Hello kawan melalak cantik, bagaimana puasa hari ini?. Tetap semangat dan jaga kesehatan. Bulan ramadhan menjadikan kita lebih banyak beribadah dan fokus untuk memperbaiki diri. Sebelum masa pandemi biasanya saat bulan suci,saya suka menjelajahi masjid di sekitar rumah untuk melihat nuansa keramaian. Namun,sekarang hanya bisa di rumah bahkan shalat tarawih yang biasanya berjamaah di masjid. Rasa rindu memasuki masjid menjadikan saya menuliskan kenangan selama mengunjungi masjid di kawasan Asia Tenggara yang dikunjungi selama traveling di luar negeri.
Setiap traveler itu punya cara berbeda untuk menikmati proses perjalanannya. Ada yang sekedar duduk diam saja di sebuah tempat favorit sudah bahagia. Ada yang harus mengejar banyak tempat yang sudah diimpikan. Ada yang harus mengunjungi tempat-tempat ibadah ketika melakukan perjalanan. Tipe yang manapun tidak masalah selama menyenangkan diri dan tidak merugikan orang lain.
Saya memilih untuk melakukan banyak hal tergantung dengan mood dan situasi. Biasanya mengunjungi tempat ibadah selalu masuk list dalam perjalanan baik yang merupakan bagian dari agama saya atau bukan. Saat ini, saya ingin membagikan masjid di kawasan Asia Tenggara yang pernah saya kunjungi. Nanti, akan ada kelanjutan untuk tempat ibadah lain yang juga pernah mengisi daftar perjalanan saya selama traveling di luar negeri.
Well, berikut masjid di kawasan Asia Tenggara yang dikunjungi selama traveling di luar negeri:
Menurut wikipedia bahwa Masjid Jamek Sultan Abdul Samad ini merupakan salah satu masjid tertua di Kuala Lumpur. Masjid yang terletak dekat dengan Dataran Merdeka ini dibangun oleh pedagang-pedagang islam yang berasal dari India di persimpangan Sungai Klang dan Sungai Gombak pada penjajahan Britania. Nah,masjid ini begitu indah didesain oleh Arthur Benison Hubback dan dibuka secara resmi oleh Sultan Selangor pada tahun 1909.
Saya pertama kali melangkahkan kaki ke masjid ini pada tahun 2016. Saat itu sedang berlibur dengan teman-teman yang berniat melakukan perjalanan seminggu di Malaysia. Sebelum kedatangan sudah mencari referensi terlebih dahulu masjid indah di Kuala Lumpur dan inilah salah satu yang ada dalam rekomendasi. Bangunan arsitekturnya bergaya Moor,ketika melihat payung-payung di luar mengingatkan akan keindahan masjid di Arab Saudi.
Saat itu,saya sedang berhalangan sehingga tidak bisa melaksanakan shalat di masjid. Saya pun hanya berkeliling di sekitarnya dan menunggu teman yang beribadah. Rezeki memang masih berkesempatan terus datang ke masjid ini hingga akhirnya saya bisa masuk dan melihat interior di dalam. Pada tahun 2017, saya datang lagi ke masjid ini meskipun saat itu juga belum shalat karena kebetulan hari jumat sehingga hanya menunggu teman menjalankan ibadah dan saya berkeliling di pasar dekat masjid.
Selanjutnya pada tahun berikutnya hingga terakhir 2019 lalu,saya pun masih mengunjungi masjid ini. Memang indah dan banyak bermacam ras yang beribadah. Terlihat wajah-wajah Melayu,Pakistan,Arab,Bangladesh dan lainnya yang shalat disana. Hanya saja saya punya kejadian lucu pada tahun 2019. Saat itu,saya bersama seorang teman laki-laki dari Mesir dan satu lagi perempuan yang juga dari Indonesia sedang menjelajah di masjid tersebut.
