tidak dapat sama sekali fotonya maka harus sabar bergantian untuk foto di depan tulisan I Love Melaka. Begitu juga untuk bergaya di depan banguna merah alias Stadthuys. Kawan melalak cantik mau ada artikel terpisah gak tentang Stadthuys?. Menarik sih untuk diulas tapi wawasan saya untuk tempat tersebut belum terlalu mendalam.




Selesai mengelilingi Stadthuys,lanjut melihat sekitar sungai dan melewati Hard Rock Cafe. JIwa meronta-ronta ingin masuk tapi apalah daya budget juga masih ngepas saat itu. Begitu juga saat melintas di depan H&M Melaka,hanya bisa mengabadikan momen dalam bentuk foto saja di depan tokonya.







Saat siang hari,kami melaksanakan shalat dzuhur dan masjid bersejarah yang tampak mungil di sekitar pusat keramaian itu memancing untuk dikunjungi. Berada di dalam memang tampak beberapa benda-benda yang bersejarah begitu juga dari segi desain interiornya kelihatan bahwa sudah ada sejak lama.





Sudah segar selesai beribadah,perut pun mulai lapar minta diisi. Sempat bingung mau makan apa di sekitar situ,baru pertama kali sehingga referensi sih masih sekedar dari internet saja. Yeah, keputusan bersama tetap memilih makanan cepat saji dari brand negeri Paman Sam.Dengan harga yang sudah tertera juga tapi sayangnya tidak ada nasi,hanya kentang goreng saja,ayam dan burger. Hmm,perut Indonesia sepertinya susah tidak ketemu nasi,teman-teman pun mulai bingung tapi yah kalo saya biasa saja begitu. Kentang kan sudah mengandung karbohidrat dan buat kenyang sih, beli kentang dan ayam sudah cukup untuk mengisi kelaparan siang itu.

Perut terisi dan mulai semangat berjalan lagi,kaki sudah siap melangkah untuk melihat tempat indah lainnya. Pilihan jatuh ke Jonker Walk yang merupakan salah satu kawasan hits juga di Melaka apalagi saat malam hari sudah jelas ramainya deh. Hmm, Jonker Walk ini adalah Jalan Chinatown di Melaka,kelihatan kok banyak kedai yang bertuliskan bahasa China di sekitarnya. Oh yeah,banyak juga becak hias loh tapi sayangnya saya dan teman-teman tidak mencoba saat itu.





Seperti yang saya katakan bahwa ini adalah pertama kali dan waktu terbatas maka tidak bisa menikmati suasana malam di Melaka. Saya dan teman-teman pun menggunakan bus sehingga harus kembali sesuai jadwal yang ada untuk kembali ke Kuala Lumpur. Sekitar pukul 04.00 pm waktu setempat sudah langsung pesan grab menuju Melaka Sentral.

Ada banyak hal menarik yang bisa dilakukan di Melaka dengan aneka objek wisata yang juga instagramable. Tapi,saya sih pengennya nulis di artikel khusus untuk tempat wisata yang wajib dikunjungi dengan biaya murah di Melaka. So, kali ini kawan melalak cantik banyak permulaannya terlebih dahulu yah.

Biaya ke Melaka Pertama Kali


Sebagai backpacker yang pertama kali ke Melaka tentunya tidak ingin menghabiskan budget besar apalagi cuma sehari doank. Saya pun sudah mengalokasikan dana untuk tiket pulang pergi,makan siang,ongkos grab dan biaya tak terduga semisal ingin beli makanan ringan atau souvenir disana. Dan ternyata memang hemat sih,cuma mengeluarkan uang sekitar MYR 45 gitu atau paling sekitar 150 ribuan ikut kurs mata uang saat itu.

Aneka tempat wisata untuk berfoto di sekitar pun banyak yang gratis sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan. Kawan melalak cantik yang suka belanja souvenir mungkin bisa deh mengalokasikan dana lebih untuk membelinya atau mau mencoba atraksi wisata lain juga sudah tentu harus siapkan budget. Eh,saya juga ada nih berbagi cerita modal sejuta sampai di luar negeri,silahkan dibaca ya,kawan-kawan.

