Perjalanan selama 2 minggu di Turki pada bulan Maret lalu masih tersimpan manis di memori pikiran saya. Begitu juga berbagai kuliner yang dinikmati untuk mengisi perut agar tetap kuat menjalani aktifitas sehari-hari disana. Mungkin ada penjual yang menjual nasi tapi tidak sekali pun saya memakannya saat berada di Turki. So, apa kuliner yang disantap ketika mengunjungi Turki dalam waktu sekitar 14 hari? Sssst,sebelum melangkah lebih jauh,mari singgah membaca artikel Tradisi Minum Cay di Turki.
Seperti yang saya ketahui bahwa Turkey Cuisine itu adalah salah satu yang terbaik di dunia. Ada banyak dipengaruhi dari Mediterania sampai Timur Tengah dan dari Asia Tengah sampai Eropa Bagian Timur. Kulinernya yang paling sering kita dengar tentunya Kebab dan sudah banyak juga dijual di negara-negara lain.
Sejak pagi keberangkatan dari Medan menuju Jakarta,saya berbekal daging rendang yang dimasak oleh ibu. Makan siang saat tiba di Jakarta pun dengan menu rendang tersebut. Malam hingga esok hari nikmati menu makanan yang disediakan dari Qatar Airways. Nah,siang hari tiba di Istanbul langsung mencari kuliner yang bisa disantap untuk dijadikan menu makan siang. Namun berhubung pertama kali berada di Turki maka saya masih khawatir jika ketinggalan penerbangan berikutnya menuju Nevsehir. Oleh karena itu,jadwal makan siang diisi dengan makanan ringan saja tanpa nasi maupun makanan berat lainnya.
Makanan Yang Dinikmati di Turki Selama 2 Minggu Tanpa Nasi
Saya tiba di Nevsehir Kapadokya Airport sudah larut malam dan masih musim dingin. Ketika turun pesawat dan memasuki ruang lobi sudah langsung dijemput oleh driver dari travel yang dipesankan teman. Saya pun bergegas masuk mobil berhubung sudah sangat dingin udara malam itu,tentu tidak ada kepikiran mencari makanan lagi.
Begitu tiba di rumah teman yang berada di Urgup pun tidak ada makan nasi. Ia menyajikan beragam kuliner ringan yang bisa disantap untuk mengganjal perut agar tidak lapar. Berhubung sudah malam dan memang tidak masak juga maka saya pun masih tahan nikmati aneka makanan yang sudah dibawa dari Medan saja.
Keesokan harinya,kawan membawa saya untuk mengunjungi rumah temannya dan kami pun menyantap makanan khas Turki yang bernama Pide. Senang sekali bisa nikmati makanan lokal pertama kalinya. Perasan jeruk yang saya buat ke atas Pide menambah segar kuliner tersebut. Kami pun makan beramai-ramai sekitar 4 orang di rumah seorang teman. Sayangnya untuk menu ini tidak saya abadikan dalam bentuk foto dikarenakan keasikan ngobrol.
Well, hari-hari berikutnya makanan yang saya konsumsi pun semakin beragam hingga hari terakhir mau pulang ke Indonesia. Penasaran? Silahkan baca selengkapnya artikel ini donk.
Baca juga Mimpi ke Turki Jadi Nyata,Kok Bisa?
1. Iskender Kebab
Pertama kali nikmati Iskender Kebab ini saat bertemu dengan cowok Turki yang bernama Erhan. Ia mengajak keliling kawasan Taksim dan pada saat itu belum makan siang sehingga singgah ke restoran yang berada di dalam mall sekitar Taksim. Saya pun membayar Iskender Kebab itu sekitar TL 35 atau sekitar 60 ribuan untuk seporsi.
Memiih menu Iskender Kebab tersebut karena direkomendasikan teman tersebut. Ia mengatakan bahwa salah satu kuliner yang harus dicoba di Turki dan merupakan favoritnya juga. Ternyata memang sesuai selera dan ekspektasi saya,rasanya enak dan membuat susah lupa momen mengunyahnya. Isinya memang enggak jauh dari yang namanya daging namun diolah secara tepat. Rasa bumbunya meresap dan ternikmati ciri khas rasa Turki.
Selain ada daging domba yang dipotong tipis-tipis,Iskender Kebab itu juga disiram saus tomat segar yang menambah wangi masakannya serta lelehan mentega dari susu kambing membuatnya menjadi segar. Makan siang langsung terpuaskan dan perut terisi penuh meskipun tanpa nasi. Iskender Kebab ini memenuhi hasrat cacing yang sudah kelaparan. Ukuran besar bisa dinikmati dua orang sedangkan saya hanya menyantap sendiri maka sudah pasti kekenyangan. Pengen deh nanti review khusus tentang Iskender Kebab ini karena ada sejarahnya loh dari Bursa.
2. Mercimek Kofte
Kofte ini sering disebut juga Turkish Meatballs namun rasanya memang tidak sesuai dengan lidah saya. Siang itu diajak salah seorang teman bernama Yunus yang senang berkeliling kota mengendarai motorbike. Ia menawarkan menu makan siang itu yaitu kofte beserta minuman ayran. Awalnya masih membayangkan meatballs yang seperti ada di Medan. Setelah menuju restoran dan melihat pesanan datang,sedikit kaget ternyata tidak sesuai ekspektasi.
Saya pun tidak langsung memakannya,masih melihat saja dan menanyakan kembali tentang komposisi makanan tersebut. Akhirnya memasukkan ke mulut dan memang rasanya sedikit pedas,asam bercampur jadi satu. Memperhatikan kawan saya sangat menikmatinya tanpa keraguan. Saya pun segan jika tidak menghabiskannya sehingga berusahan terus makan sampai selesai. Uh,sayangnya tidak mengabadikan foto kofte juga nih dikarenakan keasikan ngobrol dengan kawan baru.
3. Simit
4. Doner Kebab
5. Yaprak Dolma
Jika makanan sebelumnya saya dapatkan di luar rumah bersama kawan-kawan yang merupakan warga lokal Turki. Nah,dolma ini didapatkan dari ibu pemilik tempat tinggal. Saya bermalam di rumahnya beberapa hari dan ia menawarkan makanan lokal Turki ini di malam hari. Lebih tepatnya,saya mengenal ibu ini dari anaknya yang mengatakan ada sewa rumah di area tempat tinggalnya sekitar kawasan Balat.
Well,sebenarnya ada beragam menu kuliner lainnya yang saya nikmati selama dua minggu di Turki. Olahannya enggak jauh dari ayam,daging dan tentu ada roti. Saya membeli di penjual pinggir jalan, restoran maupun beberapa juga saya nikmati di rumah warga lokal yang saya datangi. Mereka memasak beberapa menu untuk sarapan maupun makan siang. Saat malam hari,saya jarang makan karena biasanya sudah kelelahan dan langsung istirahat. Hmm,kawan-kawan ada makanan favorit dari Turki ga?