Seperti biasa membuat update lokasi yang dikunjungi di sosial media,eh ada kawan orang Pakistan yang stay di Malaysia langsung mengejar saya ke masjid tersebut. Saya dan teman pun langsung kabur saja dan mengajak teman yang orang Mesir tadi padahal karena tidak mau bertemu lelaki yang tiba-tiba muncul meskipun sebelumnya memang sudah pernah kenal di Malaysia juga.
Kawan melalak cantik yang baru mau pergi liburan ke Kuala Lumpur,saya rekomendasikan deh untuk mengunjungi Masjid Jamek Sultan Abdul Samad tersebut. Apalagi bisa naik bus go KL gratis atau naik LRT juga bisa kok turun langsung di dekat masjid. Rasakan keindahan dan kedekatan kita kepada sang pencipta. Oh yeah, sekitar masjid juga banyak jualan dan tidak jauh dari pasar seni,bisa sekalian berbelanja setelah mengunjungi masjidnya.
Well,masjid yang dikunjungi berikutnya masih dari kawasan Malaysia maklum inilah negara yang pertama dikunjungi saat itu. Masjid Negara Malaysia atau disebut juga National Mosque ini juga tidak kalah indah dengan Masjid Jamek Sultan Abdul Samad,hanya saja ini terlihat lebih kesan modern. Mengunjungi pertama kali juga pada tahun 2016 bersama teman yang sama ke Masjid Jamek.
Menurut wikipedia,masjid ini dibangun pada tahun 1963 dan diresmikan pada tanggal 27 Agustus 1965. Masjid yang bisa menampung hingga 15.000 orang jamaah ini merupakan lambang keagungan islam sebagai agama resmi di Malaysia. Masjid ini pun didesain oleh warga lokal Malaysia yang merupakan arsitek yaitu Dato' Baharuddin Kassim.
Saat melihat dari luar langsung terlihat warna modern biru yang indah. Namun, rupa bentuk masih mencirikan khas arsitektur lokal dengan bentuk selasar dan gerbang masuk yang menyerupai rumah panggung Melayu yang dibangung di atas tonggak.
Saya pun berniat untuk berkeliling masjid,menemukan banyak keindahan di sekitarnya. Suara air pancuran yang indah dan bunga-bunga yang ditata secara baik sehingga jamaah yang datang pun akan nyaman melihat sekeliling. Banyak turis yang berdatangan untuk sekedar berfoto maupun benar-benar menikmati keindahan arsitekturnya.
Baik muslim maupun bukan banyak yang mengunjungi namun harus diingat untuk tetap berpakaian tertutup dan sopan. Jika tidak bisa menggunakan jubah yang tersedia di masjid. Biasanya para turis asing yang menggunakannya untuk masuk ke dalam sambil melihat keindahan interiornya. Jika kita melihat dari luar akan tampak menara yang juga indah. Bentuk menara dan atap berpuncak yang ada pada masjid melambangkan kesetiaan. Nah,ternyata konsep ini berdasarkan kepada bentuk payung kerajaan. Menaranya pun berbentuk gambar payung yang menguncup sedangkan atapnya berbentuk seperti sebuah payung yang terbuka.
Kedua kalinya saya pun datang lagi ke masjid ini rombongan bersama sanak saudara yang kebetulan tinggal di Selangor. Yeah,senang sekali rasanya meskipun tidak mengunjungi bersama keluarga ini namun terobati bisa ketemu sanak saudara di negeri orang. Kami pun menggunakan Grab dari Selangor menuju Masjid Negara Malaysia tersebut. Sst,kawan melalak cantik sekalian berfoto di bangunan-bangunan heritage yang tidak jauh dari masjid yah karena semua indah sekali seperti foto saya di bawah ini.
Saat pertama kali mengunjungi Masjid Kapitan Keling ini memang belum sempat melihat sekeliling halaman apalagi shalat di dalam. Saya dan seorang teman hanya punya waktu sebentar di Penang sehingga ketika malam datang sudah tutup. Lokasinya berada di kawasan George Town dan mudah dijangkau bahkan dengan berjalan kaki jika menginap di sekitar Lebuh Chulia,Lebuh Armenian maupun Lebuh lainnya yang berdekatan.
