Naik Jetstar Gak Mandi ke Bandara Changi Singapura

by - September 19, 2020

Merindukan traveling setelah berbulan-bulan di rumah aja. Finally,saya kepikiran untuk menuliskan pengalaman pertama kali enggak mandi naik pesawat jetstar tujuan Singapura. Biasanya mau melalak cantik pasti harus tampil to the max tapi kali ini sungguh bermodal cuci muka di kamar mandi bandara. Cerita lain tentang Singapura silahkan dibaca ke Cara Liburan Murah ke Singapura.



Pengalaman Naik Jetstar Pertama Kali

Saya memang tipe yang suka mencoba berbagai macam maskapai karena menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan. Berbeda-beda cerita pastinya mulai dari check in, duduk di ruang tunggu, berada di dalam pesawat hingga turun dan tiba di kota tujuan.

Alasan Memilih Jetstar

Well, selain baru ini terbang bersama Jetstar, trip saat ini adalah pengalaman pertama akan menginjakkan kaki di negeri singa. Rasa bahagia bercampur dengan khawatir tidak akan diterima disana. Bayangkan saja kalo sampai dipulangkan balik ke Indonesia. Tapi syukurlah semua berjalan lancar walaupun ada yang tidak sesuai rencana. Mau tau apa masalahnya? Baca terus jalan ceritanya yuk.



Btw,alasan pertama memilih maskapai Jetstar adalah karena belum pernah terbang bersama, kemudian harga saat itu masih bisa dicapai meskipun kategori mahal sekitar 500 ribuan lebih. So far, pemilihan ini tidak sia-sia karena punya cerita seru selama perjalanan apalagi sendirian memulai petualangan.

Mengenal Jetstar

Beberapa kawan traveler pasti sudah kenal dengan nama Jetstar. Bagi yang sering melalak cantik ke berbagai negara mungkin pernah cobain apalagi backpacker mencari harga terjangkau. Nah,saya dulu berfikir maskapai ini adalah milik Singapura. Kemudian,mencari informasinya biar makin paham tentang perusahaannya.

Menurut Wikipedia, Jetstar Airways adalah sebuah maskapai penerbangan bertarif rendah Australia yang berpusat di Melbourne, Australia. Maskapai ini adalah anak perusahaan Qantas yang dibentuk sebagai jawaban atas maskapai penerbangan bertarif rendah Virgin Blue (sekarang bernama Virgin Australia). Maskapai ini mengoperasikan jaringan domesik yang luas serta rute regional dan internasional dari pusatnya di Bandar Udara Melbourne,menggunakan armada keluarga Airbus A320 dan Airbus A330.

Cerita Naik Jetstar


Sebelumnya kita sudah pengenalan maka selanjutnya bahas cerita perjalanannya donk. Saya mengambil rute dari Malaysia menuju Singapura. Nah,ini menjelang natal sehingga harga tiket pun melambung tinggi. Awal pengecekan di online travel agent (OTA) Traveloka masih sekitar 400 ribuan,berselang sehari sudah berganti menjadi 500 ribuan. Hmm,tanpa berfikir lebih jauh langsung pesan deh tiketnya sebelum naik lebih mahal.

Kenapa perjalanan dari Malaysia? karena sudah punya tiket tujuan Kuala Lumpur dari Medan meskipun harganya juga tidak murah tapi tahun 2017 memang merencanakan perjalan 3 negara selama 14 hari sendirian. Tiba di KLIA2 (Kuala Lumpur Int. Airport 2) itu sekitar pukul 11 malam dan langsung cari tempat tidur yang sudah langganan bagi para traveler.


Enggak Mandi Tetap Wangi


Nah,berhubung bermalam di bandara makanya pagi hari tidak ada mandi,hanya cuci muka saja. Bayangin saja penerbangan pagi sehingga tidak kepikiran lagi mau mandi. Penting untuk tetap wangi donk meskipun enggak mandi. Ini dari KLIA2 menuju Changi Int. Airport loh,pasti banyak traveler yang kece selama di perjalanan kan tapi cuek aja deh.




Saya bangun shalat subuh,mencari mushola dan kamar mandi. Kemudian,lanjut menuju counter Jetstar sekitar pukul 06.30 am dan ternyata masih tutup. Petugas pun belum ada yang tampak bekerja,saya pikir sudah salah berada di counter yang salah. Namun,beberapa waktu kemudian muncul pekerja dan beberapa traveler lainnya juga sudah mulai berdatangan untuk antri check in.