Well,sebenarnya masih banyak banget yang mau diceritain sih apalagi rindu liburan ke negeri jiran belum terobati. Sejak Januari 2020 belum ada pergi ke Malaysia lagi nih makanya membongkar foto lama dan mengingat perjalanan yang pernah dilakukan selama bolak-balik kesana. Nah,nanti saya akan bercerita lagi dengan nuansa yang berbeda serta momen lain juga donk. Eh, kawan melalak cantik ada cerita menarik apa di Melaka?. Ayo donk ceritakan di kolom komentar bawah agar makin seru oborlan perjalanan ini.











You May Also Like

14 Comments

  1. Waduuuh...kapaan yaaa bisa jalan-jalan kayak gini. Pandemi engga selasai-selesai nih. Bagus banget Melaka. Aku suka tuh jelajah ke kota-kota yang ada jejak peninggalan warisan budaya gitu. Semoga menyusul aah, bisa jalan-jalan juga...

    BalasHapus
  2. kangen traveling aku tuh, semoga segera berakhir, mau coba kuliner di sana. Kotanya tenag banget ya, banyak angkutan klasik seperti sepeda tuh terlihat di foto

    BalasHapus
  3. Aku belum pernah ke Melaka, waktu itu terlalu lama di Kuala LUmpur & waktunya mepet banget kalau harus ke sana. Padahal bagus ya sudu2-sudut kotanay untuk difoto

    BalasHapus
  4. Akhir tahun 2018 aku juga ke Melaka kak, asik sih soalnya banyak tempat bersejarah di sana. jadi kangen traveling ke LN deh hehehe

    BalasHapus
  5. Biaya jalan-jalan ke Melaka ternyata bisa seminim itu ya. Asalkan kita tau aja tempat wisata yang bisa dinikmati secara gratis, kayaknya memang gak perlu biaya besar ya...

    BalasHapus
  6. Sayangnya sampai sekarang masih sulit masuk Malaysia. Walaupun sudah bisa masuk tapi aturan dan protocol covid-19nya ketat. Bahkan manajer saya yang orang malaysia saja sudah 6 bulan ini nggak pulang-pulang karena dia bilang tetap harus karantina.

    BalasHapus
  7. Kok bisa kece banget gitu sih tempatnya, jiwa instagramable aku meronta-ronta ingin pergi ke sana. Namun apa daya belum punya budget buat pergi. Melaka, wait for me to visit you!

    BalasHapus
  8. Asik banget fatatan perjalanannua
    Akuh belum pernah jalanjalan ke luar negeri
    Paspor aja belum punya
    Sedih

    BalasHapus
  9. Salah satu tempat menarik di Malaysia yang sering banget aku kunjungi kak. . Kota dengan beberapa bangunan yang dibuat beberapa negara yang mencoba menjajah membuat arsitekturnya sungguh kaya

    BalasHapus
  10. Semoga bisa mengikuti jejak mbak, bisa jalan-jalan ke Malaysia. Amiin

    Ceritanya seru dan bikin mupeng aja nih

    BalasHapus
  11. mau doong jalan jalan kaya mba Ririn Wandes... Asik bisa ke Melaka. Jadi pengen deh.. doanya semoga ada rezeki dan kesempatan bisa jalan-jalan bareng keluarga or temen ya.

    BalasHapus
  12. salah satu yg bs disyukuri sedikit dr pandemi ini walau nggak bs berjalan2 namun jd bsa menuangkan pengalaman lama menjadi tulisan ya sebagai obat kangen. Bangunan2 di Melaka khas bgt ya kak, teman sy yg backpacker jg merekomendasikan ke sini

    BalasHapus
  13. saya pernah ke Kota bahru kelantan tahun 2014 krn menghadiri undangan keluarga yg nikah dengan orang asli kelantan (bahasa melayu kelantan beda),
    dan kedah pulau lengkawi jg ikut paman ke UMM thn 2012,
    dan ke malaka tahun 2015 sama bini... hahaha..
    mbak review jg donk klo sudah ke serawak sabah dan brunei?

    BalasHapus
  14. saya pernah ke Kota bahru kelantan tahun 2014 krn menghadiri undangan keluarga yg nikah dengan orang asli kelantan (bahasa melayu kelantan beda),
    dan kedah pulau lengkawi jg ikut paman ke UMM thn 2012,
    dan ke malaka tahun 2015 sama bini... hahaha..
    mbak review jg donk klo sudah ke serawak sabah dan brunei?

    BalasHapus

Hai, Kawan Melalak Cantik. Berbagi Cerita Disini,yhaa.