Masjid Kapitan Keling ini merupakan masjid yang dibangun pada abad ke-19 oleh pedagang muslim India di George Town. Masjid yang posisinya berada di Lebuh Buckingham dan Jalan Pitt (Jalan Masjid Kapitan Keling) ini menjadi pusat bersejarah islam terkemuka yang merupakan bagian dari Situs Warisan Dunia George Town dan terletak di pusat lingkungan muslim Tamil di kota tersebut.
Kedua kali mengunjungi masjid tersebut berkesempatan untuk memasuki hingga ke dalam dan melihat langsung keindahan eksterior dan interior. Di bagian halaman samping, ada terdapat makam namun saya kurang tau pasti makam siapa. Masjid ini memiliki desain dengan ornamen yang unik dimana adanya ornamen bunga dan adanya mimbar yang dipengaruhi model Turki Usmani,bentuknya tinggi dengan bulan bintang di ujungnya. Saat terakhir kembali kesana pada akhir tahun 2019 lalu berkesempatan untuk shalat lagi disana dan melihat pelaksanaan shalat gerhana. Saya sangat merekom
Berniat mengunjungi Singapura pada tahun 2017 langsung mencari referensi masjid yang ada disana berhubung memang di negara tersebut cukup sulit menemukan masjid. Mayoritas warga juga bukan beragama muslim sehingga menurut informasi yang pernah saya dengar hanya ada sekitar 5 masjid di negara tersebut. Mata langsung tertuju ke Masjid Sultan ini ketika membaca artikel yang mereferensikan tempat ibadah umat islam di Singapura. Bangunan pun unik serta berada di kawasan yang memang banyak turis berdatangan serta mudah dijangkau.
Masjid Sultan di Kampung Glam merupakan masjid pertama yang dibangun di negara tersebut. Menurut informasi wikipedia bahwa struktur awal masjid ini dibangung sekitar tahun 1826 oleh masyarakat Jawa yang kebanyakan pedagang awal di Singapura yang menjalankan aktifitas perdagangan dengan masyarakat Arab, Boyan dan Bugis sebelum kedatangan saudagar Tionghoa.
Sudah dua kali mengunjungi masjid tersebut tapi sampai sekarang belum berkesempatan untuk shalat di dalam. Mungkin akan ada kunjungan berikutnya hingga bisa beribadah disana. Sejauh ini hanya bisa memandangi keindahan bangunannya dari luar saja. Turis asing pun banyak yang tertarik untuk melihat masjid tersebut sebab merupakan bagian pariwisata Singapura. Saya merekomendasikan kawan melalak cantik untuk kesini sebab mudah terjangkau juga bisa naik MRT dan pastinya jangan lupa sekalian berbelanja di sekitar Arab Street.
Akhirnya bisa sampai juga ke Thailand dan mengunjungi masjid yang ada disana. Pada tahun 2018 awal sempat shalat juga di salah satu masjid di Bangkok yang lokasinya tidak jauh dari Asiatique tapi bukan merupakan masjid yang digunakan untuk sekaligus kawasan wisata. Saat itu, saya datang di waktu zuhur sehingga sekalian shalat dan melihat orang-orang yang beribadah berwajah warga lokal Thailand.
Nah, kita lanjut membahas Songkhla Central Mosque yang dikunjungi pertama kali pada tahun 2018 akhir bersama beberapa kawan traveler. Kami menyewa one day trip mengelilingi kawasan Hat Yai kemudian driver membawa kami ke masjid ini. Itulah kami bisa mengetahui bangunan masjid tersebut dan lokasinya sangat sepi bahkan kami tidak melihat warga yang berlalu lalang. Saat shalat di dalam pun melihat banyak juga warga Malaysia yang sedang liburan dan shalat disana.