Nasib Bayar Kelebihan Bagasi


Memang bukan berada di Malaysia namanya jika belum ditanya berbagai pertanyaan. Saya mendapat random pertanyaan dari petugas check in,syukurnya bisa dijawab semua karena perjalanan ini memang khusus jalan-jalan sih. Saya sudah sengaja bawa cuma satu backpack biar enggak kelihatan berat gitu. Eh,petugas jutek nih minta tas ditimbang dan ternyata kelebihan. Duh,awalnya dari Medan ke Kuala Lumpur pun tanpa beli bagasi bisa nyampe,ini ternyata lebih sekitar 3kg. Hal paling tidak menyenangkan adalah ketika harus bayar sekitar 400 ribuan. Duh,bukan menghemat malah merugi nih perkara kelebihan bagasi.

Petugas langsung meminta saya ke counter pembayaran bagasi yang ada di ujung. Mau bagaimana lagi,namanya sedang di negara orang nurut deh. Rasanya enggak ikhlas mau mengeluarkan uang sekian ratus ribu hanya untuk bagasi yang tidak direncanakan. Finally,uang ringgit yang sudah ditukarkan berkurang deh dalam hitungan menit.

Selesai urusan bagasi,petugas mengarahkan ke ruang tunggu hingga jadwal keberangkatan sekitar pukul 08.00 am. Memasuki ruang tunggu yang masih asing karena baru pertama kali mau naik maskapai Jetstar. Melihat anak-anak berlarian dan beberapa memainkan komputer yang tersedia disitu. Ada juga rombongan keluarga yang kompak banget asal Indonesia tapi kelihatan sih penampilannya memang kalangan menengah. Ada pula yang asik berciuman di belakang saya,pasangan dari negara lain tentunya. Hufft,jiwa jomblo meronta-ronta melihat segala kejadian pada saat itu tapi begitulah pengalaman solo traveling.




Terbang Bersama Jetstar


Memasuki ruangan pesawat ternyata sama seperti pada umumnya,yah pulak harga ekonomis,hahaha. Awalnya berharap bisa duduk di sebelah jendela,eh ini malah di pinggir lorong. Niat mau lihat pemandangan Singapura dari atas langsung batal deh apalagi posisinya memang tidak bersahabat. Di dalam pesawat,mata fokus memandangi orang-orang dengan berbagai aktifitas. Tertarik saat melihat pasangan suami-istri yang sudah cukup berumur melakukan perjalanan bersama. Ini jiwa jomblo langsung mengkhayal punya pasangan sejiwa suka traveling juga. Semoga tahun ini bertemu yah sebelum Desember berakhir. Bantu aamiinkan donk,kawan melalak cantik.

Saya ingin menulis review lengkap maskapai Jetstar tapi apalah daya tidak bisa mengambil banyak foto cakep sebagai pendukung artikel. Hmm,pesawat ini pun yang kelas biasa sehingga tidak terlalu banyak yang istimewa,hampir sama dengan pada umumnya yang harga ekonomis, So, cerita perjalanan aja yang diceritakan disini deh.


Tiba di Changi Masih Belum Mandi


Bersyukur tiba di Changi dengan selamat tanpa satu kekurangan. Eh,kaitan backpack yang hilang sih,lepas entah nyangkut di dalam pesawat atau saat diangkut melewati lorong bagasi. Memandangi luasnya Changi Airport,ternyata inilah yang biasanya terlihat di foto dan video. Cocok dikatakan yang terbaik di dunia karena bagus banget,bersih,luas dan terlihat lengkap.

Meskipun belum mandi tetap percaya diri dengan lipstick pun sudah memudar. Mencari jalan keluar menuju counter cek paspor. yeay,harus diperiksa terlebih dahulu,cukup lama prosesnya karena ada beberapa petugas yang dilewati. Berhubung tujuan memang mau jalan-jalan 3 hari doank dan sudah lengkap semua dokumen makanya langsung masuk aja. Paling suka petugas pengecekan paspor tu laki-laki sih biar enggak terlalu banyak pertanyaan enggak penting.

Semoga saja sih bapak petugas itu tidak memperhatikan saya yang belum mandi. Setelah bertanya tempat tinggal selama di Singapura langsung deh paspor diberi cap dan diberikan potongan white card yang tidak boleh hilang hingga keluar lagi dari Singapura. Saya pun merasa bahagia bisa sampai disini,lanjut deh keluar cari transportasi menuju penginapan.




