Ketika berada di Kuala Lumpur, biasanya pengunjung akan disuguhkan dengan beragam hal termasuk kemudahan bepergian naik bus antar kota, antar negara bagian bahkan antar negara. Melakukan solo trip jalur darat pun bukan lagi menjadi kendala apalagi semua pun serba online untuk pengecekan jadwal, pemesanan bahkan pembayarannya.
Sejak awal menginjakkan kaki di Kuala Lumpur pada beberapa tahun silam, Saya sudah merasakan pengalaman naik bus dari Terminal Bersepadu Selatan (TBS). Inilah sensasi pertama kali bisa masuk terminal tanpa khawatir ada copet.
Memang tetap harus berhati-hati dalam perjalanan tetapi tidak semengerikan saat Saya lakukan solo trip jalur darat di Indonesia. Ini bukan untuk membandingkan namun menceritakan sebuah pengalaman. Sejak mahasiswa, Saya memang sudah sering bepergian antar kota bahkan antar provinsi naik bus.
Pengalaman di Terminal Bersepadu Selatan (TBS)
Bisa saja pengalaman setiap orang berbeda-beda dan kali ini, Saya mau berbagi sesuai hal-hal yang pernah dialami di TBS. Tujuan utama mendatangi terminal tentu saja untuk mencari bus dan bepergian menuju destinasi yang sudah dituju.
Pada waktu itu, sekitar tahun 2016 adalah pertama kali main ke TBS ini untuk mencari bus menuju Melaka. Dulu memang belum terlalu berkembang untuk pemesanan bus online, Saya dan beberapa teman langsung menuju terminal dan cek jadwal disana.
Begitu memasuki ruangan terminal, sungguh melihat nuansa modern dan kenyamanan. Merasakan sensasi seperti di bandara dengan papan informasi perjalanan bus yang lengkap, tersedia berbagai tempat makan yang nyaman, toko serba ada, ATM serta tentu saja petugas yang bekerja rapi dan ada ruangan tunggu hingga kedatangan bus yang nyaman.
Sendirian Tetap Aman
Bisa dikatakan memang saat berlibur di Kuala Lumpur ini merasa lebih aman. Sebagai solo traveler bisa merasakan hal tersebut bahkan ketika keluar di malam hari. Namun, kewaspadaan tetap harus ada, terkadang kan kita ingin merasakan wisata malam di KL makanya perlu hati-hati juga.
Pilihan Bus Beragam di TBS
Bus yang tersedia di TBS itu sangat beragam makanya traveler asing pun tetap suka kesana karena tidak perlu bingung lagi. Cukup pesan online saja di berbagai aplikasi penjualan bus online. Nantinya setelah tiba, langsung cetak boarding pass atau tiketnya.
Ketika sudah punya tiket lalu diarahkan menuju gate sesuai destinasi perjalanan. Kita hanya scan barcode pada tiket untuk bisa memasuki gate. Selanjutnya tunggu sampai ada pengumuman bahwa busa kita telah datang.
Ketika bus datang bisa masuk sesuai nomor gate dan biasanya ada staff di masing-masing gate dimana memudahkan para traveler untuk bertanya. Saya pun sering bertanya karena terkadang ada bus terlambat sementara jadwal sudah lewat. Hal ini tentu saja membuat takut jika harus ketinggalan bus terutama solo traveler seperti Saya yang sudah buat itinerari dan perencanaan lengkap.
Well, adakah kawan-kawan yang mau berbagi cerita momen saat di TBS? Yuk bisa langsung ke kolom komentarnya!