Bangunan masjid masih tampak terlihat baru dan memang baru dibangun pada tahun 2001. Di sekitar masjid akan menemukan keindahan alam Songkhla. Pada bagian halaman depan masjid terdapat kolam air yang indah ditambah bukit barisan yang berjajar di depannya menambah keindahan. Bagian dalam masjid cukup luas dan bersih. Saya merekomendasikan untuk kawan-kawan mengunjungi masjid tersebut namun coba dengan sewa one day trip saja karena supir akan menunggu kok hingga kita selesai beribadah.
Oh yeah,kedua kalinya saya berkunjung ke masjid ini tahun 2019 bersama rombongan ibu-ibu yang saya pandu untuk berkeliling 3 negara. Btw, kawan melalak cantik yang mau liburan tapi bingung boleh loh bareng dengan melalak cantik saja.
Well,meskipun sudah beberapa kali ke Malaysia namun mengunjungi Masjid Putra ini baru sekitar Maret 2019. Berhubung kesana memang cukup jauh dari pusat kota Kuala Lumpur,kebetulan saat itu naik mobil teman yang stay di Malaysia sehingga tidak terlalu sulit menjangkaunya. Masjid ini sangat indah dari segi bentuk arsitekturnya. Saya pun senang karena dari sekian kali ke Malaysia baru ini berkesempatan datang melihat langsung.
Masjid ini bernama Masjid Putra yang diambil dari nama Perdana Menteri Malaysia yaitu Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj dibangun pada tahun 1997 dan selesai dua tahun kemudian. Saya melihat keindahan di sekitar masjid dan tampak seperti terapung-apung karena terletak di bibir danau buatan ini. Tentunya dari masjid ini pun bisa terlihat keindahan danau yang luas dan kawasan Putrajaya yang asri.
Bagaimana kawan-kawan?. Semoga cukup membantu informasinya yah untuk semua. Ketika wabah ini berakhir,silahkan kunjungi satu persatu jika belum pernah. Saya pun berkeinginan mengunjungi masjid indah lainnya di belahan dunia,berdoa tahun ini bisa shalat di benua Amerika. Doa di bulan ramadhan semoga dijabah Allah SWT,aamiin ya rabb. Kamu yang punya rekomendasi masjid lainnya di kawasan Asia Tenggara boleh komentar di kolom bawah yah.
Masjid Kawasan Asia Tenggara
Setiap traveler itu punya cara berbeda untuk menikmati proses perjalanannya. Ada yang sekedar duduk diam saja di sebuah tempat favorit sudah bahagia. Ada yang harus mengejar banyak tempat yang sudah diimpikan. Ada yang harus mengunjungi tempat-tempat ibadah ketika melakukan perjalanan. Tipe yang manapun tidak masalah selama menyenangkan diri dan tidak merugikan orang lain.
Saya memilih untuk melakukan banyak hal tergantung dengan mood dan situasi. Biasanya mengunjungi tempat ibadah selalu masuk list dalam perjalanan baik yang merupakan bagian dari agama saya atau bukan. Saat ini, saya ingin membagikan masjid di kawasan Asia Tenggara yang pernah saya kunjungi. Nanti, akan ada kelanjutan untuk tempat ibadah lain yang juga pernah mengisi daftar perjalanan saya selama traveling di luar negeri.
Well, berikut masjid di kawasan Asia Tenggara yang dikunjungi selama traveling di luar negeri:
1. Masjid Jamek Sultan Abdul Samad, Kuala Lumpur, Malaysia
Menurut wikipedia bahwa Masjid Jamek Sultan Abdul Samad ini merupakan salah satu masjid tertua di Kuala Lumpur. Masjid yang terletak dekat dengan Dataran Merdeka ini dibangun oleh pedagang-pedagang islam yang berasal dari India di persimpangan Sungai Klang dan Sungai Gombak pada penjajahan Britania. Nah,masjid ini begitu indah didesain oleh Arthur Benison Hubback dan dibuka secara resmi oleh Sultan Selangor pada tahun 1909.