Asiknya memang Changi Int. Airport ini luas banget,serba lengkap dengan segala kecanggihannya juga. Saat itu baterai pun melemah,langsung mencari colokan dan santai menunggu sambil melihat sekeliling. Tampak para traveler yang sedang berada disana sibuk dengan aktifitas masing-masing. Petugas pun ramah melayani saya yang sedang biingung mencari jalan keluar. Sebelum memasuki pusat kota tentunya menyiapkan kartu internet agar tetap mudah mencari informasi. Saya pun berkeliling mencari dan memang mahal sih kalo di bandara. Cerita kartu internet bisa dibaca ke Cara Beli Simcard di Singapura.




Selain beli paket data,tentunya tiket train enggak terlupa. Singapore Tourist Pass pun langsung dibeli dan harganya cukup menguras kantong backpacker. Memang ada sih yang bisa dikembalikan lagi tapi saya pilih yang bisa dibawa aja biar enggak ribet sih. Selesai semua urusan,teman saya pun menghubungi dan memesankan grab untuk menuju lokasi yang dituju.

Hmm,bapak supir grab pun ramah banget,aduh malah ngobrol asik dan kelihatan cerdas gitu. Saya justru dapat insight baru dari percakapan kami selama perjalanan yang lumayan jauh menuju pusat kota karena tujuan penginapan di Backpacker Hostel sekitar kawasan Little India.




Finally,tiba di Singapura bisa melihat langsung kemewahan bangunan-bangunan yang terkenal disana. Sekian cerita kali ini,nanti kita cerita lagi dengan pengalaman lainnya. Btw,kamu punya pengalaman apa di Singapura? Ayo ceritakan donk di kolom komentar bawah.









You May Also Like

9 Comments

  1. Whoaaa, ini dirimu solo traveling ya Mba?
    Kerennn khan maen.

    Daku ke Singapore (beneran, maksude bukan transit) udah lama buangeett sik. Thn 2005 kali ya. Itupun cuma semalam doang. Kuraaaangggg

    Kalo yg transit lama di Changi tuh, 3 thn lalu, pas pulang dari Amrik
    Giliiing bandara Changi nih mantuulll banget.
    Segala rupa ada, bahkan aku bisa ke bioskop gretong di Bandara. Ngapain? numpang tidur, wkwkwkwk

    BalasHapus
  2. Aku bolak balik ke Singapore - Malaysia waktu join di Riway, sayangnya karena perjalanan business, biar pun mewah, eksplorasi kotanya agak kurang joosssss

    BalasHapus
  3. hihihi judulnya unik

    tapi situasinya ngga memungkinkan untuk mandi sih yaa

    akupun rindu jalan jalan, di rumah saja bikin stress :D

    BalasHapus
  4. Saya belum pernah ke Singapura Kak.

    Wah, walaupun belum mandi yang penting tetap wangi dan bisa menikmati perjalanan ya Kak.

    Aamiin untuk doa agar dipertemukan dengan jodoh yang sejiwa.

    BalasHapus
  5. Aku baru tau soal jetstar. Kok yakin kalau masih wangi? Hahhaha..

    BalasHapus
  6. Nggak mandi aja tetep cantik, gimana kalau mandi mbak? :))
    Btw aku belum pernah naik Jetstar, tapi seru baca pengalamannya. Singapore ini kecil tapi selalu berkesan kalau ke sana ya, setiap sudut kotanya menarik.

    BalasHapus
  7. Gak pa-pa gak mandi Kak Rin... daripada gak salat, hihi... yang penting kan tetap bisa melalak cantik bisa sampe ke negara yang juga punya julukan, Negeri 1001 Larangan.

    BalasHapus
  8. Namanya paket data itu mah wajib ada ya mbak. Kalau di negara sendiri kehabisan kuota mah masih bisa diatasi. Lah kalo di luar negeri. Bisa gak pulang karena nyasar kita ��

    BalasHapus
  9. I'll be there, someday..
    Btw,
    Foto2 yang jalan2 kurang banyak nih.
    Di post donk dan diceritakan akses transportasi nya saat menuju tempat2 tersebut.
    Ditunggu ya update nya

    BalasHapus

Hai, Kawan Melalak Cantik. Berbagi Cerita Disini,yhaa.