Saya pertama kali melangkahkan kaki ke masjid ini pada tahun 2016. Saat itu sedang berlibur dengan teman-teman yang berniat melakukan perjalanan seminggu di Malaysia. Sebelum kedatangan sudah mencari referensi terlebih dahulu masjid indah di Kuala Lumpur dan inilah salah satu yang ada dalam rekomendasi. Bangunan arsitekturnya bergaya Moor,ketika melihat payung-payung di luar mengingatkan akan keindahan masjid di Arab Saudi.
Saat itu,saya sedang berhalangan sehingga tidak bisa melaksanakan shalat di masjid. Saya pun hanya berkeliling di sekitarnya dan menunggu teman yang beribadah. Rezeki memang masih berkesempatan terus datang ke masjid ini hingga akhirnya saya bisa masuk dan melihat interior di dalam. Pada tahun 2017, saya datang lagi ke masjid ini meskipun saat itu juga belum shalat karena kebetulan hari jumat sehingga hanya menunggu teman menjalankan ibadah dan saya berkeliling di pasar dekat masjid.
Selanjutnya pada tahun berikutnya hingga terakhir 2019 lalu,saya pun masih mengunjungi masjid ini. Memang indah dan banyak bermacam ras yang beribadah. Terlihat wajah-wajah Melayu,Pakistan,Arab,Bangladesh dan lainnya yang shalat disana. Hanya saja saya punya kejadian lucu pada tahun 2019. Saat itu,saya bersama seorang teman laki-laki dari Mesir dan satu lagi perempuan yang juga dari Indonesia sedang menjelajah di masjid tersebut.
Seperti biasa membuat update lokasi yang dikunjungi di sosial media,eh ada kawan orang Pakistan yang stay di Malaysia langsung mengejar saya ke masjid tersebut. Saya dan teman pun langsung kabur saja dan mengajak teman yang orang Mesir tadi padahal karena tidak mau bertemu lelaki yang tiba-tiba muncul meskipun sebelumnya memang sudah pernah kenal di Malaysia juga.
Kawan melalak cantik yang baru mau pergi liburan ke Kuala Lumpur,saya rekomendasikan deh untuk mengunjungi Masjid Jamek Sultan Abdul Samad tersebut. Apalagi bisa naik bus go KL gratis atau naik LRT juga bisa kok turun langsung di dekat masjid. Rasakan keindahan dan kedekatan kita kepada sang pencipta. Oh yeah, sekitar masjid juga banyak jualan dan tidak jauh dari pasar seni,bisa sekalian berbelanja setelah mengunjungi masjidnya.
2. Masjid Negara Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia
Well,masjid yang dikunjungi berikutnya masih dari kawasan Malaysia maklum inilah negara yang pertama dikunjungi saat itu. Masjid Negara Malaysia atau disebut juga National Mosque ini juga tidak kalah indah dengan Masjid Jamek Sultan Abdul Samad,hanya saja ini terlihat lebih kesan modern. Mengunjungi pertama kali juga pada tahun 2016 bersama teman yang sama ke Masjid Jamek.
Menurut wikipedia,masjid ini dibangun pada tahun 1963 dan diresmikan pada tanggal 27 Agustus 1965. Masjid yang bisa menampung hingga 15.000 orang jamaah ini merupakan lambang keagungan islam sebagai agama resmi di Malaysia. Masjid ini pun didesain oleh warga lokal Malaysia yang merupakan arsitek yaitu Dato' Baharuddin Kassim.
Saat melihat dari luar langsung terlihat warna modern biru yang indah. Namun, rupa bentuk masih mencirikan khas arsitektur lokal dengan bentuk selasar dan gerbang masuk yang menyerupai rumah panggung Melayu yang dibangung di atas tonggak.
Saya pun berniat untuk berkeliling masjid,menemukan banyak keindahan di sekitarnya. Suara air pancuran yang indah dan bunga-bunga yang ditata secara baik sehingga jamaah yang datang pun akan nyaman melihat sekeliling. Banyak turis yang berdatangan untuk sekedar berfoto maupun benar-benar menikmati keindahan arsitekturnya.
Baik muslim maupun bukan banyak yang mengunjungi namun harus diingat untuk tetap berpakaian tertutup dan sopan. Jika tidak bisa menggunakan jubah yang tersedia di masjid. Biasanya para turis asing yang menggunakannya untuk masuk ke dalam sambil melihat keindahan interiornya. Jika kita melihat dari luar akan tampak menara yang juga indah. Bentuk menara dan atap berpuncak yang ada pada masjid melambangkan kesetiaan. Nah,ternyata konsep ini berdasarkan kepada bentuk payung kerajaan. Menaranya pun berbentuk gambar payung yang menguncup sedangkan atapnya berbentuk seperti sebuah payung yang terbuka.
Kedua kalinya saya pun datang lagi ke masjid ini rombongan bersama sanak saudara yang kebetulan tinggal di Selangor. Yeah,senang sekali rasanya meskipun tidak mengunjungi bersama keluarga ini namun terobati bisa ketemu sanak saudara di negeri orang. Kami pun menggunakan Grab dari Selangor menuju Masjid Negara Malaysia tersebut. Sst,kawan melalak cantik sekalian berfoto di bangunan-bangunan heritage yang tidak jauh dari masjid yah karena semua indah sekali seperti foto saya di bawah ini.
3, Masjid Kapitan Keling, Penang, Malaysia
Saat pertama kali mengunjungi Masjid Kapitan Keling ini memang belum sempat melihat sekeliling halaman apalagi shalat di dalam. Saya dan seorang teman hanya punya waktu sebentar di Penang sehingga ketika malam datang sudah tutup. Lokasinya berada di kawasan George Town dan mudah dijangkau bahkan dengan berjalan kaki jika menginap di sekitar Lebuh Chulia,Lebuh Armenian maupun Lebuh lainnya yang berdekatan.
Masjid Kapitan Keling ini merupakan masjid yang dibangun pada abad ke-19 oleh pedagang muslim India di George Town. Masjid yang posisinya berada di Lebuh Buckingham dan Jalan Pitt (Jalan Masjid Kapitan Keling) ini menjadi pusat bersejarah islam terkemuka yang merupakan bagian dari Situs Warisan Dunia George Town dan terletak di pusat lingkungan muslim Tamil di kota tersebut.
Kedua kali mengunjungi masjid tersebut berkesempatan untuk memasuki hingga ke dalam dan melihat langsung keindahan eksterior dan interior. Di bagian halaman samping, ada terdapat makam namun saya kurang tau pasti makam siapa. Masjid ini memiliki desain dengan ornamen yang unik dimana adanya ornamen bunga dan adanya mimbar yang dipengaruhi model Turki Usmani,bentuknya tinggi dengan bulan bintang di ujungnya. Saat terakhir kembali kesana pada akhir tahun 2019 lalu berkesempatan untuk shalat lagi disana dan melihat pelaksanaan shalat gerhana. Saya sangat merekom
4. Masjid Sultan Singapura
Berniat mengunjungi Singapura pada tahun 2017 langsung mencari referensi masjid yang ada disana berhubung memang di negara tersebut cukup sulit menemukan masjid. Mayoritas warga juga bukan beragama muslim sehingga menurut informasi yang pernah saya dengar hanya ada sekitar 5 masjid di negara tersebut. Mata langsung tertuju ke Masjid Sultan ini ketika membaca artikel yang mereferensikan tempat ibadah umat islam di Singapura. Bangunan pun unik serta berada di kawasan yang memang banyak turis berdatangan serta mudah dijangkau.
Masjid Sultan di Kampung Glam merupakan masjid pertama yang dibangun di negara tersebut. Menurut informasi wikipedia bahwa struktur awal masjid ini dibangung sekitar tahun 1826 oleh masyarakat Jawa yang kebanyakan pedagang awal di Singapura yang menjalankan aktifitas perdagangan dengan masyarakat Arab, Boyan dan Bugis sebelum kedatangan saudagar Tionghoa.
Sudah dua kali mengunjungi masjid tersebut tapi sampai sekarang belum berkesempatan untuk shalat di dalam. Mungkin akan ada kunjungan berikutnya hingga bisa beribadah disana. Sejauh ini hanya bisa memandangi keindahan bangunannya dari luar saja. Turis asing pun banyak yang tertarik untuk melihat masjid tersebut sebab merupakan bagian pariwisata Singapura. Saya merekomendasikan kawan melalak cantik untuk kesini sebab mudah terjangkau juga bisa naik MRT dan pastinya jangan lupa sekalian berbelanja di sekitar Arab Street.
5. Songkhla Central Mosque, Hat Yai, Thailand
Akhirnya bisa sampai juga ke Thailand dan mengunjungi masjid yang ada disana. Pada tahun 2018 awal sempat shalat juga di salah satu masjid di Bangkok yang lokasinya tidak jauh dari Asiatique tapi bukan merupakan masjid yang digunakan untuk sekaligus kawasan wisata. Saat itu, saya datang di waktu zuhur sehingga sekalian shalat dan melihat orang-orang yang beribadah berwajah warga lokal Thailand.
Nah, kita lanjut membahas Songkhla Central Mosque yang dikunjungi pertama kali pada tahun 2018 akhir bersama beberapa kawan traveler. Kami menyewa one day trip mengelilingi kawasan Hat Yai kemudian driver membawa kami ke masjid ini. Itulah kami bisa mengetahui bangunan masjid tersebut dan lokasinya sangat sepi bahkan kami tidak melihat warga yang berlalu lalang. Saat shalat di dalam pun melihat banyak juga warga Malaysia yang sedang liburan dan shalat disana.
Bangunan masjid masih tampak terlihat baru dan memang baru dibangun pada tahun 2001. Di sekitar masjid akan menemukan keindahan alam Songkhla. Pada bagian halaman depan masjid terdapat kolam air yang indah ditambah bukit barisan yang berjajar di depannya menambah keindahan. Bagian dalam masjid cukup luas dan bersih. Saya merekomendasikan untuk kawan-kawan mengunjungi masjid tersebut namun coba dengan sewa one day trip saja karena supir akan menunggu kok hingga kita selesai beribadah.
Oh yeah,kedua kalinya saya berkunjung ke masjid ini tahun 2019 bersama rombongan ibu-ibu yang saya pandu untuk berkeliling 3 negara. Btw, kawan melalak cantik yang mau liburan tapi bingung boleh loh bareng dengan melalak cantik saja.
6. Masjid Putra Malaysia, Putrajaya, Malaysia
Well,meskipun sudah beberapa kali ke Malaysia namun mengunjungi Masjid Putra ini baru sekitar Maret 2019. Berhubung kesana memang cukup jauh dari pusat kota Kuala Lumpur,kebetulan saat itu naik mobil teman yang stay di Malaysia sehingga tidak terlalu sulit menjangkaunya. Masjid ini sangat indah dari segi bentuk arsitekturnya. Saya pun senang karena dari sekian kali ke Malaysia baru ini berkesempatan datang melihat langsung.
Masjid ini bernama Masjid Putra yang diambil dari nama Perdana Menteri Malaysia yaitu Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj dibangun pada tahun 1997 dan selesai dua tahun kemudian. Saya melihat keindahan di sekitar masjid dan tampak seperti terapung-apung karena terletak di bibir danau buatan ini. Tentunya dari masjid ini pun bisa terlihat keindahan danau yang luas dan kawasan Putrajaya yang asri.
Bagaimana kawan-kawan?. Semoga cukup membantu informasinya yah untuk semua. Ketika wabah ini berakhir,silahkan kunjungi satu persatu jika belum pernah. Saya pun berkeinginan mengunjungi masjid indah lainnya di belahan dunia,berdoa tahun ini bisa shalat di benua Amerika. Doa di bulan ramadhan semoga dijabah Allah SWT,aamiin ya rabb. Kamu yang punya rekomendasi masjid lainnya di kawasan Asia Tenggara boleh komentar di kolom bawah yah.